Likuiditas - Komponen, Cara Menghitung, dan Contohnya

15 Sep 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Likuiditas adalah aspek terpenting perusahaan dalam kemampuan untuk melunasi utang-utang jangka pendek. Ketahui komponen dan cara menghitungnya di sini!

Perusahaan yang tidak bisa membayar utang dan memenuhi kewajibannya dapat berpotensi mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Hal ini terjadi akibat rendahnya tingkat likuiditas perusahaan.

Sejatinya, aset perusahaan dan likuiditas adalah hal yang berbeda, namun sering kali disamakan. Nyatanya dua aspek tersebut cukup berbeda jauh. Nah, sebenarnya apa itu likuiditas? Dan mengapa likuiditas adalah hal penting bagi sebuah perusahaan? Yuk simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu bisnis atau perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan melunasi utang-utang dalam jangka pendek. utang jangka pendek perusahaan bisa berupa pajak, utang usaha, dividen, dan lain sebagainya.

Tanpa adanya kemampuan tersebut maka perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan operasional bisnis. Tingkat kemampuan perusahaan ini ditunjukkan dengan angka-angka tertentu seperti angka rasio lancar, angka rasio cepat, dan angka rasio kas.

Hal tersebut biasa digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Apabila semakin tinggi nilainya maka kinerja perusahaan semakin baik. Karena perusahaan dengan tingkat kemampuan finansial tinggi akan memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

Dalam lembaga keuangan, kreditur tentu memilih perusahaan dengan kemampuan finansial tinggi untuk menyimpan atau menginvestasikan uang yang dimiliki. Oleh sebab itu, likuiditas adalah salah satu aspek penting yang menunjukkan kinerja perusahaan dan menjadi target investasi bagi para investor.

Komponen utama likuiditas

Secara umum, komponen utama dari likuiditas adalah poin-poin yang wajib untuk dipenuhi . Di antaranya, berikut tiga komponen utama likuiditas bagi sebuah perusahaan.

  1. Kerapatan
    Kerapatan atau gap yaitu komponen yang menjelaskan jarak harga pada suatu produk. Jarak harga dapat dijadikan jarak harga normal dan jarak harga yang disetujui perusahaan. Fungsinya adalah perusahaan dapat menjelaskan transaksi produk yang digunakan.

  2. Kedalaman
    Kedalaman merupakan komponen yang menggambarkan jumlah penjualan dan pembelian suatu produk. Dengan begitu perusahaan mudah memberikan kisaran harga dari produk yang dijual atau dibeli.

  3. Resiliensi
    Resiliensi yakni penjabaran perubahan harga untuk menunjukkan kecepat perubahan harga suatu produk dari harga normal menjadi harga lebih efisien. Komponen ini berfungsi untuk menjelaskan adanya ketidakstabilan harga suatu produk.

Cara menghitung likuiditas

Perhitungan kemampuan perusahaan menggunakan rasio. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan melunasi utang dengan segera. Rasio perhitungan melibatkan aset dan utang.

Ada banyak cara dalam menghitungnya dengan rasio, diantaranya:

  1. Rasio Lancar (Current Ratio)
    Rasio lancar adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset atau aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban dan melunasi utang jangka pendek. Semakin tinggi nilai rasio lancar maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan.

    Batas rasio adalah 1,2. Apabila rasio di bawah batas tersebut maka perusahaan dianggap tidak mampu memenuhi kewajiban dan membayar utang.

    Rumus rasio lancar = aktiva lancar : utang lancar

  2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
    Rasio cepat adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan tanpa memperhitungkan persediaan barang yang ada. Sebab persediaan membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama dibandingkan aset lainnya.

    Hasil rasio cepat yang menunjukkan angka 1.0 menunjukkan kemampuan perusahaan baik. Tetapi jika di atas 3.0 dinilai tidak sehat.

    Rumus rasio cepat = (aktiva lancar - persediaan) : utang lancar

  3. Rasio kas (cash ratio)
    Rasio kas atau uang tunai adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan mengukur jumlah uang kas yang tersedia, misalnya seperti rekening giro.

    Semakin besar uang kas daripada utang jangka pendek maka kemampuan perusahaan semakin bagus. Nilai rasio kas yang baik sekitar 1,5.

    Rumus rasio Kas = (Kas + Surat Berharga) : Utang Lancar

Contoh menghitung likuiditas perusahaan

PT. OCBC NISP memiliki aktiva lancar sebesar Rp600 juta, kas sebesar Rp200 juta dan surat berharga Rp300 juta. Selain itu, perusahaan juga mempunyai utang lancar sejumlah Rp300 juta dan persediaan barang senilai Rp60 juta.

Jadi rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas perusahaan OCBC NISP sebagai berikut:

  1. Rasio lancar
    Rasio lancar = aktiva lancar : utang lancar
    Rasio lancar = Rp600 juta : Rp300 juta
    Rasio lancar = 2

    Hasil rasio lancar PT. OCBC NISP senilai 2, yang berarti perusahaan memiliki likuiditas baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola kas, memenuhi kewajiban, dan membayar utang dengan baik.

  2. Rasio cepat
    Rasio cepat = (aktiva lancar - persediaan) : utang lancar
    Rasio cepat = (Rp600 juta - Rp60 juta) : Rp300 juta
    Rasio cepat = 1,8

    Hasil rasio lancar PT. OCBC NISP senilai 1,8 berarti perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik tanpa perhitungan persediaan.

  3. Rasio Kas
    Rasio Kas = (Kas + Surat Berharga) : Utang Lancar
    Rasio Kas = (Rp200 juta + 300 juta) : Rp300 juta
    Rasio Kas = 1,6

    Hasil rasio kas bernilai 1,6 mengindikasikan bahwa kas perusahaan baik.

Pentingnya likuiditas bagi perusahaan

Bagi sebuah perusahaan, likuiditas adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Mengingat, investor akan menilai sebuah perusahaan dari nilai rasio yang dimilikinya. Jika Anda masih ragu mengenai hal ini, berikut penjelasan seberapa pentingnya likuiditas bagi perusahaan.

  • Sebagai media untuk menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan sehari-hari.
  • Sebagai alat untuk mengantisipasi kebutuhan dana.
  • Mempermudah nasabah yang mengajukan pinjaman atau penarikan dana.
  • Sebagai alat untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
  • Indikator dalam mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
  • Untuk menganalisis posisi keuangan secara jangka pendek.
  • Mengukur tingkat fleksibilitas perusahaan agar memperoleh investor yang menguntungkan perusahaan.
  • Membantu dalam mengawasi efisiensi modal perusahaan.
  • Daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

Itu tadi pembahasan lengkap mengenai cara menghitung dan pengertian likuiditas. Rupanya likuiditas adalah hal yang amat penting dalam suatu perusahaan. Jadi, sudahkah sobat OCBC NISP mengecek likuiditas perusahaan Anda hari ini?

Baca juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 23 Apr 2024

Apa Saja yang Bisa Jadi Jaminan Pinjaman? Berikut Daftarnya

Baca

Edukasi - 23 Apr 2024

Syarat dan Cara Pengajuan Take Over KPR Reguler ke KPR Syariah

See All

Produk Terkait

Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman

Download OCBC mobile