6 Jenis Tarif Pajak yang Perlu Diketahui Wajib Pajak

19 Okt 2021 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Para wajib pajak, yuk ketahui macam-macam tarif pajak berikut ini.

Di Indonesia, Pemerintah membedakan beberapa jenis pajak berdasarkan tarifnya. Tarif pajak adalah dasar dari pengenaan pajak atas objek yang menjadi tanggung jawab wajib pajak. Masing-masing jenis tarif tersebut memiliki nilai dan aturan yang berbeda.

Secara umum, ada 6 jenis tarif pajak yang berlaku di Indonesia. Diantaranya yaitu tarif progresif, proporsional, degresif, regresif, Ad Valorem dan spesifik. Bagi para wajib pajak, setidaknya Anda perlu memahami perbedaan di antara keenamnya. Untuk itu, yuk simak pembahasan berikut ini.


Pengertian Tarif Pajak

Jenis tarif pajak adalah patokan mengenai pengenaan persentase pajak atas objek yang menjadi tanggung jawab masyarakat WP (Wajib Pajak). Besarnya persentase ini berbeda-beda sesuai dengan ketetapan UU Perpajakan.

Pajak sendiri juga dibagi atas dua golongan, yaitu langsung dan tidak langsung. Dan juga berdasarkan sifatnya, yakni objektif dan subjektif. Contoh dari pajak langsung dan subjektif adalah PPh (Pajak Penghasilan), sedangkan contoh pajak tidak langsung dan objektif adalah PPN.


Dasar Hukum Tarif Pajak

Secara umum, dasar hukum perpajakan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1994 mengenai perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


Macam Macam Tarif Pajak

Berbicara mengenai macam macam tarif pajak, Pemerintah telah menetapkan jenisnya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis tarif untuk pajak di Indonesia.

  1. Jenis Tarif Pajak Progresif
    Tarif progresif adalah pajak yang besar pungutannya berbeda untuk masing-masing objek, mengikuti banyaknya objek pajak. Mudahnya begini, misal Anda memiliki tiga mobil dengan nama atau alamat yang sama. Maka, nilai pajak untuk mobil pertama, kedua dan ketiga semakin meningkat.

    Contohnya, Andi memiliki tiga mobil truck untuk kegiatan bisnisnya. Ketiganya beratas namakan sendiri dengan alamat yang sama pula. Dengan begitu, Andi harus membayar pajak progresif dengan nominal yang telah ditentukan untuk masing-masing mobil. Dimana, pajak mobil kedua lebih mahal dari yang pertama dan mobil ketiga lebih mahal dari kedua.

  2. Jenis Tarif Pajak Proporsional
    Besarnya pungutan pada jenis tarif proporsional tidak terpengaruh oleh perubahan terhadap dasar pengenaannya. Dalam artian, seberapa banyaknya jumlah objek pajak, persentase pungutannya akan tetap sama.

    Misalnya adalah pengenaan pajak pada restoran. Meskipun total pembelian Anda hanya puluhan ribu atau sampai ratusan bahkan jutaan rupiah, pajak atau PPN yang ditetapkan untuk restoran adalah 10%. Contoh lainnya adalah pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikenakan sebesar 0,5%.

  3. Jenis Tarif Pajak Degresif
    tarif degresif adalah kebalikan dari progresif. Dimana, semakin besar nilai objek pajaknya, maka persentase pungutannya akan semakin rendah. Contoh tarif pajak degresif adalah PPh (Pajak Penghasilan. Tarif degresif dibagi lagi menjadi tiga kategori, berikut penjelasannya:

    Degresif - Proporsional

    Kategori ini diterapkan apabila dasar pengenaan nilai pajaknya bertambah dan besarnya penurunan dari tarifnya sama.

    Degresif - Degresif

    Kategori ini diterapkan apabila dasar pengenaan nilai pajaknya bertambah namun besarnya penurunan dari tarif semakin kecil.

    Degresif - Progresif

    Kategori ini diterapkan apabila dasar pengenaan nilai pajaknya bertambah disertai penurunan dari tarif yang juga semakin besar.

  4. Jenis Tarif Pajak Regresif
    Pajak regresif atau disebut juga dengan pajak tetap adalah pengenaan pajak yang persentasenya tetap sama walaupun ada perubahan pada objek pajak. Contoh yang sering kita temui adalah bea materai. Bea materai mempunyai tarif sebesar Rp10 ribu dan tidak berubah kecuali ada peraturan baru.

  5. Jenis Tarif Ad Valorem
    Jenis tarif yang terakhir adalah ad valorem. Jenis pajak ini memiliki persentase khusus dari objek pajaknya. Misalnya, PT. DEF ingin mengimpor 60 mesin khusus dengan harga Rp4 juta per unit. Jika Anda perlu membayar tarif 20%, maka total pajak yang harus Anda bayar dapat dihitung dengan rumus berikut:

    Pajak ad valorem = Jumlah unit x Harga per unit x Bea masuk

    Melalui perhitungan tersebut, maka ditemukan bahwa total pajak ad valorem yang harus dibayarkan oleh PT. DEF adalah Rp 48 juta.

  6. Jenis Tarif Spesifik
    Tarif spesifik atau khusus berarti tarif yang dikenakan atas objek pajak secara khusus menurut objek pajaknya. Misalnya, jika Anda mengimpor barang seperti smartphone, maka tarifnya akan didasarkan pada jenis barang yang diimpor daripada nilai barang.


Sanksi dan Denda yang Berlaku

Pajak bersifat wajib dan harus dibayar oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah masuk dalam kriteria wajib pajak sekaligus Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal dan mencari nafkah di Indonesia. Bila tidak manaatinya, maka pemerintah akan memberikan sanksi kepada para penghindar pajak.

Secara umum, terdapat dua jenis sanksi untuk para pelanggar pajak. Yaitu sanksi administratif berupa denda atau bunga. Kemudian, yang kedua adalah sanksi pidana, yaitu berupa penjara atau kurungan yang jangka waktunya disesuaikan dengan beratnya kesalahan.

Ketentuan mengenai sanksi pelanggar pajak ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Hukuman ini berlaku bagi semua pihak, baik itu masyarakat wajib pajak, pejabat pajak maupun pihak ketiga yang berperan sebagai perantara kejahatan.


Itulah penjelasan dari OCBC NISP mengenai pengertian tarif pajak, dasar hukum serta jenisnya. Untuk menjadi warga negara yang taat aturan, ada baiknya Anda mengetahui jenis dari tarif pajak yang harus dibayarkan. Semoga informasi ini bermanfaat, dan jangan lupa bayar pajak tepat waktu ya, Sobat OCBC!


Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile