Arti Teori High Risk High Return dalam Investasi

17 Nov 2021 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Pahami pengertian teori high risk high return dalam investasi berikut ini. 

High risk high return adalah istilah yang tak asing lagi di dunia investasi. Kalimat ini menjadi pengingat para investor mengenai manis pahitnya dalam berinvestasi, sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.

High risk high return juga menjadi prinsip bahwa semakin berani mengambil resiko, makin besar pula keuntungan yang didapat. Akibatnya, banyak investor yang terjebak dan merugi. Nah pada artikel kali ini OCBC akan membahas mengenai pengertian, contoh, serta strategi dalam menerapkannya. Yuk simak!


Pengertian Teori High Risk High Return

High risk high return adalah teori yang menjelaskan mengenai penanaman modal pada suatu perusahaan menggunakan instrumen investasi tertentu. Nantinya, investor akan memperoleh keuntungan besar namun juga diikuti tingginya risiko, seperti kerugian akibat fluktuasi.

Meskipun menjanjikan keuntungan besar, ketika investor memilih instrumen high risk high return artinya mereka harus bisa mengerahkan strategi yang tepat dalam mengambil langkah investasi. Jika tidak, maka hasilnya hanyalah risiko atau bahkan kerugian.


Kaitan Antara High Risk dan High Return

High risk dan high return adalah dua istilah yang sebenarnya saling bertolak belakang. Namun, dalam berinvestasi, keduanya dapat menjadi kesatuan makna. Mengapa demikian?

Hal ini karena penanaman modal merupakan kegiatan yang sifatnya tidak pasti. Pergerakannya selalu dipengaruhi oleh fluktuasi, mekanisme pasar, inflasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, muncul risiko (risk) sebagai kondisi tak diharapkan, misalnya berupa kerugian.

Berbeda dengan pengembalian (return) yang juga dipengaruhi faktor sama seperti risk, namun merupakan kondisi yang diharapkan. Keduanya berjalan secara selaras, makin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat pengembaliannya. Sebaliknya, semakin rendah risiko, maka pengembaliannya pun semakin rendah.


Pentingnya Penerapan High Risk High Return dalam Investasi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, teori high risk high return sangat penting untuk menentukan langkah investor. Lebih lanjut mengenai pentingnya penerapan prinsip ini adalah sebagai berikut.

  1. Agar Tidak Mudah Tergoda Keuntungan
    Dengan menyadari bahwa di balik tingginya keuntungan terdapat risiko yang besar, Anda jadi lebih fokus dalam memantau fluktuasi, mengamati catatan kondisi keuangan perusahaan penerbit saham, dan berbagai tindakan lain untuk meminimalisir kerugian.

  2. Meningkatkan Kehati-hatian
    Pemahaman mengenai high risk dan high return juga dapat membuat Anda lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Hal ini karena banyak saham yang menawarkan return tinggi namun memiliki fundamental buruk sehingga harganya dapat terjun bebas berkali-kali dalam sehari.

    Akibatnya, Anda harus mengeluarkan energi ekstra untuk memantaunya setiap hari. Tentu hal ini cukup merepotkan, bukan? Oleh karena itu, pertimbangkan secara matang instrumen investasi yang Anda pilih.

  3. Sebagai Pacuan untuk Belajar
    Sebagian dari Anda mungkin tidak memiliki banyak pengetahuan di bidang investasi. Nah, dengan adanya prinsip ini, investor akan lebih bersemangat untuk belajar cara meminimalisir risiko sehingga memperoleh keuntungan maksimal.

    Dengan demikian, Anda tidak hanya mengandalkan insting, namun juga belajar langsung kepada ahlinya. Apabila hal ini dilakukan secara rutin, tentu investasi yang dilakukan akan sukses.

  4. Menghemat Modal
    Setelah mengetahui bahwa instrumen yang menawarkan keuntungan tinggi juga membawa risiko besar, tentu Anda akan memantau dan tidak gegabah mengeluarkan banyak modal sekaligus. Dengan demikian, investasi jadi lebih aman dan tidak menghamburkan uang.


Contoh High Risk High Return di Investasi

Instrumen investasi high risk high return ada banyak jenisnya. Agar tidak salah pilih, berikut ini beberapa contoh yang harus Anda tahu.Instrumen investasi high risk high return ada banyak jenisnya. Agar tidak salah pilih, berikut ini beberapa contoh yang harus Anda tahu.

  1. Saham
    Saham merupakan contoh high risk high return yang paling terkenal dan banyak digunakan oleh para investor. Investasi ini dapat dijalankan dalam jangka panjang maupun pendek, dengan demikian Anda dapat merencanakan strategi dengan baik.

    Selain itu, investasi saham juga dapat dimulai dengan modal minim, yakni mulai dari Rp100 ribu. Dengan demikian, meskipun resikonya besar, namun instrumen ini juga cocok untuk Anda yang masih pemula.

  2. Cryptocurrency
    Cryptocurrency atau mata uang digital juga menjanjikan pengembalian yang tinggi ketika nilainya naik. Contohnya, bitcoin pernah mengalahkan aset keuangan lainnya dengan menembus return hingga 354% pada tahun 2020.

    Meskipun demikian, resiko cryptocurrency juga tinggi karena tidak terikat pada lembaga keuangan atau perbankan manapun.

  3. High Yield Bonds
    High Yield Bonds atau obligasi sampah merupakan instrumen investasi yang memberikan return lebih tinggi dibanding produk serupa. Pengembalian ini dapat berupa pembayaran rutin.

    Pengembalian ini diberikan sebagai bentuk imbalan karena investor berani mengambil resiko yang besar, yakni ketika terjadi gagal bayar maka Anda tidak akan mendapatkan apa-apa.


Strategi Menerapkan High Risk High Return

Memahami konsep high risk high return artinya sama dengan mempelajari langkah awal dalam berinvestasi. Agar investasi Anda menguntungkan dan minim risiko, cobalah menerapkan beberapa strategi di bawah ini.

  1. Teliti dalam Memilih Produk Investasi
    Sebelum terjun ke dunia investasi, cermati kelebihan dan kekurangan berbagai instrumen, Apabila Anda memilih high risk high return artinya Anda perlu mempelajari lebih banyak hal kepada ahlinya. Hal ini karena resiko yang dihadapi cukup tinggi.

  2. Perhatikan Situasi Ekonomi dan Politik
    Situasi ekonomi dan politik sangat berpengaruh pada fluktuasi pasar. Pastikan selalu update dengan berbagai kebijakan karena hal ini akan mempengaruhi kinerja maupun nilai saham perusahaan.

  3. Mulai dengan Jumlah Kecil
    Semakin besar modal, semakin tinggi pula resiko yang dapat timbul. Oleh karena itu, bagi Anda para investor pemula, mulailah modal dengan nominal rendah terlebih dahulu untuk melihat peluang imbal baliknya.

  4. Periksa Kondisi Perusahaan
    Bagi Anda yang menggunakan instrumen saham, pastikan untuk memeriksa kinerja dan portofolio perusahaan. Dengan cara ini, dapat dilihat gambaran mengenai peluang return maupun fluktuasinya.


Nah itu tadi serba-serbi mengenai high risk high return. Sangat jelas bahwa prinsip investasi ini dapat mempengaruhi kondisi finansial Anda. Oleh karena itu, tetap berhati-hati dan terapkan strategi yang tepat ya!


Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 8 Mei 2024

Apakah Menabung di Bank Digital Aman?

Baca

Edukasi - 8 Mei 2024

Mengenal Account Officer Bank, Tugas dan Kisaran Gajinya

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile