Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Federal Reserve memberikan sinyal yang kuat pada pertemuan di 15 Desember 2021 bahwa Fed akan menjalankan kebijakan yang lebih agresif untuk merespon laju inflasi di AS.
Pertama, Fed mengatakan akan mempercepat tapering. Fed akan membeli $60 miliar obligasi setiap bulan dimulai dari bulan Januari. Hal ini juga dilakukan dalam merespon rilisan data inflasi AS yang menunjukan kenaikan signifikan di level 6.8% yang merupakan tertinggi sejak beberapa tahun terakhir.
Kemudian, pada akhir musim dingin atau awal musim semi, Fed memperkirakan untuk mulai menaikkan suku bunga. Proyeksi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa pejabat Fed melihat sebanyak 3 kali kenaikan suku bunga terjadi pada 2022, 2 kali di 2023 dan 2 kali di 2024. Selain itu pula, Ketua Fed, Jerome Powell juga menyampaikan perubahan arah kebijakan moneter bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi AS yang berkelanjutan.
Sementara itu, berdasarkan survei proyeksi suku bunga para pejabat Fed terakhir atau yang biasa disebut Fed Dot Plot menunjukkan bahwa hanya 6 dari 18 pejabat Fed yang melihat kenaikan suku bunga akan terjadi kurang dari 3 kali di 2022, dan tidak ada pejabat Fed yang melihat suku bunga tetap. Sehingga, hampir dapat dipastikan bahwa kebijakan moneter Fed akan lebih hawkish untuk tahun depan. Dengan nada kebijakan ini, maka pasar saham AS berpotensi untuk melanjutkan kinerja yang positif di 2022
Manfaatkan volatilitas pergerakan pada pasar modal global untuk kembali melakukan akumulasi pada portfolio investasi reksa dana Anda. Anda dapat mengunjungi website kami di https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana untuk informasi lebih lanjut, menghubungi Relationship Manager Anda, atau kunjungi cabang OCBC NISP terdekat.
