Investing at Home - Part VII

8 Des 2020 Ditulis oleh:OCBC NISP Wealth Management

Peningkatan kasus harian COVID-19 di AS membebani pergerakan pasar saham

Pasar saham AS ditutup bervariatif, mayoritas mencatatkan pelemahan. Indeks Dow Jones turun 0.5% ke 30,069, indeks S&P 500 melemah 0.2% ke 3,692, sementara indeks Nasdaq naik 0.5% ke 12,520. Peningkatan kasus harian COVID-19 yang terus melampaui rekor tertinggi, kembali meningkatkan kekhawatiran akan pemulihan ekonomi AS. Pejabat penanggulangan COVID-19, Dr. Deborah Birx mengungkapkan AS akan memasuki kondisi terburuk pandemik pada musim dingin yang akan datang, bukan hanya dari sisi fasilitas kesehatan publik, namun juga dari penyebaran kasus yang akan terus meningkat.

 


Amerika Serikat, pada hari minggu lalu melaporkan penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 176 ribu kasus, sedikit di bawah rekor tertinggi pada hari Jumat sebelumnya di 228 ribu kasus, sehingga rata – rata penyebaran harian saat ini menyentuh kisaran 200 ribu kasus per hari. AS telah mencapai 20% dari total penyebaran kasus secara global, dengan korban meninggal dunia sebanyak 282 ribu jiwa. Kondisi ini juga diiringi dengan peningkatan pemakaian jumlah fasilitas kesehatan rumah sakit dan fasilitas gawat darurat, yang telah menyentuh rekor tertinggi sebanyak 101,487 orang yang sedang dirawat. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, sebagai dampak dari hari libur Thanksgiving, dan memasuki kondisi musim dingin.

Sementara itu beberapa negara bagian, kembali memberlakukan pengetatan karantina wilayah, seperti halnya California, yang merupakan wilayah dengan penduduk paling padat di AS kembali membatasi fasilitas publik seperti restoran dan menghimbau masyarakat untuk tetap dalam rumah, setelah dilaporkan peningkatan sebanyak 30 ribu kasus.
Pertumbuhan ekspor China meningkat ke level tertinggi sepanjang sejarah

Ekspor dari China dilaporkan meningkat sebanyak 21.1% secara tahunan di bulan November, diatas konsensus pasar sebesar 12%, dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah di level USD 268.07 milyar. Pertumbuhan aktivitas ekspor ini merupakan yang tercepat sejak Februari 2018, seiring pemulihan permintaan global yang tertekan akibat krisis COVID-19. Kondisi ini terjadi walaupun mata uang Yuan terapresiasi dalam beberapa bulan terakhir, didukung oleh peningkatan permintaan alat perlindungan diri (APD) dan produk elektronik untuk mendukung aktivitas bekerja dari rumah, serta permintaan perlengkapan dekorasi hari raya Natal. Penjualan ekspor terutama meningkat ke beberapa negara seperti ke AS (46.1%), Australia (22.6%), dan Taiwan (18.1%).
Pasar keuangan domestik dan potensi ke depan

IHSG mengalami penguatan cukup signifikan atau sebanyak 2.07% ke level 5,930.75, pada penutupan perdagangan hari Senin. Penguatan indeks saham didorong optimisme akan penggunaan vaksin dalam waktu dekat, setelah pemerintah melaporkan telah mendatangkan vaksin dari Sinovac sebanyak 1.2 juta dosis pada malam harinya, dan merupakan tambahan vaksin yang sedang diuji fase ketiga oleh Bio Farma sejak bulan Agustus lalu. Presiden Joko Widodo juga menyatakan sedang mengupayakan penambahan vaksin sebanyak 1.8 juta dosis pada bulan Januari mendatang. Pemberitaan ini memberikan dorongan kuat terhadap pasar saham, dan melanjutkan kenaikan dari pekan sebelumnya yang tercatat menguat sebanyak 0.47% secara mingguan, walaupun investor asing tercatat melakukan jual bersih lebih dari Rp 800 miliar di pasar reguler.

Dari sisi data ekonomi, Bank Indonesia merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar $ 133.6 milyar, relatif sama dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2020 sebesar $ 133.7 milyar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9.9 bulan impor atau 9.5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional di sekitar 3 bulan impor. Perkembangan posisi cadangan devisa pada bulan November terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, penerimaan pajak dan devisa migas, serta pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Sementara untuk pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan imbal hasil ke level 6.199%. Investor asing pada perdagangan di hari Jumat pekan lalu mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 1 triliun. Kenaikan imbal hasil atau yield menandakan adanya penurunan terhadap harga obligasi, seiring dengan meningkatnya risk appetite investor pada kelas aset saham di tengah membaiknya prospek pemulihan ekonomi nasional. Kedepannya, instrumen obligasi dinilai masih menarik, didukung oleh real yield yang lebih tinggi dibandingkan negara lain, stabilitas nilai tukar serta lingkungan suku bunga rendah baik global maupun domestik. Hal ini diperkirakan akan mendorong kenaikan permintaan obligasi domestik, sehingga imbal hasil obligasi berpotensi kembali ke level 6.0%.

Source: Bloomberg, BBC, CNBC

 

DISCLAIMER

Dokumen ini dipersiapkan oleh OCBC NISP Wealth Advisory Workgroup. Informasi yang terdapat di dalam dokumen ini diambil dari narasumber terpercaya namun tidak ada jaminan terhadap akurasi dan kelengkapannya. Gambaran-gambaran, angka-angka dan seluruhinformasi yang dimuat dalam dokumen ini tidak dibuat sehubungan dengan keadaan keuangan perseorangan manapun. Informasi inibukan dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu penawaran untuk menjual atau suatu ajakan untuk membeli suatu produk keuangandan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu nasihat investasi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja masa depan. Dokumen penawaran atas produk terkait harus dipelajari secara lebih jauh. Setiap perkiraan, proyeksi, atau target yang ditampilkan disinihanya merupakan suatu indikasi dan tidak dijamin dalam bentuk apapun. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian baik langsung, tidak langsung ataupun sebagai konsekuensi yang timbul karena penggunaan dari dan ketergantungan atas informasi yang berasal dari dokumen ini. Opini-opini yang terdapat dalam dokumen ini mencerminkan keadaan saat ini, dan karenanya dapat berubah tanpa pemberitahuan. MER

 

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Private Banking

Private Banking

OCBC NISP Private Banking memastikan kerja keras Anda menjadi peninggalan terbaik untuk generasi penerus berikutnya

Download OCBC mobile