Bagaimana caranya agar kebutuhan primer, sekunder & tersier terpenuhi semua?
Seperti yang diketahui bersama, kebutuhan manusia terbagi menjadi tiga, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan paling utama seperti tempat tinggal. Kemudian, diikuti oleh kebutuhan pelengkap (tersier) dan gaya hidup (tersier).
Namun, mencukupi seluruh kebutuhan di atas tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Diperlukan cara mengatur keuangan secara bijak supaya semuanya dapat diwujudkan.
Lantas, bagaimana cara yang dimaksud? Berikut penjelasan lengkapnya.
Sudah disinggung sebelumnya, kebutuhan terbagi menjadi tiga, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan tersebut tersusun dalam sebuah tingkatan. Sesuai dengan namanya, kebutuhan primer adalah yang paling utama.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi. Apabila tidak dipenuhi, maka akan ada konsekuensi besar seperti tersiksa hidupnya, rentan terkena penyakit, bahkan kematian. Sehingga, dalam mengatur uang, kebutuhan primer idealnya yang dipenuhi terlebih dahulu dibanding sekunder dan tersier.
Kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi disebut kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder adalah segala hal yang berhubungan dengan usaha untuk menambah kebahagiaan hidup. Umumnya berupa penunjang hidup dan bisa Anda tunda pemenuhannya jika kebutuhan primer belum terpenuhi.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi agar mampu meningkatkan harga diri, gengsi, atau citra di mata orang lain. Idealnya, kebutuhan ini baru bisa terpenuhi setelah kebutuhan utama/primer dan sekunder telah diselesaikan. Sehingga, alokasi dananya tentu berbeda tingkatannya jika dibandingkan dengan dua kebutuhan lain.
Perkembangan teknologi dan berbagai aspek dalam hidup manusia mendorong manusia untuk menambah, mengurangi, atau mengubah kebutuhan mereka. Agar semakin tergambar, terdapat contoh kebutuhan primer, sekunder, dan tersier di bawah ini:
Contoh kebutuhan primer
Contoh kebutuhan primer adalah hal-hal mendasar manusia seperti sandang, papan, dan pangan. Sandang maksudnya adalah pakaian yang dikenakan setiap orang berdasarkan fungsinya sebagai pelindung tubuh, bukan sekadar gaya saja.
Papan maksudnya adalah tempat tinggal. Rumah, apartemen, atau tempat persewaan bisa jadi opsi untuk memenuhi kebutuhan papan tersebut.
Sementara itu, pangan maksudnya adalah makanan. Pangan harus dipenuhi agar manusia mendapatkan energi dan mampu beraktivitas. Jika manusia tidak mendapatkan makanan, maka tubuhnya akan merasa sakit dan bisa menyebabkan kematian.
Umumnya, kebutuhan utama manusia selalu sama antara satu dengan yang lain. Sebab, setiap orang memiliki kondisi biologis yang serupa.
Contoh kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder disebut juga dengan kebutuhan tambahan atau pelengkap. Contoh kebutuhan sekunder adalah akses kesehatan serta rekreasi/hiburan. Di samping itu, yang termasuk kebutuhan tersebut adalah pendidikan.
Namun, walaupun banyak orang membutuhkan pendidikan, tidak semua orang membutuhkan buku. Contohnya, anak SMP yang bersekolah sudah pasti butuh buku. Di sisi lain, para pedagang tidak harus mendapatkan buku untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh kebutuhan tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang paling bergantung pada gaya hidup seseorang. Contoh kebutuhan tersier adalah berlibur ke luar negeri, membeli koleksi perhiasan, atau membeli barang-barang bermerek dan mewah.
Kebutuhan tersebut berbeda-beda tergantung orang yang memilikinya. Contohnya, kebutuhan orang di Jakarta yang memiliki banyak uang adalah pergi ke luar negeri. Sebaliknya, kadang orang tidak mampu hanya bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder saja.
Seperti yang dijelaskan dalam contoh-contoh sebelumnya, kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Agar Anda bisa memenuhi seluruh kebutuhan, maka ada 4 cara mengatur keuangan yang perlu dijalankan. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:
Klasifikasi kebutuhan
Klasifikasikan kebutuhan Anda berdasarkan yang paling utama. Contohnya, kebutuhan makan, pakaian untuk digunakan, dan tempat tinggal selalu menempati prioritas teratas.
Kemudian, jika Anda adalah seorang mahasiswa S2 dan ingin meningkatkan kemampuan atau kualitas hidup, maka biaya sekolah S2 bisa dimasukkan ke tingkat kebutuhan di bawahnya.
Terakhir, jika Anda masih memiliki dana cukup untuk pergi liburan, sobat OCBC NISP bisa memasukkan pengeluaran liburan tersebut ke dalam kategori tersier.
Buat anggaran
Setelah mengalokasikan setiap kebutuhan pada tingkatannya, buatlah anggaran berdasarkan prioritas. Primer pasti lebih utama dan lebih besar alokasinya dibandingkan dua kebutuhan lainnya.
Jalankan anggaran
Anggaran tidak hanya dibuat, tapi juga harus dijalankan. Bandingkan alokasi dana yang telah dibuat dengan pengeluaran yang dilakukan.
Misalkan, Anda mengalokasikan dana untuk membeli beras sebesar Rp150 ribu. Ternyata saat membeli harganya lebih tinggi, yaitu Rp170 ribu. Maka tulislah sesuai realitasnya.
Evaluasi anggaran
Setiap rencana anggaran harus diikuti evaluasi. Hal ini diperlukan agar Anda dapat melihat mana pemenuhan kebutuhan yang perlu disesuaikan. Mana pemenuhan kebutuhan yang berlebihan dan mana sisa dana yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.
Evaluasi anggaran tersebut bisa dijadikan pijakan untuk membuat dan menjalankan anggaran selanjutnya.
Bagaimana, sobat OCBC NISP? Kebutuhan memang memiliki tiga tingkatan dan setiap tingkatan perlu alokasi dana secara tepat. Kebutuhan primer adalah yang paling utama untuk dipenuhi, baru kemudian sekunder dan tersier.
Ada 4 cara yang bisa Anda aplikasikan untuk memenuhi kebutuhan, yaitu mengklasifikasi kebutuhan itu sendiri, membuat anggaran, menjalankan anggaran, dan terakhir mengevaluasi anggaran. Jadi, sudah siap menerapkan caranya?