Kenali Jenis-Jenis Instrumen Keuangan Syariah, Ini Daftarnya!

8 Nov 2021 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Sebelum memulai transaksi, yuk pelajari jenis-jenis instrumen keuangan syariah!

Instrumen keuangan syariah adalah aspek penting dalam kegiatan ekonomi berbasis syariat Islam. Oleh karena itu, jika Anda ingin membuat perjanjian maupun melakukan transaksi perbankan syariah, penting untuk mengetahui jenis instrumen keuangan syariah yang tepat dan menguntungkan.

Untuk membantu Anda menemukan instrumen keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan, kali ini OCBC akan membahas mengenai pengertian instrumen keuangan syariah dan jenis-jenisnya di Indonesia. Yuk simak!


Pengertian Instrumen Keuangan Syariah

Instrumen keuangan syariah adalah alat atau aset dalam kegiatan transaksi sesuai dengan hukum Islam. Termasuk di dalamnya adalah instrumen investasi dan pembiayaan di bidang bisnis yang menimbulkan kewajiban ekonomi menurut prinsip syariah.

Dalam kehidupan sehari-hari, instrumen keuangan syariah yang banyak kita jumpai adalah bukti piutang seperti obligasi, maupun kewajiban kontraktual nasabah dari akad kerjasama atau pembiayaan.


Jenis-Jenis Instrumen Keuangan Syariah

Dalam praktik perbankan syariah yang berlaku saat ini, dapat kita jumpai beberapa jenis instrumen keuangan sebagai berikut.

  1. Pembiayaan Syariah
    Instrumen keuangan syariah yang satu ini biasanya memuat akad dan perjanjian berisi kewajiban kontraktual kedua belah pihak. Terdapat beberapa bentuk pembiayaan syariah, diantaranya adalah berikut ini.

    Mudharabah

    Mudharabah adalah instrumen syariah berbentuk kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola usaha (mudharib). Nantinya keuntungan dari usaha tersebut akan dibagi menurut kesepakatan yang telah dibuat.

    Jika bisnis yang dijalankan merugi, pemilik dana yang akan menanggung kerugian tersebut. Kecuali jika dalam menjalankan bisnis terdapat kecurangan, kelalaian, atau penyalahgunaan dana dari pihak pengelola.

    Musyarakah

    Instrumen keuangan syariah berbasis pembiayaan ini dijalankan dalam bentuk akad kerjasama antara beberapa pemilik modal yang menggabungkan dana atau tenaga untuk menjalankan suatu usaha. Profit dari usaha tersebut akan dibagi secara proporsional sesuai jumlah modal masing-masing pihak.

    Praktik musyarakah juga dilakukan dalam dunia perbankan. Biasanya akan terjalin suatu kerjasama antara nasabah dengan bank untuk kemudian membagi keuntungan dan resiko sesuai kesepakatan.

  2. Saham Syariah
    Saham jenis ini merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh pasar modal syariah. Perbedaannya dengan saham konvensional terletak pada jenis usaha dalam saham.

    Emiten saham harus menjalankan usaha sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, perusahaan minuman keras, rokok, dan usaha perjudian tidak dapat mengeluarkan saham syariah. Selain itu, instrumen keuangan ini juga menghindari praktik riba, gharar, serta maysir.

    Adapun keuntungan yang akan Anda peroleh melalui investasi saham syariah adalah sebagai berikut.

    • Transaksi aman dan terpercaya karena diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), BEI, dan OJK.

    • Keuntungan yang Anda peroleh dijamin halal karena perusahaan emiten tidak memproduksi produk-produk haram.

    • Aktivitas bisnis dijalankan sesuai dengan syariah Islam guna menghindari riba, gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian).

    • Dapat berinvestasi dengan nominal di bawah Rp1 juta.

    Sebagai bahan pertimbangan Anda, kami juga merangkum beberapa kelemahan instrumen keuangan syariah ini, diantaranya sebagai berikut.

    • Sama seperti saham konvensional, yaitu potensi capital loss, likuidasi perusahaan, maupun delisting dari bursa efek.

    • Karena tidak semua jenis perusahaan dapat mengeluarkan saham syariah, variasi dan nilai saham bisa lebih rendah dibanding jenis konvensional.

  3. Deposito Syariah
    Deposito syariah merupakan produk perbankan berupa simpanan berjangka yang dikelola sesuai syariah Islam. Meskipun tidak ada bunga, namun deposito ini tetap menguntungkan karena pemilik dana akan memperoleh bagi hasil (nisbah) dari pengelolaan simpanannya.

    Sama seperti instrumen yang telah dijelaskan di atas, deposito syariah terhindar dari unsur riba maupun judi. Produk perbankan ini juga menawarkan nisbah dengan rasio 60:40, dimana nasabah akan memperoleh bagian yang terbesar.

    Salah satu produk deposito dengan bagi hasil yang tinggi adalah Deposito iB dari OCBC. Setoran awalnya pun ringan, yakni mulai dari Rp8 juta. Dengan demikian, tak hanya halal, deposito syariah OCBC juga ramah di kantong dan terjamin keamanannya.

  4. Obligasi Syariah (Sukuk)
    Sukuk atau obligasi syariah adalah salah satu efek syariah berbasis kepemilikan aset yang disewakan dan digunakan untuk pembiayaan perusahaan. Mulai dari proses penerbitan, perdagangan, hingga penggunaan sukuk, semuanya tidak boleh bertentangan dengan prinsip ekonomi syariah.

    Ciri-ciri sukuk adalah sebagai berikut.

    • Memiliki aset yang mendasari penerbitannya, seperti, bangunan, tanah, atau jasa.

    • Usaha dan segala transaksi yang dijalankan harus bebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.

    • Imbal hasil yang diberikan dapat berupa bagi hasil sesuai jenis akad, margin, atau upah.

     

    Sedangkan untuk menggunakan instrumen keuangan syariah ini, Anda harus merogoh modal minimal Rp1 juta. Jenis sukuk yang banyak digunakan saat ini adalah sebagai berikut.

    • Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), berupa obligasi yang diterbitkan pemerintah menurut prinsip-prinsip syariah.

    • Sukuk Korporasi, diterbitkan oleh bursa efek syariah.

    • Sukuk Retail, yakni sukuk yang dikeluarkan oleh negara dan diedarkan melalui agen penjualan khusus.

     

  5. Reksadana Syariah
    Reksadana syariah adalah instrumen keuangan yang menghimpun dana investor untuk diinvestasikan dalam bentuk saham, obligasi, atau pasar uang sesuai dengan ketentuan dan prinsip ekonomi syariah. Nantinya, pengelolaan dana akan diserahkan kepada manajer investasi sehingga investor tinggal menikmati hasilnya.

    Kesyariahan reksadana ini dijamin oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), sehingga bebas dari riba dan unsur non-halal lainnya. Bagi Anda yang tertarik berinvestasi reksadana syariah, Anda cukup menyiapkan dana minimal Rp100 saja. Sangat terjangkau, bukan?


Itu tadi pembahasan mengenai pengertian instrumen keuangan syariah beserta jenis-jenisnya. Sistem keuangan syariah sangat cocok bagi sobat yang ingin merintis usaha namun tetap halal. Nah, jika sobat membutuhkan suntikan dana untuk usaha tersebut, OCBC telah menyediakan layanan pembiayaan syariah dengan angsuran ringan dan fleksibel. Yuk coba!


Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Cara Hapus Data KTP di Pinjaman Online Ilegal, Mudah dan Tanpa Biaya!

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Loan to Value, Rasio yang Menentukan KPR Disetujui atau Tidak

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile