Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Sepanjang tahun 2022, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali ke kisaran 4.25-4.50%. Lonjakan inflasi AS telah memaksa The Fed untuk memperketat kebijakan moneternya, dimana inflasi bahkan sempat mencapai level tertingginya di pertengahan tahun, mencapai 9.1% YoY. Terbukti dengan kebijakan yang ditempuh The Fed, inflasi terus menurun pada periode Desember 2022 hingga mencapai 6.5%.
Sepanjang tahun 2022, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali ke kisaran 4.25-4.50%. Lonjakan inflasi AS telah memaksa The Fed untuk memperketat kebijakan moneternya, dimana inflasi bahkan sempat mencapai level tertingginya di pertengahan tahun, mencapai 9.1% YoY. Terbukti dengan kebijakan yang ditempuh The Fed, inflasi terus menurun pada periode Desember 2022 hingga mencapai 6.5%.
Sumber: Bloomberg, 20 Januari 2023
Para pembuat kebijakan menyatakan kelegaan akan turunnya inflasi AS, bahwa kenaikan suku bunga berhasil mengerem laju inflasi. Pada tanggal 2 Februari lalu, The Fed pun memutuskan menaikkan suku bunga sebanyak 25bps menjadi 4.5 – 4.75%, dimana hal ini membuat para pasar mengantisipasi bahwa siklus kenaikan suku bunga akan segera usai dan mendorong kenaikan di pasar obligasi.
Tak hanya faktor eksternal, beberapa faktor positif dalam negeri juga mendukung pasar obligasi di 2023:
Secara keseluruhan, prospek untuk pasar obligasi di tahun ini sangatlah menarik. Maka dari itu, akumulasi pada Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan solusi yang tepat, karena 80% alokasi dananya sebagian besar ditempatkan pada instrumen obligasi (surat utang) dan sisanya ke pasar uang.
Beberapa keunggulan reksa dana pendapatan tetap adalah sebagai berikut:
OCBC NISP menawarkan berbagai macam Reksa Dana Pendapatan Tetap, yang dikelola oleh Manajer Investasi yang memiliki kredibilitas cukup baik.
Nama Reksa Dana | Dividen/ Non-Dividen | Durasi Portfolio Reksa Dana | Kinerja 3 bulan* | Kinerja 6 bulan* |
---|---|---|---|---|
Ashmore Dana Obligasi Nusantara | Dividen (per 6 bulan) | Menengah – panjang | 1.75% | 2.30% |
Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara | Dividen (bulanan) | Pendek | 1.24% | -0.77% |
Schroder Dana Mantap Plus II | Dividen (per 6 bulan) | Menengah – panjang | 3.92% | 2.32% |
Schroder Dana Andalan II | Dividen (bulanan) | Pendek | 0.08% | -0.91% |
BNP Paribas Prima II | Non – dividen | Menengah – panjang | 4.51% | 4.52% |
Batavia Dana Obligasi Ultima | Dividen (bulanan) | Pendek | 1.65% | 0.56% |
Manulife Pendapatan Bulanan II | Dividen (bulanan) | Pendek | 1.26% | 0.13% |
Mandiri Investa Dana Utama | Dividen (bulanan) | Pendek | 1.02% | -0.25% |
Sumber: Bloomberg, 17 Januari 2023
Kinerja dihitung berdasarkan perubahan NAB dan mengecualikan pembayaran dividen reguler.
Kunjungi website kami di https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana untuk informasi lebih lanjut, atau hubungi Relationship Manager Anda, atau kunjungi cabang OCBC NISP terdekat.