Pahami Strategi Dollar Cost Averaging dalam Investasi

8 Nov 2021 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Yuk pahami cara kerja strategi dollar cost averaging untuk investasi!

Investasi adalah kegiatan yang membutuhkan perhitungan matang, bukan tindakan impulsif semata. Karena itu, salah satu cara cerdas untuk Anda terapkan yaitu dollar cost average (DCA). Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian investasi.

Bagi investor pemula, strategi ini patut Anda coba dan terapkan dalam berbagai instrumen seperti saham, reksa dana, emas dan sejenisnya. Jika ingin memahami lebih dalam, simak artikel OCBC NISP berikut ini.


Apa itu Dollar Cost Averaging (DCA)

Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi yang dilakukan secara rutin dan konsisten dalam setiap periode. Dalam artian, jika seorang investor menerapkan strategi ini, harus rutin memasukkan uangnya dengan jumlah sama di tiap periode tanpa mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi.

Dollar Cost Averaging adalah strategi yang tidak memerlukan kemampuan untuk membaca situasi naik dan turunnya pasar dalam penerapannya. Pada praktik ini, Anda tidak akan mudah terpengaruh melakukan jual beli instrumen investasi ketika harganya rendah atau melambung naik.

Itulah mengapa metode ini sangat cocok bagi investor pemula. Sembari mempelajari lebih dalam mengenai cara investasi, Anda bisa menerapkan DCA sebagai strategi dalam memulai investasi. Pasalnya, dengan menerapkan DCA, sama saja Anda telah melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko kerugian.


Cara Kerja Dollar Cost Averaging

Metode Dollar Cost Averaging cukup mudah untuk diterapkan. Mula-mula, Anda harus memilih ingin melakukan investasi pada instrumen apa. Misalnya, saham, kripto, reksa dana dan sebagainya.

Setelah memilih instrumen, tentukan modal investasi. Misalnya, jika Anda berencana untuk berinvestasi dengan modal Rp12 juta, dalam Dollar Cost Averaging artinya Anda tidak memasukkan semua uang tersebut sekaligus dalam sekali waktu. Melainkan, Anda memulai dengan Rp1 juta di tiap bulan selama 12 bulan.

Nah, selama penerapan strategi ini, kondisi pasar bisa saja tak menentu, entah itu bullish maupun bearish. Namun, Anda tetap bisa jalan tanpa perlu mempedulikan situasi tersebut. Apabila pasar sedang dalam kondisi bearish, maka peluang keuntungan Anda cukup besar di kemudian hari.


Dollar Cost Averaging vs Lump Sum

Sama seperti DCA, Lump Sum juga merupakan salah satu strategi investasi yang sering digunakan oleh para investor. Namun, pada penerapannya, keduanya memiliki cara kerja jauh berbeda.

Lump Sum merupakan strategi investasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan modal lebih dulu.Ketika modal sudah terkumpul, investor akan memasukkannya sekaligus dalam satu waktu di suatu instrumen investasi.

Lalu, dari Dollar Averaging Cost vs Lump Sum lebih baik yang mana untuk diterapkan? Pilihan ini tergantung dari modal. Apabila Anda sudah memiliki modal besar di awal, maka Lump sum lebih cocok. Tetapi, jika sembari menabung, maka DCA bisa menjadi pilihan Anda.

Sedangkan dari segi risiko, Lump Sum memiliki risiko yang lebih besar karena Anda menginvestasikan dana dalam satu periode. Sehingga ketika terjadi penurunan harga, maka Anda akan mengalami kerugian secara keseluruhan.

Berbeda dari DCA, strategi ini lebih minim risiko karena Anda berinvestasi pada periode-periode yang berbeda secara berkala. Dengan begitu, Anda telah mendiversifikasikan risiko investasi untuk mengurangi kerugian.


Keuntungan dan Kekurangan Dollar Cost Averaging

Meski dinilai sebagai strategi yang cukup aman dan sederhana. Namun, tiap strategi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan untuk diperhatikan para investor. Tak terkecuali dengan DCA. Lalu apa saja itu? Berikut penjelasannya.

Keuntungan

Keuntungan dari penerapan strategi Dollar Cost Averaging adalah:

  1. Menghindari Momen Pasar yang Buruk
    Berbeda dengan lump sum yang harus dilakukan pada momen emas untuk menghindari kerugian besar, DCA diterapkan tanpa harus mencermati pergerakan harga pasar. Karena itu, metode ini aman digunakan bagi Anda apabila belum memahami cara membaca pergerakan pasar untuk mencegah kerugian besar.

  2. Terhindar dari Loss Aversion Bias
    Loss Aversion Bias adalah kecenderungan investor untuk menghindari kerugian daripada memperoleh keuntungan dengan nilai yang sama. Kebiasaan seperti ini akan menghalangi Anda untuk mengambil keputusan rasional saat berinvestasi. Loss Aversion Bias juga menjadi pemicu investor bersikap ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

  3. Meminimalisir Adanya Risiko
    Keuntungan selanjutnya adalah meminimalisir risiko kerugian. Tidak peduli bagaimana kondisi pasar naik atau turun, Anda dapat memutuskan untuk berinvestasi menggunakan metode DCA tanpa takut rugi besar.

Kekurangan

Selain beberapa kelebihan di atas, strategi DCA rupanya juga memiliki kekurangan. Diantaranya adalah:

  1. Biaya Investasi Lebih Banyak
    Kelemahan metode Dollar Averaging Cost adalah ketika Anda harus membayar biaya investasi berulang kali. Misalnya, Anda berinvestasi pada saham. Maka, Anda akan dikenakan biaya administrasi untuk setiap transaksi pembelian.

    Dengan kata lain, semakin sering Anda membeli saham, semakin tinggi pula biaya investasi yang dibutuhkan. Tetapi, jika membeli saham sekaligus, hanya perlu membayar satu investasi untuk sekali pembelian.

  2. Return yang Didapat Kecil
    Dibandingkan dengan investasi dengan modal besar di sekali waktu, DCA memberikan return yang kecil. Selain itu, kondisi pasar cenderung bergerak ke atas. Oleh karena itu, jika dalam jangka panjang, metode lump sum dapat memberikan tingkat keuntungan lebih tinggi.


Itulah pembahasan lengkap OCBC NISP mengenai pengertian, cara kerja serta keuntungan dari strategi dollar cost averaging. Setelah memahaminya, yuk coba untuk mulai investasi dari sekarang!


Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Cara Hapus Data KTP di Pinjaman Online Ilegal, Mudah dan Tanpa Biaya!

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Loan to Value, Rasio yang Menentukan KPR Disetujui atau Tidak

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile