Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Federal Reserve kembali memberikan sinyal hawkish atau kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dalam pertemuan Jackson Hole dua pekan lalu.
Namun demikian, rilisan data inflasi AS akhir-akhir ini menunjukan efektivitas kebijakan moneter yang dilakukan oleh The Fed. Terlihat rilisan data inflasi AS secara tahunan untuk bulan Agustus 2022 menurun menjadi 8.3% walaupun masih di atas konsensus pelaku pasar 8.1%. Setidaknya hal ini memberikan harapan akan penurunan inflasi lebih lanjut ke depannya sehingga proyeksi kebijakan suku bunga The Fed pun terlihat mulai menurun di tahun depan.
Sumber: Bloomberg
Sementara untuk Indonesia, terlihat agak berbeda dengan AS, dimana angka inflasi Indonesia untuk bulan Agustus mengalami penurunan ke level 4.69% sehingga dapat kita simpulkan bahwa tingkat inflasi cukup terkendali. Akan tetapi, merespon kenaikan Fed Rate sebesar 75 bps menjadi 3.25%, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada RDG-BI 22-Sep dengan tujuan menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan antisipasi lonjakan inflasi efek kenaikan harga BBM yang diterapkan pada awal bulan September ini.
Manfaatkan volatilitas pergerakan pada pasar modal global maupun domestik untuk kembali melakukan akumulasi pada portfolio investasi reksa dana saham Anda. Anda dapat mengunjungi website kami di https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana untuk informasi lebih lanjut, menghubungi Relationship Manager Anda, atau kunjungi cabang OCBC NISP terdekat.
