Penipuan yang mengatasnamakan bank terus saja terjadi. Banyak sekali modus yang digunakan yang menimbulkan banyak kerugian bagi para nasabah.
Penipuan yang mengatasnamakan bank terus saja terjadi. Banyak sekali modus yang digunakan yang menimbulkan banyak kerugian bagi para nasabah. Mulai dari call center palsu, email palsu sampai akun sosmed palsu yang meminta data rahasia. Beberapa di antaranya juga memberikan link palsu seolah berasal dari pihak bank yang sesungguhnya. Penipuan seperti ini disebut juga dengan Social Engineering.
Definisi dari Social Engineering adalah teknik manipulasi yang bersifat eksploitatif terhadap kesalahan manusia untuk mendapatkan informasi pribadi, akses, atau barang berharga. Salah satu metodenya adalah phising, yaitu kejahatan yang dilakukan melalui telepon, sms, atau email yang memanfaatkan rasa takut atau emosional seseorang. Cara kerja phising ini melalui apa yang disebut Impersonation Scams. Merupakan sebuah penipuan yang dilakukan oleh penipu dengan cara berpura-pura menjadi suatu lembaga resmi termasuk bank. Terdapat beberapa contoh Impersonation Scams, diantaranya:
Penipu melalui modus ini umumnya berpura-pura menjadi CS Bank dan menelepon atau mengirim pesan ke nasabah. Informasi yang disampaikan biasanya mengenai kesalahan pada Kartu Kredit/Debit atau transaksi yang tidak dikenali. Ini merupakan langkah pertama dari para pelaku phising untuk mengarahkan korbannya ke website palsu untuk memasukkan data rahasia. Contoh nomor CS palsu: 1 (971) 2686824, 1(620) 220 6831, +6211500999, +1500999
Sebagai salah satu sarana utama komunikasi antara nasabah dan pihak bank, tak jarang apabila penipuan dilakukan melalui email. Alamat email biasanya dibuat mirip seakan resmi dari bank. Para nasabah biasanya menerima email berisi link yang dianjurkan untuk diisi dengan data rahasia. Link yang dikirimkan adalah palsu dan biasanya memiliki nama lain seperti formaloo. Sedangkan, untuk email, format email dengan domain yahoo.com; gmail; ymail; cs@ocbcnisp.com, kredit@ocbcnisp.com adalah tidak resmi atau palsu.
Bertanya mengenai mekanisme bank melalui sosial media adalah satu cara yang mudah untuk dilakukan para nasabah. Akan tetapi, hal seperti ini sering digunakan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi jahatnya. Hati-hati terhadap akun sosmed palsu yang mengatasnamakan Bank OCBC NISP. Contoh akun sosmed palsu seperti @bank_ocbc_nisp.
Akun sosmed resmi milik OCBC:
Baru-baru ini sedang marak terjadi kasus phising melalui telepon pada malam hari. Pelaku kejahatan menjalankan aksinya melalui telepon tersebut mengaku dari bank dan memberitahukan mengenai adanya transaksi pada kartu nasabah. Bagaimana kronologi kejadiannya?
Kronologi Modus Scam Pada Malam Hari
Cara Scammer Meyakinkan Nasabah
Cara scammer agar para nasabah terjerat dengan kejahatannya adalah dengan memainkan emosional para nasabah. Seperti “mohon jangan memberikan informasi apapun ke saya atau ke bank, silahkan bapak/ibu masuk ke dalam link dan melakukan pemblokiran/pembatalan secara mandiri.” Secara psikologis, nasabah akan mempercayai informasi tersebut karena telah diinformasikan untuk tidak memberikan data rahasia kepada siapapun termasuk petugas bank. Terlebih apabila dilakukan pada malam hari, di mana kondisi kesadaran manusia tidak berada pada titik yang optimal. Membuat penipuan melalui telepon malam hari menjadi marak terjadi.
Oleh karena itu, kita harus selalu hati-hati dan awas terhadap modus penipuan seperti ini. Agar tidak terjerat Si Penelepon Tengah Malam, jangan lupa untuk selalu menjaga data rahasia dan simak tips dan trik di bawah ini supaya terhindar dari penipuan!
4 TIPS JITU TERHINDAR DARI JERATAN SI PENELEPON MALAM
Selalu waspada dan berhati-hati! Laporkan tindak mencurigakan ke TANYA OCBC NISP 1500-999
Info lebih lanjut klik www.ocbcnisp.com/digisecure