Apa Saja Investasi Menghadapi Resesi yang Aman dan Tepat?

24 Agt 2022

Apa investasi menghadapi resesi yang aman? Yuk simak di sini.

Investasi menghadapi resesi ekonomi merupakan salah satu cara ampuh dalam bertahan di masa depan, saat ancaman isu ekonomi ini tiba-tiba menyerang. Namun, apakah semua instrumen investasi cocok digunakan?

 

Nah, pada artikel kali ini, OCBC NISP akan memberikan beberapa tips serta rekomendasi instrumen investasi menghadapi resesi yang bisa Anda pilih untuk tetap cuan. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Pentingnya Investasi dalam Menghadapi Resesi

Isu finansial seperti resesi ataupun inflasi sangat penting untuk disadari oleh kita. Tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia bisa mengalaminya kapan saja, terlebih saat ini pandemi juga belum usai sepenuhnya.

 

Namun, dari riset yang dilakukan oleh Bank OCBC NISP melalui survei OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, ditemukan bahwa 78% masyarakat mengatakan mereka tidak paham dengan ketentuan produk investasi.

 

Meski pada riset ini dihasilkan skor finansial indonesia di tahun 2022 naik menjadi 40,06 tetapi awareness masyarakat yang masih sangat rendah terhadap produk investasi patut untuk dikhawatirkan.

 

Apalagi mengingat bahwa investasi bisa menjadi salah satu solusi Anda jika terjadi masalah finansial yang tidak diinginkan terjadi suatu saat nanti, seperti resesi. Karena itu, setidaknya Anda mempelajari tipsnya.

Tips Investasi Menghadapi Resesi

Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan ekonomi berada di titik negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Banyak pekerja kehilangan pekerjaannya sekaligus pengusaha mengalami kebangkrutan bisnis.

 

Terjadinya hambatan ekonomi dalam waktu tidak terduga tersebut menyebabkan para pengusaha kebingungan terhadap bagaimana investasi yang aman saat resesi. Mengingat, nilai suku bunga juga meningkat pada saat itu.

 

Melihat fenomena tersebut, terdapat beberapa tips investasi menghadapi resesi yang bisa Anda lakukan yaitu sebagai berikut.

1. Hindari Hutang Kartu Kredit

Kartu kredit adalah instrumen keuangan yang memiliki banyak peminat. Namun, dalam keadaan krisis seperti resesi ekonomi, sebaiknya alat finansial berikut dihindari karena bisa menyebabkan hutang.

 

Saat resesi ekonomi terjadi, pemilik dan pengguna aktif kartu kredit sangat disarankan untuk segera melunasi saldo karena suku bunga juga akan bertambah secara pesat. Apabila tidak segera dilunasi, maka ada kemungkinan pembengkakan pada keuangan.

 

Apabila tidak dibayarkan dengan cepat, maka dapat menjadi hutang. Lalu, guna mengatasinya, Anda bisa mencoba untuk mendapatkan pinjaman berbunga rendah atau mendaftar kartu kredit transfer saldo.

2. Manfaatkan Keuntungan Obligasi

Sebagai langkah pencegahan terjadinya resesi ekonomi di masa pensiun, Anda bisa menggunakan obligasi sebagai aset pendukung kestabilan keuangan. Instrumen berikut juga dapat mengamankan nilai saham.

Selain itu, nilai obligasi juga terhitung selalu berada di atas suku bunga acuan karena angka inflasi yang rendah. Tercatat dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi bahkan pernah berada di minus, imbal hasil obligasi ada di atas 5%.

3. Siap Cadangan Dana Darurat

Dana darurat merupakan jalan alternatif yang bisa menyelamatkan kondisi finansial seseorang. Untuk memilikinya, Anda perlu menyiapkannya jauh-jauh hari dan secara bertahap.

 

Ada banyak cara untuk mendapatkan dana darurat. Misalnya, dari sebagian gaji pokok maupun penghasilan tambahan atau passive income. Oleh karena itu, ada baiknya jika kebutuhan finansial berikut selalu diperhatikan guna mencegah kebangkrutan.

4. Simpanan dan Tabungan

Masih berhubungan dengan cadangan dana guna menjaga kestabilan finansial, uang simpanan dan tabungan merupakan instrumen ekonomi yang bisa digunakan saat terjadi resesi.

 

Untuk memilikinya, Anda perlu membagi penghasilan per bulan atau mulai menggiatkan kegiatan investasi dengan menambah jumlah aset secara bertahap serta mengurangi pengeluaran seperti meminimalisir barang belanja yang tidak diperlukan.

5. Jangan Mencoba Mengatur Waktu Pasar

Sehubungan dengan investasi saat resesi, sebaiknya jangan mencoba untuk keluar, mengurangi atau mengubah jumlah aset saat terjadi krisis. Fenomena berikut sering disebut sebagai tindakan mengatur waktu pasar.

 

Pada dasarnya, waktu pasar tidak bisa diketahui sehingga jika aset segera ditarik ketika terjadi resesi ekonomi, maka masih ada potensi jumlahnya justru melesat dalam beberapa kuartal ke depan.

Rekomendasi Instrumen Investasi Menghadapi Resesi

Salah satu cara investasi menghadapi resesi adalah memilih instrumen dan menentukan jumlah aset secara tepat. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dijelaskan beberapa pilihan barang dagang di pasar uang yang memiliki potensi menghasilkan profit.

1. Emas

Salah satu instrumen investasi menghadapi resesi yaitu emas yang secara tradisional memang memiliki perlindungan terhadap krisis ekonomi seperti inflasi. Selain itu, aset berikut juga berpotensi menghasilkan profit besar dalam kurun waktu singkat.

 

Hal ini disebabkan nilai emas tidak mengalami depresiasi seperti uang, memiliki tingkat volatilitas kecil serta stabil. Aset berikut tepat digunakan untuk keperluan jangka panjang.

2. Saham

Selain emas, instrumen investasi menghadapi resesi kedua yaitu saham. Beberapa nilai aset berikut terbukti mempunyai fundamental yang baik karena umumnya digunakan oleh perusahaan.

 

Meskipun merupakan salah satu jenis aset risiko, saham masih memungkinkan untuk menjadi pilihan investasi saat resesi karena gerak pasarnya tidak bisa ditebak. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengurangi atau menghapus nilainya.

3. Obligasi

Investasi obligasi saat terjadi resesi ekonomi juga dapat dipertambangkan karena dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan saham. Dalam beberapa kasus, imbal hasil atau yield yang ditawarkan aset berikut cukup tinggi.

 

Hasil yield tinggi disebabkan meningkatnya suku bunga oleh bank sentral serta sifat obligasi beli-tahan (buy and hold). Fenomena berikut sangat menarik bagi investor yang tidak menyukai volatilitas penuh resiko.

4. Valuta Asing

Terakhir, instrumen investasi menghadapi resesi adalah valuta asing (valas) dengan jumlah capital gain besar. Untuk mendapatkan keuntungannya, sebaiknya Anda memilih mata uang yang stabil seperti dolar amerika (USD) atau Euro.

 

Apabila berada di kawasan Asia, maka dolar Singapura merupakan mata uang yang terkuat dan terhitung cukup murah dibandingkan nilai dolar Amerika (USD) sehingga Anda bisa memaksimalkan jumlah serta nilai aset dalam jangka panjang.

 

Nah itu dia beberapa tips dan rekomendasi instrumen investasi dalam menghadapi resesi ekonomi. Semoga informasi ini membantu Anda untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi di masa depan.

 

Selain memahami tips investasi, mengetahui kondisi keuangan Anda secara berkala juga cukup penting lho untuk mencapai #FinanciallyFit. Bagaimana caranya? Coba saja Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA sekarang juga!

 

Semoga informasi ini bermanfaat, dan jika Anda ingin tahu tips serta informasi menarik lainnya tentang keuangan, jangan lupa cek Blog OCBC NISP ya. Selain itu, Anda juga dapat menemukan berbagai fakta baru yang lebih lengkap mengenai kondisi finansial Indonesia melalui hasil survei OCBC NISP Financial Fitness Index 2022.

 

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 18 Apr 2024

Manfaat, Jenis, dan Biaya Asuransi KPR yang Perlu Kamu Ketahui

Baca
OCBC NISP 80 Tahun | Promo KPR

Edukasi - 18 Apr 2024

Anti Ditolak, Berikut Tips agar Pengajuan KPR Disetujui Bank

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile