Apa yang dimaksud dengan EBIT? Cari tahu selengkapnya di sini.
EBIT adalah singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes yang artinya merupakan laba sebelum bunga dan pajak di bahasa Indonesia. Elemen tersebut diperlukan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Di samping berperan sebagai unsur penting dalam laporan keuangan, EBIT juga berguna sebagai faktor penentu dalam aktivitas penanaman modal. Lantas, apa itu EBIT? Mari cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini!
EBIT adalah sebuah istilah yang sering disertakan dalam laporan laba rugi sebuah perusahaan. Menurut Prihadi (2022), EBIT adalah keuntungan sebelum adanya pajak.
Komponen yang diperhitungkan dalam mencari EBIT adalah biaya operasional dan laba kotor. Biaya operasional mencakup seluruh pengeluaran dalam aktivitas bisnis. Biaya operasional tersebut dapat berupa sewa gedung, biaya listrik dan air, hingga gaji karyawan.
EBIT tentu saja tidak sama dengan keuntungan bersih. Meskipun begitu, adanya EBIT membuat jumlah keuntungan di luar pajak dan bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan bisa dihitung.
Ketika perusahaan tidak memiliki pendapatan lain, seperti investasi, maka laba operasi dan EBIT adalah sama.
Ada dua rumus sebagai cara menghitung EBIT atau keuntungan sebelum adanya bunga dan pajak, yaitu rumus EBIT secara langsung dan tidak langsung.
Cara menghitung EBIT dengan langsung:
EBIT = Total Penjualan Bersih - Harga Pokok Penjualan - Biaya Operasional
Dengan rumus tersebut, EBIT dalam laporan keuangan didapatkan dan ditempatkan paling atas. Nilai ini biasanya digunakan untuk melihat kinerja perusahaan dan menilai atau mengevaluasi keuntungan pada pertengahan tahun.
Sedangkan, cara menghitung EBIT dengan tidak langsung:
EBIT = Laba Bersih + Biaya Bunga + Pajak
Rumus EBIT tidak langsung ini biasanya digunakan untuk menghitung pendapatan total di akhir tahun dengan nilai nyata yang didapat dari biaya bunga dan pajak.
Biasanya, nilai EBIT dalam laporan keuangan dari perhitungan dengan rumus tidak langsung diumumkan pada rapat akhir tahun.
Hal ini juga yang membuat nilai dari perhitungan rumus EBIT tidak langsung ini menjadi pertimbangan untuk membuat rencana perusahaan kedepannya.
Baca Juga: Net Income (Laba Bersih) dan Bedanya dengan Gross Profit
Dengan adanya Earnings Before Interest and Taxes atau EBIT, kinerja perusahaan dapat dilihat. Sebab, EBIT menghitung seluruh pendapatan tanpa memasukkan bunga dan pajak, sehingga operasional dari perusahaan tersebut dapat ditelusuri.
Jika cara menghitung EBIT adalah dengan mengetahui laba bersih atau biaya operasional, maka perusahaan mampu mengevaluasi bisnis yang telah dilakukan sesuai kebutuhan. Perusahaan bisa fokus meningkatkan laba atau menekan biaya operasional.
Selain itu, manfaat EBIT adalah untuk membangun citra perusahaan di mata investor dan kreditur. Sebab, dari EBIT dapat terlihat kepatuhan perusahaan dalam mengelola dan membayar biaya bunga atau pajak.
Bagi perusahaan, EBIT pun sangat membantu untuk menghitung jumlah kewajiban yang harus dibayar, seperti hutang, dividen investor, dan bunga bank.
Kini Anda sudah mengetahui manfaat EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) bagi perusahaan. Agar lebih paham mengenai rumus EBIT, mari simak contoh cara menghitung EBIT di bawah ini.
Misal, Anda memiliki PT Sukses Makmur dengan data-data sebagai berikut yang akan disertakan dalam laporan laba rugi tengah tahun:
Total Penjualan Bersih: Rp10.500.000
Harga Pokok Penjualan: Rp7.000.000
Biaya Operasional: Rp1.200.000
Maka, total perhitungan EBIT adalah sebagai berikut.
EBIT = Total Penjualan Bersih - Harga Pokok Penjualan - Biaya Operasional
EBIT = Rp20.500.000 - Rp10.000.000 - Rp1.200.000
EBIT = Rp10.500.000 - Rp1.200.000
EBIT = Rp9.300.000
Di akhir tahun, Anda ingin membuat rencana tahun depan untuk PT Sukses Makmur. Oleh sebab itu, rumus tidak langsung digunakan dalam menghitung EBIT perusahaan. Adapun berikut data-data yang sudah disiapkan:
Laba bersih: Rp13.800.000
Biaya bunga: Rp1.200.000
Pajak: Rp6.000.000
Jadi, hasil perhitungan EBIT adalah sebagai berikut.
EBIT = Laba Bersih + Biaya Bunga + Pajak
EBIT = Rp13.800.000 + Rp1.200.000 + Rp6.000.000
EBIT = Rp15.000.000 + Rp6.000.000
EBIT = Rp21.000.000
Jika EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) mengalami peningkatan, hal tersebut tentu berdampak baik bagi perusahaan. Sebaliknya, jika EBIT mengalami penurunan, maka ada biaya yang harus lebih diperhatikan kembali.
Misalnya, beberapa strategi yang bisa Anda lakukan seperti menaikkan keuntungan, menekan biaya operasional, dan mengurangi harga pokok penjualan.
Aspek-aspek tersebut dapat dikendalikan karena masih berada dalam cakupan perusahaan. Lain halnya dengan pajak, yang mana sudah diatur oleh pemerintah.
Namun, pajak dapat meningkat sesuai jumlah kepemilikan sumber daya dan aset. Contoh pajak yang biasanya dikeluarkan perusahaan seperti pajak bumi dan bangunan, serta pajak penghasilan.
Selain itu, memerhatikan jumlah bunga juga penting. Apabila aset atau kredit dengan bunga sangat diperlukan untuk usaha Anda, mulailah mencari kreditur dengan bunga yang rendah.
Demikian pembahasan singkat mengenai apa itu EBIT dalam laporan keuangan perusahaan. Perannya penting bagi pengamatan kesuksesan suatu usaha. Bagi Anda yang tertarik dengan informasi menarik lain seputar ekonomi dan keuangan, yuk kunjungi blog OCBC NISP!
Baca Juga: Income Statement (Laporan Laba Rugi), Ini Contoh & Cara Buat