Suku bunga AS naik, reksa dana pendapatan tetap masih menarik

6 Feb 2023 Written by:Tim Wealth Management OCBC NISP

Sepanjang tahun 2022, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali ke kisaran 4.25-4.50%. Lonjakan inflasi AS telah memaksa The Fed untuk memperketat kebijakan moneternya, dimana inflasi bahkan sempat mencapai level tertingginya di pertengahan tahun, mencapai 9.1% YoY. Terbukti dengan kebijakan yang ditempuh The Fed, inflasi terus menurun pada periode Desember 2022 hingga mencapai 6.5%.

Sepanjang tahun 2022, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tujuh kali ke kisaran 4.25-4.50%. Lonjakan inflasi AS telah memaksa The Fed untuk memperketat kebijakan moneternya, dimana inflasi bahkan sempat mencapai level tertingginya di pertengahan tahun, mencapai 9.1% YoY. Terbukti dengan kebijakan yang ditempuh The Fed, inflasi terus menurun pada periode Desember 2022 hingga mencapai 6.5%.

Sumber: Bloomberg, 20 Januari 2023

Para pembuat kebijakan menyatakan kelegaan akan turunnya inflasi AS, bahwa kenaikan suku bunga berhasil mengerem laju inflasi. Pada tanggal 2 Februari lalu, The Fed pun memutuskan menaikkan suku bunga sebanyak 25bps menjadi 4.5 – 4.75%, dimana hal ini membuat para pasar mengantisipasi bahwa siklus kenaikan suku bunga akan segera usai dan mendorong kenaikan di pasar obligasi.

Tak hanya faktor eksternal, beberapa faktor positif dalam negeri juga mendukung pasar obligasi di 2023:

  • Penerbitan obligasi yang lebih rendah di 2023, akan membuat supply obligasi berkurang di pasar. Hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan pendapatan Pemerintah yang baik di tahun 2022, sehingga Pemerintah tidak perlu menerbitkan surat hutang yang terlalu banyak.
  • Jumlah kepemilikan investor asing di pasar obligasi yang cukup rendah atau underowned, dimana hal tersebut dapat mengurangi volatilitas akibat massive net sell dari investor asing.
  • Indikator makro yang semakin baik, dimana Pemerintah berencana menurunkan defisit anggaran di bawah 3% di tahun 2023.
  • Potensi perlambatan ekonomi global dan potensi pelonggaran kebijakan bank sentral, memicu permintaan terhadap obligasi atau aset pendapatan tetap.

Secara keseluruhan, prospek untuk pasar obligasi di tahun ini sangatlah menarik. Maka dari itu, akumulasi pada Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan solusi yang tepat, karena 80% alokasi dananya sebagian besar ditempatkan pada instrumen obligasi (surat utang) dan sisanya ke pasar uang.

Beberapa keunggulan reksa dana pendapatan tetap adalah sebagai berikut:

  • Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional.
  • Memberikan akses investasi pada pasar modal dengan nominal investasi yang terjangkau.
  • Diversifikasi pada beberapa jenis dan seri obligasi yang berbeda secara sekaligus.
  • Tersedia jenis reksa dana pendapatan tetap dengan strategi investasi yang berbeda, mulai dari risiko rendah dengan tenor portfolio obligasi yang lebih singkat, hingga risiko menengah dengan portfolio obligasi yang bertenor menengah – panjang. Sehingga, investor dapat memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan toleransi risikonya.
  • Memiliki fitur pembagian hasil keuntungan/ deviden berkala pada beberapa jenis reksa dana pendapatan tetap.
  • Hasil keuntungan reksa dana bukan merupakan objek pajak.

OCBC NISP menawarkan berbagai macam Reksa Dana Pendapatan Tetap, yang dikelola oleh Manajer Investasi yang memiliki kredibilitas cukup baik.

Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Rupiah per 17 Januari 2023

Nama Reksa Dana Dividen/ Non-Dividen Durasi Portfolio Reksa Dana Kinerja 3 bulan* Kinerja 6 bulan*
Ashmore Dana Obligasi Nusantara Dividen (per 6 bulan) Menengah – panjang 1.75% 2.30%
Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara Dividen (bulanan) Pendek 1.24% -0.77%
Schroder Dana Mantap Plus II Dividen (per 6 bulan) Menengah – panjang 3.92% 2.32%
Schroder Dana Andalan II Dividen (bulanan) Pendek 0.08% -0.91%
BNP Paribas Prima II Non – dividen Menengah – panjang 4.51% 4.52%
Batavia Dana Obligasi Ultima Dividen (bulanan) Pendek 1.65% 0.56%
Manulife Pendapatan Bulanan II Dividen (bulanan) Pendek 1.26% 0.13%
Mandiri Investa Dana Utama Dividen (bulanan) Pendek 1.02% -0.25%

Sumber: Bloomberg, 17 Januari 2023

Kinerja dihitung berdasarkan perubahan NAB dan mengecualikan pembayaran dividen reguler.

Kunjungi website kami di https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana untuk informasi lebih lanjut, atau hubungi Relationship Manager Anda, atau kunjungi cabang OCBC NISP terdekat.

Cerita untuk inspirasi

Read

Education - 18 Apr 2024

bisakah-kpr-rumah-second-tanpa-dp-berikut-penjelasannya

Read

Education - 3 Apr 2024

5 Tempat Bukber Estetik dan Instagramable di Jakarta

View All

Related Product

Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile