Istilah passive income menjadi trending topic di kalangan milenial selama beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, apa sih passive income itu?
Passive income atau pendapatan pasif adalah pendapatan yang diperoleh dengan upaya yang minimal. Pendapatan pasif ini bisa diperoleh dari sewa properti, franchise, affiliate marketing, hingga pendapatan dari investasi.
Hampir semua jenis investasi berpotensi memberikan passive income, dalam bentuk bunga, deviden hingga capital gain. Nah, sebelum kamu memutuskan jenis passive income manakah yang sesuai untuk kamu, kita pelajarin dulu yuk tahapannya:
Dari sini, kamu bisa paham profil risiko kamu sebagai investor itu seperti apa.
Setelah memahami profil risiko, barulah kamu bisa mulai mencari produk investasi yang sesuai dengan kamu. Secara general produk investasi yang sesuai dengan setiap profil risiko adalah sebagai berikut:
Profil Risiko | Produk Investasi |
---|---|
Conservative | Deposito, reksa dana pasar uang |
Balance | Obligasi (seperti seri pemerintah: ORI, SR, SBR, ST, ataupun obligasi korporasi), reksa dana pendapatan tetap |
Growth | Reksa dana campuran |
Aggressive | Saham, reksa dana saham |
Highly Aggressive | Saham, reksa dana saham, dan forex trading, transaksi di pasar derivatif |
Tabel di atas dapat menjadi referensi produk berdasarkan profil risiko. Namun, jika rekan-rekan lebih ingin berinvestasi dalam bentuk portfolio, rekan-rekan bisa mencoba kalkulator Life Goals OCBC NISP di https://www.ocbcnisp.com/id/kalkulator
Di situ, kamu dapat melihat beberapa contoh tujuan investasi seperti menyiapkan dana pensiun dan menyiapkan dana pendidikan anak. Berikut hasil rekomendasi portfolio untuk persiapan dana pendidikan bagi seorang investor yang agresif:
Nah, yuk tentukan passive income-mu dari sekarang. Salam financially fit!