Belanja Online Meningkat Selama Pandemi, Ini Dampaknya!

25 Okt 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Belanja Online Meningkat Selama Pandemi, Ini Dampaknya!

Sejak dua tahun lalu, setelah Indonesia dinyatakan pandemi dan mengharuskan setiap orang untuk melakukan karantina sehingga terpaksa melakukan transaksi dari rumah, termasuk berbelanja.

Baik itu kebutuhan makan atau barang-barang lainnya, banyak orang memilih untuk membeli secara online. Terlebih, kini sudah ada fasilitas seperti Gofood yang memungkinkan orang memesan makanan hanya melalui aplikasi.

Kecanggihan financial technology rupanya sangat berpengaruh di sini. Ya, Anda bisa dengan mudah melakukan transaksi melalui e-wallet atau m-banking dengan sekejap.

Hal ini rupanya berpengaruh pada kebiasaan yang mengarah kepada cashless culture, dan terkadang membuat orang tidak sadar berapa uang yang sudah dikeluarkan sehingga dapat menyebabkan terbentuknya perilaku konsumtif.

Bisa dikatakan bahwa salah satu faktor perubahan masyarakat menjadi konsumtif merupakan dampak dari era digital.

Singkatnya, kita pasti akan sulit mengontrol berapa uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli sesuatu tanpa adanya bentuk fisik.

Hal ini dikarenakan kemudahan bertransaksi membuat orang kerap tidak sadar terhadap besarnya pengeluaran.

Terlebih jika berbicara mengenai makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan primer setiap orang.

Apakah orang bisa menjadi konsumtif dari pembelian makanan dan minuman? Tentu saja.

Bayangkan Anda mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk membeli makan di warung secara tunai? Beberapa orang akan menganggap itu adalah jumlah besar.

Namun, jika angka tersebut dilakukan secara cashless, dengan bantuan berbagai fitur e-wallet, seperti GoPay dan OVO, pasti akan lebih mudah bukan?

Dampak Negatif dari Perilaku Konsumtif

Belanja online meningkat selama pandemi, memang benar. Namun, pada dasarnya kenyataan ini tidak bisa terpungkiri pasti akan terjadi, terlebih dengan kemajuan zaman seperti sekarang.

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, hal ini berkaitan erat dengan fenomena pemesanan makanan via ojek online, salah satunya seperti Go-Food, GrabFood dan Shopee Food.

Kita tidak bisa membantah, bahwa kehadiran aplikasi tersebut cukup membantu, terlebih bagi seseorang yang disibukkan dengan aktivitas sehari-hari dan tidak sempat memasak atau sekedar membeli makanan sendiri.

Namun, yang perlu diingat adalah setiap dampak positif pasti diiringi dengan dampak negatif. Fenomena pemesanan makanan dari ojek online secara tidak langsung telah membawa perubahan pada gaya hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif.

Terlebih dengan adanya internet, transaksi pesan antar makanan menjadi semakin mudah. Hanya dengan saldo yang tertera di layar, Anda dapat melakukan pemesanan dan pembayaran sekaligus dalam satu langkah tanpa harus keluar rumah.

Dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjadi konsumtif, ada beberapa dampak buruk yang bisa terjadi, di antaranya adalah:

  • Nafsu belanja sulit untuk di kontrol
  • Pengeluaran untuk belanja secara online semakin membludak
  • Kesempatan menabung menjadi lebih sedikit
  • Perilaku boros serta fomo yang sulit dikontrol
  • Cenderung tidak siap untuk kebutuhan mendatang
  • Tidak memiliki dana darurat
  • Sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan semata

Bagaimana Cara agar Terhindar dari Perilaku Konsumtif?

Perilaku konsumtif memang memberikan kenikmatan dan kepuasan, baik secara fisik maupun psikologis. Namun, dampak yang akan ditimbulkan, terlebih pada finansial kita juga tidak main-main.

Yang pasti, Anda akan lebih boros ketika memiliki perilaku konsumtif. Adanya kecenderungan untuk membeli sesuatu yang bahkan tidak dibutuhkan karena sulit mengendalikan keinginan.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk menghindari perilaku konsumtif?

Melihat fenomena yang terjadi sekarang, termasuk pada layanan pesan antar makanan menggunakan aplikasi ojek online, hal tersebut tidak bisa kita hindari.

Karena tuntu saja, kita pasti akan membutuhkannya.

Tidak ada salahnya memilih belanja secara online atau menggunakan layanan ojek online, namun pastikan Anda bisa memanfaatkannya dengan bijak.

Dengan bersikap bijak, Anda akan menyelamatkan finansial dan terhindar dari pemborosan. Selain itu, Anda juga dapat membuat skala prioritas, mana yang perlu dibeli dan mana yang tidak.

Misalnya, kebetulan Anda ingin makan siang dengan nasi goreng dan es teh, tetapi Anda juga mendambakan minuman boba.

Minuman boba yang menjadi tren di kalangan masyarakat kini harganya hampir sama dengan nasi goreng. Maka, akan lebih baik jika Anda mendahulukan nasi goreng yang menjadi kebutuhan utama Anda untuk makan siang.

Nah, setelah melihat penjelasan di atas, kini kita tahu bahwa perkembangan zaman seperti sekarang memang memberikan dampak baik dan buruk.

Tantangannya, Anda harus lebih bijak dalam setiap bertransaksi untuk menghindari perilaku konsumtif.

Pertimbangkan dahulu mengenai kebutuhan Anda ketika ingin berbelanja, jangan sampai terlena sehingga tidak sadar telah memiliki pengeluaran besar di akhir.

Semoga informasi ini dapat memberikan insight baru untuk Anda ya. Yuk simak tips-tips finansial lainnya hanya di blog OCBC NISP!

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Cara Hapus Data KTP di Pinjaman Online Ilegal, Mudah dan Tanpa Biaya!

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Loan to Value, Rasio yang Menentukan KPR Disetujui atau Tidak

See All

Produk Terkait

Kartu Debit OCBC NISP

Kartu Debit OCBC NISP

A means of payment for all transactions
Kartu Kredit OCBC NISP

Kartu Kredit OCBC NISP

Jadikan setiap tahapan kehidupan sebagai pengalaman baru yang penuh makna
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile