Lump Sum: Jenis Kontrak, Plus-Minus, & Contoh Penerapannya

2 Okt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Lump sum adalah salah satu teknik pembayaran yang umum dilakukan perusahaan besar. Apa saja jenis kontrak lump sum, plus minus, serta contohnya?

Lump sum adalah salah satu metode pembayaran untuk memudahkan transaksi dalam jumlah besar. Biasanya, kontrak yang juga biasa disebut “lumsum” ini dilakukan antar bisnis, dengan atau tanpa ikatan kontrak tertentu. Selengkapnya tentang pembayaran lumsum, jenis-jenis kontrak, dan contoh-contoh penerapannya bisa Anda simak di artikel berikut.

Apa yang Dimaksud dengan Lump sum?

Lumsum, atau lump sum adalah metode pembayaran lunas yang dilakukan berdasarkan kontrak tertentu. Umumnya metode pembayaran ini dilakukan karena nominal transaksinya besar. Selain itu, pihak-pihak terlibat di dalamnya memiliki kemampuan finansial tinggi, sehingga beban biaya dapat ditimpakan secara total ke salah satu pihak untuk sementara waktu.

Selama ini, orang berpikir bahwa definisi lump sum adalah pembayaran total di muka, padahal lump sum artinya tidak selalu demikian. Lebih lengkap tentang jenis-jenis kontraknya akan dijelaskan di bawah ini.

Jenis-Jenis Kontrak Lump sum

Ada beberapa jenis transaksi lumsum yang umum dilakukan, selengkapnya adalah sebagai berikut.

  1. Fixed Price
    Lump sum fixed price adalah kontrak pembayaran total berdasarkan jumlah semua biaya tanpa terkecuali. Biaya tersebut meliputi biaya bahan, biaya manusia, biaya administrasi, sampai biaya-biaya lain yang dikhawatirkan akan muncul, misalnya biaya denda, biaya kerusakan, dan sebagainya.

    Jika transaksi dalam jumlah besar dan dilakukan antar pihak beda bidang (misalnya pemerintah dan perusahaan konstruksi), lump sum fixed price adalah cara pembayaran paling umum dilakukan. Akan tetapi, transaksi pembayaran jenis ini berpotensi dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab, karena jumlahnya dapat dengan mudah di-markup.

  2. Cost Plus Contract
    Cost plus contract adalah teknik pembayaran total dengan menjumlahkan biaya produksi dan imbal jasa kepada orang yang memproduksi. Selain metode fixed price, cost plus contract juga sering dipakai di dunia konstruksi bangunan.

    Jika menggunakan metode pembayaran ini, jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsungnya wajib jelas. Pihak penerima pembayaran tidak boleh menambahkan biaya risiko di atas bahan atau tenaga kerja. Selain itu, biasanya dalam pembayaran cost plus contract, biaya tenaga kerjanya lebih tinggi, karena tidak dimasukkan ke dalam hitungan total biaya, tapi ke kontrak.

  3. Time and Materials Contract
    Jenis selanjutnya kontrak lumsum adalah time and materials contract. Kontrak ini sangat cocok jika Anda punya proyek kecil dengan dana terbatas. Dalam kontrak jenis ini, biasanya pemilik dan penerima dana menyepakati proyek selesai dengan waktu dan bahan-bahan tertentu. Jika proyek tidak selesai dengan waktu dan bahan yang disepakati, maka penerima dana wajib menerima konsekuensinya.

    Oleh karena itu, jika Anda menerima dana proyek dengan kontrak waktu dan bahan, pastikan estimasi Anda akurat dan realistis.

  4. Unit Pricing Contract
    Di antara jenis kontrak lainnya, unit pricing contract adalah kontrak paling fleksibel dan aman dilakukan. Dalam kontrak ini, biasanya penerima dana melaksanakan proyek dulu dengan biaya pribadi, setelah itu menetapkan harga jual per unit kepada pemesannya.

    Kontrak unit pricing paling sering digunakan dalam pembangunan komplek perumahan. Biasanya kontraktor membangunkan rumah terlebih dahulu dengan dananya sendiri. Setelah itu, kontraktor tersebut akan menawarkan kepada orang-orang yang memesan dengan harga tertentu.


Kelebihan Kontrak Lump sum

Kali ini, kita akan membahas kelebihan-kelebihan menggunakan metode ini dalam perhitungan biaya, yaitu:

  1. Meminimalisasi Kendala Finansial
    Kelebihan pertama kontrak lump sum adalah minimnya kendala finansial akan terjadi. Jika dana sudah siap 100% di awal, pelaksana tidak perlu khawatir proyeknya tersendat gara-gara masalah biaya. Selain itu apabila terjadi keadaan darurat, pelaksana tidak perlu kesusahan mengurus birokrasi pencairan dana, karena 100% dana sudah ada dalam kendalinya.

  2. Proyek Lebih Lancar Dilakukan
    Kelebihan lump sum berikutnya adalah proyek lebih lancar dilakukan, karena seluruh kebutuhan dapat dipenuhi dalam waktu singkat. Dengan metode pembayaran ini, orang-orang dalam proyek tidak perlu khawatir saat ingin mengajukan kebutuhan, karena dananya sudah pasti ada dan disediakan.

  3. Kontrol Keuangan Ada di Pelaksana Proyek
    Keuntungan berikutnya menerapkan kontrak ini adalah kendali keuangan 100% ada di pelaksana proyek. Pemilik dana hanya memiliki hak atas proyek, akan tetapi tidak punya hak dari segi pengelolaan keuangannya.


Kekurangan Kontrak Lump sum

Setelah membahas kelebihan lumsum, kali ini kita akan membahas kekurangannya, yaitu sebagai berikut.

  1. Dana Berjumlah Besar dan Tidak Dapat Dicicil
    Kekurangan pertama kontrak lump sum adalah dananya berjumlah besar dan tidak dapat dicicil. Sesuai kesepakatan di awal, penyedia dana pertama wajib memiliki cadangan uang dalam jumlah besar untuk memulai proyek. Cadangan uang ini wajib tersedia tepat saat kontrak proyek disepakati.

  2. Ada Kemungkinan Markup Dana
    Kekurangan satu ini akan lebih dirasakan pihak pemilik proyek. Dalam lumsum, 100% pengelolaan proyek dilakukan pihak pelaksana. Pemilik proyek dapat ikut, tapi hanya berhak melakukan pemantauan saja. Oleh karena itulah, jika pemilik proyek tidak waspada, pelaksana yang dipilihnya bisa melakukan markup (melebihkan dana di atas jumlah aslinya).

  3. Pelaksana Bertanggung Jawab 100% Atas Kegagalan Proyek
    Kekurangan terakhir kontrak lump sum adalah pelaksana wajib bertanggung jawab jika proyek tersebut gagal atau selesai tidak sesuai harapan. Biasanya konsekuensi kegagalan pelaksana tercantum juga dalam kontrak kesepakatan.

Contoh Penerapan Kontrak Lump sum

Setelah membahas definisi lump sum dan jenis-jenisnya, kali ini kita akan membahas berbagai contoh penerapan kontrak ini dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini lebih lengkapnya.

  1. Di Dunia Konstruksi
    Industri yang paling sering menggunakan lump sum adalah industri konstruksi dan pembangunan. Agar lebih mudah dilaksanakan tanpa terkendala biaya, biasanya kontraktor menyepakati biaya terlebih dahulu dengan pemilik, termasuk siapa yang akan jadi pendana proyek pertama.

    Jika kontraktor menjadi pendana pertama, maka pilihan kontrak pembayaran paling amannya adalah fixed price atau unit pricing.

  2. Di Dunia Teknologi
    Selain di bidang konstruksi, metode lump sum adalah salah satu metode pembayaran paling umum di dunia teknologi. Proyek-proyek teknologi yang dibayar dengan metode ini biasanya proyek instansi pemerintah. Beberapa contoh proyek teknologi tersebut misalnya pembuatan vaksin, senjata, dan riset luar negeri. Jenis kontraknya bisa cost plus contract atau time and materials.

  3. Di Dunia Perbankan
    Anda mungkin tidak tahu, tapi nyatanya, kontrak lump sum sudah sering dipraktikkan di dunia perbankan. Ada banyak produk dunia perbankan yang tidak disadari menggunakan metode pembayaran satu ini. Salah satu contohnya adalah asuransi, terutama asuransi.

    Dalam asuransi, nasabah diperlukan membayar polis dengan jumlah tertentu setiap bulan. Pembayaran ini dilakukan dalam jangka waktu sesuai kesepakatan, misalnya 10 tahun. Apabila dalam waktu pembayaran tersebut tidak terjadi pencairan asuransi, maka polis akan dikembalikan.

    Jika misalnya dalam 2 tahun setelahnya terjadi pencairan, pihak asuransi akan membayarkan premi sesuai kesepakatan. Tetapi, nasabah asuransi juga tetap harus membayarkan polis sampai 10 tahun, tidak boleh berhenti setelah mencairkan premi.

Demikianlah pembahasan dari OCBC NISP tentang lumsum, jenis-jenis, dan contoh penerapannya. Perlu diingat, lump sum adalah salah satu jenis pembayaran yang risikonya besar, sehingga berhati-hatilah sebelum menyepakatinya.

Baca juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 18 Apr 2024

Rekening Koran untuk KPR: Fungsi dan Cara Dapatnya

Baca

Edukasi - 18 Apr 2024

Berapa Suku Bunga KPR Saat Ini? Berikut Penjelasannya!

See All

Produk Terkait

Asuransi

Asuransi

Perlindungan demi masa depan yang lebih aman
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman
Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile