Kenali Apa itu Dividen dalam Saham dan Cara Hitungnya

31 Jan 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Dalam dunia investasi, istilah dividen adalah istilah yang paling sering dibicarakan dan menjadi pertimbangan investor. Bagaimana tidak, semakin besar dividen perusahaan, maka keuntungan investor akan semakin maksimal.

Jadi, mengapa dividen cukup digemari oleh para investor? Dalam investasi, dividen adalah bonus atau keuntungan pasti yang bisa Anda peroleh di luar nilai capital gain. Setiap perusahaan akan membagikan dividen bagi para pemegang saham. Yuk simak lebih lanjut!


Pengertian Dividen

Sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dividen adalah bagian dari keuntungan atau penghasilan perseroan yang besarnya ditentukan oleh direksi. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk disetujui dan dibagikan bersama melalui rapat umum pemegang saham.

Dengan definisi ini, dividen adalah bentuk kompensasi perusahaan induk terbuka untuk individu yang berpartisipasi dalam investasi. Dividen itu sendiri berasal dari dana laba bersih perusahaan.

Kebijakan dividen terkait pajak diatur dalam Undang-Undang PPh Pasal 4 Ayat 2. Dalam UU tersebut, penerima wajib dikenai pajak dividen sebesar 10% dan bersifat mutlak. Pembagian dividen saham merujuk pada porsi saham yang dimiliki oleh investor.


Jenis-jenis Dividen

Ada berbagai jenis dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen adalah keuntungan yang dapat dibagi menjadi lima kategori berbeda, diantaranya uang tunai, saham, komoditas, likuidasi, dan kewajiban. Ini penjelasan lengkapnya.

  1. Dividen Tunai
    Yang dimaksud dengan dividen tunai adalah kepentingan pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Jenis dividen tunai merupakan model yang paling disukai oleh pemegang saham. Ini karena Anda bisa merasakan manfaatnya dan langsung menggunakannya. Karena itu, banyak perusahaan membayar dividen tunai.

  2. Dividen Saham
    Umumnya, bentuk dividen adalah uang tunai, tetapi dividen tidak hanya menjadi elemen keuangan yang diberikan dalam bentuk uang tunai. Ada juga dividen saham atas nama direksi. Mereka biasanya memilih opsi ini untuk menjaga arus kas perusahaan tetap likuid.

  3. Dividen Produk
    Dividen properti atau komoditas, adalah jenis yang memungkinkan pemegang saham menerima keuntungan dalam bentuk produk. Namun, jenis dividen ini sangat kompleks. Hal itu karena perusahaan perlu memastikan bahwa jenis kepemilikan pemegang saham adalah aset yang dapat dibagi.

  4. Dividen Likuiditas
    Tak seperti jenis lainnya, dividen likuiditas tidak berasal dari keuntungan perusahaan. Lalu dari mana? Sebaliknya, dividen dibayarkan dengan mengurangi modal perusahaan secara langsung.

  5. Dividen Utang
    Dividen utang juga dikenal sebagai dividen skrip. Sesuai dengan namanya, jenis ini didasarkan pada naskah yang mencantumkan janji utang dengan jumlah dan jangka waktu tertentu. Dalam arti lain, perusahaan induk yang terdaftar memiliki utang jangka pendek dan akan dibayar setelah tanggal jatuh tempo.


Cara Menghitung Dividen

Cara menghitung dividen dibedakan berdasarkan jenis labanya. Agar Anda memahami pengertian dividen secara mendalam, perlu untuk memahami bagaimana perhitungannya. Simak contoh lengkapnya.

  1. Dividend Per Share (DPS)
    Dividend Per Share atau DPS menunjukkan nilai total lembar saham suatu perusahaan yang tersebar ke para pemegang saham (penanam modal). Adapun rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitungnya, sebagai berikut.

    DPS (Dividend Per Share) = Total Dividen Perusahaan : Jumlah Saham Beredar

    Contohnya, suatu perusahaan menetapkan dividen sebesar Rp200 juta yang akan diberikan kepada para pemegang saham. Sementara, jumlah total saham beredar pada saat itu adalah 200 ribu lembar. Maka dividen yang akan diperoleh masing-masing penanam modal per lembar saham yaitu:

    DPS (Dividend Per Share) = Total Dividen Perusahaan : Jumlah Saham Beredar
    DPS (Dividend Per Share) = Rp200 juta : 200 ribu
    DPS (Dividend Per Share) = Rp2000

    Maka, dapat disimpulkan bahwa pembagian dividen saham oleh perusahaan kepada para pemegang saham adalah Rp2 ribu per lembar saham. Sehingga, bila Anda memiliki 50 lembar saham, berarti Anda akan mendapat dividen adalah sebesar Rp100 ribu.

  2. Dividend Yield
    Rumus dividend yield memperlihatkan rasio perbandingan besarnya pembagian dividen saham oleh perusahaan terhadap besarnya harga saham per lembar yang beredar di pasar modal. Anda bisa menghitungnya melalui rumus berikut ini.

    Dividend Yield = Nilai DPS Perusahaan : Harga Saham x 100%

    Contohnya, Nilai DPS perusahaan ABC sebesar Rp2 ribu. Sementara, harga saham per lembarnya berada pada angka Rp4 ribu. Maka, untuk menentukan dividend yield adalah sebagai berikut.

    Dividend Yield = Nilai DPS Perusahaan : Harga Saham x 100% = Rp2000 : Rp 4000 x 100% = 50%

    Jadi, melalui perhitungan tersebut telah ditemukan besarnya dividend yield perusahaan ABC sebesar 50%.

  3. Dividend Payout Ratio (DPR)
    Dividend Payout Ratio atau DPR adalah kemampuan laba suatu perusahaan apabila dialokasikan sebagai dividen untuk diberikan kepada para pemegang saham. Bagaimana cara menghitungnya? Simak rumus berikut ini.

    DPR (Dividend Payout Ratio) = Total Pembagian Dividen : Laba Perusahaan x 100%

    Contohnya, Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar Rp1 Miliar. Karena adanya pemegang saham yang cukup membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis, maka perusahaan tersebut memutuskan untuk membagikan dividen adalah sebesar Rp200 juta.

    DPR (Dividend Payout Ratio) = Total Pembagian Dividen : Laba Perusahaan x 100%
    = Rp1 miliar : Rp200 juta x 100%
    = 20%

    Jadi, melalui perhitungan tersebut telah ditemukan besarnya dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan ABC sebesar 20%.

    Itulah penjelasan mengenai pengertian dividen, jenis-jenis, cara menghitung serta bagaimana perusahaan membagikannya pada para pemegang saham. Jadi, dalam berinvestasi jangka panjang, Anda sudah pasti memiliki keuntungan tetap melalui pembagian divide, yang umumnya dilaksanakan pada penutupan tahun.


Baca Juga:

Dalam dunia investasi, istilah dividen adalah istilah yang paling sering dibicarakan dan menjadi pertimbangan investor. Bagaimana tidak, semakin besar dividen perusahaan, maka keuntungan investor akan semakin maksimal.

Jadi, mengapa dividen cukup digemari oleh para investor? Dalam investasi, dividen adalah bonus atau keuntungan pasti yang bisa Anda peroleh di luar nilai capital gain. Setiap perusahaan akan membagikan dividen bagi para pemegang saham. Yuk simak lebih lanjut!


Pengertian Dividen

Sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dividen adalah bagian dari keuntungan atau penghasilan perseroan yang besarnya ditentukan oleh direksi. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk disetujui dan dibagikan bersama melalui rapat umum pemegang saham.

Dengan definisi ini, dividen adalah bentuk kompensasi perusahaan induk terbuka untuk individu yang berpartisipasi dalam investasi. Dividen itu sendiri berasal dari dana laba bersih perusahaan.

Kebijakan dividen terkait pajak diatur dalam Undang-Undang PPh Pasal 4 Ayat 2. Dalam UU tersebut, penerima wajib dikenai pajak dividen sebesar 10% dan bersifat mutlak. Pembagian dividen saham merujuk pada porsi saham yang dimiliki oleh investor.


Jenis-jenis Dividen

Ada berbagai jenis dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen adalah keuntungan yang dapat dibagi menjadi lima kategori berbeda, diantaranya uang tunai, saham, komoditas, likuidasi, dan kewajiban. Ini penjelasan lengkapnya.

  1. Dividen Tunai
    Yang dimaksud dengan dividen tunai adalah kepentingan pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Jenis dividen tunai merupakan model yang paling disukai oleh pemegang saham. Ini karena Anda bisa merasakan manfaatnya dan langsung menggunakannya. Karena itu, banyak perusahaan membayar dividen tunai.

  2. Dividen Saham
    Umumnya, bentuk dividen adalah uang tunai, tetapi dividen tidak hanya menjadi elemen keuangan yang diberikan dalam bentuk uang tunai. Ada juga dividen saham atas nama direksi. Mereka biasanya memilih opsi ini untuk menjaga arus kas perusahaan tetap likuid.

  3. Dividen Produk
    Dividen properti atau komoditas, adalah jenis yang memungkinkan pemegang saham menerima keuntungan dalam bentuk produk. Namun, jenis dividen ini sangat kompleks. Hal itu karena perusahaan perlu memastikan bahwa jenis kepemilikan pemegang saham adalah aset yang dapat dibagi.

  4. Dividen Likuiditas
    Tak seperti jenis lainnya, dividen likuiditas tidak berasal dari keuntungan perusahaan. Lalu dari mana? Sebaliknya, dividen dibayarkan dengan mengurangi modal perusahaan secara langsung.

  5. Dividen Utang
    Dividen utang juga dikenal sebagai dividen skrip. Sesuai dengan namanya, jenis ini didasarkan pada naskah yang mencantumkan janji utang dengan jumlah dan jangka waktu tertentu. Dalam arti lain, perusahaan induk yang terdaftar memiliki utang jangka pendek dan akan dibayar setelah tanggal jatuh tempo.


Cara Menghitung Dividen

Cara menghitung dividen dibedakan berdasarkan jenis labanya. Agar Anda memahami pengertian dividen secara mendalam, perlu untuk memahami bagaimana perhitungannya. Simak contoh lengkapnya.

  1. Dividend Per Share (DPS)
    Dividend Per Share atau DPS menunjukkan nilai total lembar saham suatu perusahaan yang tersebar ke para pemegang saham (penanam modal). Adapun rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitungnya, sebagai berikut.

    DPS (Dividend Per Share) = Total Dividen Perusahaan : Jumlah Saham Beredar

    Contohnya, suatu perusahaan menetapkan dividen sebesar Rp200 juta yang akan diberikan kepada para pemegang saham. Sementara, jumlah total saham beredar pada saat itu adalah 200 ribu lembar. Maka dividen yang akan diperoleh masing-masing penanam modal per lembar saham yaitu:

    DPS (Dividend Per Share) = Total Dividen Perusahaan : Jumlah Saham Beredar
    DPS (Dividend Per Share) = Rp200 juta : 200 ribu
    DPS (Dividend Per Share) = Rp2000

    Maka, dapat disimpulkan bahwa pembagian dividen saham oleh perusahaan kepada para pemegang saham adalah Rp2 ribu per lembar saham. Sehingga, bila Anda memiliki 50 lembar saham, berarti Anda akan mendapat dividen adalah sebesar Rp100 ribu.

  2. Dividend Yield
    Rumus dividend yield memperlihatkan rasio perbandingan besarnya pembagian dividen saham oleh perusahaan terhadap besarnya harga saham per lembar yang beredar di pasar modal. Anda bisa menghitungnya melalui rumus berikut ini.

    Dividend Yield = Nilai DPS Perusahaan : Harga Saham x 100%

    Contohnya, Nilai DPS perusahaan ABC sebesar Rp2 ribu. Sementara, harga saham per lembarnya berada pada angka Rp4 ribu. Maka, untuk menentukan dividend yield adalah sebagai berikut.

    Dividend Yield = Nilai DPS Perusahaan : Harga Saham x 100% = Rp2000 : Rp 4000 x 100% = 50%

    Jadi, melalui perhitungan tersebut telah ditemukan besarnya dividend yield perusahaan ABC sebesar 50%.

  3. Dividend Payout Ratio (DPR)
    Dividend Payout Ratio atau DPR adalah kemampuan laba suatu perusahaan apabila dialokasikan sebagai dividen untuk diberikan kepada para pemegang saham. Bagaimana cara menghitungnya? Simak rumus berikut ini.

    DPR (Dividend Payout Ratio) = Total Pembagian Dividen : Laba Perusahaan x 100%

    Contohnya, Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar Rp1 Miliar. Karena adanya pemegang saham yang cukup membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis, maka perusahaan tersebut memutuskan untuk membagikan dividen adalah sebesar Rp200 juta.

    DPR (Dividend Payout Ratio) = Total Pembagian Dividen : Laba Perusahaan x 100%
    = Rp1 miliar : Rp200 juta x 100%
    = 20%

    Jadi, melalui perhitungan tersebut telah ditemukan besarnya dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan ABC sebesar 20%.

    Itulah penjelasan mengenai pengertian dividen, jenis-jenis, cara menghitung serta bagaimana perusahaan membagikannya pada para pemegang saham. Jadi, dalam berinvestasi jangka panjang, Anda sudah pasti memiliki keuntungan tetap melalui pembagian divide, yang umumnya dilaksanakan pada penutupan tahun.


Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 18 Apr 2024

Manfaat, Jenis, dan Biaya Asuransi KPR yang Perlu Kamu Ketahui

Baca
OCBC NISP 80 Tahun | Promo KPR

Edukasi - 18 Apr 2024

Anti Ditolak, Berikut Tips agar Pengajuan KPR Disetujui Bank

See All

Produk Terkait

OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile