Mengapa Harus Pakai Uang Dingin Saat Memulai Investasi?

15 Nov 2022

Yuk simak pentingnya memakai uang dingin saat investasi! 

Anda pasti pernah mendengar istilah uang dingin dan uang panas. Singkatnya, uang dingin adalah dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat, sehingga bisa dipakai tanpa merasa khawatir seandainya ada hal darurat terjadi.

Baik trader atau investor biasanya akan menyarankan untuk menggunakan uang dingin agar meminimalisir risiko investasi. Lantas, apa perbedaan uang dingin dan uang panas? Yuk simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Apa itu Uang Dingin?

Pada dasarnya, setiap orang wajib memiliki manajemen finansial yang baik. Aspek berikut meliputi pemisahan dana guna kebutuhan sehari-hari (living), hiburan (playing) serta masa depan (saving).

Berkaitan dengan pembagian kepentingan tersebut, uang dingin adalah bagian dari perencanaan finansial masa depan. Penyebutan aset berikut sering digunakan dalam kegiatan investasi atau trading saham.

Dalam pembahasan ini, menurut pakar, uang dingin adalah materi yang sangat dianjurkan pada trading forex karena seorang trader tidak dapat selalu menebak dengan akurat keuntungan atau kerugiannya.

Selain itu, dalam investasi, penggunaan uang dingin adalah langkah terbaik guna menghadapi ketidakstabilan kondisi pasar serta perubahan arah tren. Sederhananya, uang dingin adalah dana yang tidak dialokasikan untuk mencukupi kebutuhan primer dan sekunder atau sering disebut keperluan harian.

Selain definisi tersebut, dapat dipahami pula bahwa uang dingin adalah dana darurat yang bisa digunakan saat ada kebutuhan mendadak tanpa memberikan dampak pada kondisi finansial pemiliknya.

Perbedaan Uang Dingin dan Uang Panas

Pada dasarnya, uang dingin adalah dana menganggur yang dapat berasal dari sisa gaji. Alasan aset ini digunakan dalam kegiatan di pasar uang yaitu pemakaiannya tidak akan memengaruhi kondisi finansial seseorang karena kebutuhan pokok sudah terpenuhi.

Sedangkan di sisi lain, uang panas adalah biaya pokok. Maksudnya, dana berikut dialokasikan untuk memenuhi keperluan harian yang bersifat primer maupun sekunder seperti kebutuhan konsumsi, pembayaran tagihan rumah tangga, serta pinjaman bank.

Sumber-sumber Uang Dingin

Landasan pemisahan keperluan uang dingin adalah tergantung dengan pengeluaran masing-masing individu. Umumnya, dana berikut memiliki jumlah yang lebih kecil daripada bagian lainnya.

Salah satu asal sumber uang dingin adalah dari dana menganggur yang dapat difungsikan sebagai aset darurat. Untuk informasi lebih lanjut, berikut beberapa contoh uang dingin.

1. Passive Income

Contoh uang dingin dapat diperoleh dari penghasilan di luar gaji atau dikenal sebagai passive income. Selain membantu pengelolaan manajemen finansial sehari-hari, pendapatan berikut juga menambah nilai kas investasi.

Untuk mengumpulkan passive income, Anda dapat melakukan pekerjaan sampingan seperti membuka bisnis online maupun offline atau menggunakan hasil keuntungan dari investasi atau trading.

2. Bonus atau Tunjangan Pekerjaan

Bagi para pekerja, bonus atau tunjangan pekerjaan biasanya diperoleh per tahun atau pada hari-hari tertentu. Daripada digunakan untuk kebutuhan konsumtif, alangkah lebih baik dana yang didapatkan dipisahkan guna keperluan uang dingin.

3. Sisa Pendapatan

Contoh uang dingin lainnya berasal dari sisa gaji bulanan. Sangat wajar bagi para pegawai jika ingin membelanjakan penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa peran uang dingin adalah krusial.

Apabila sisa gaji dibagi secara adil untuk keperluan investasi uang dingin, maka besar kemungkinan aset tersebut memberikan keuntungan berlipat di masa depan.

Kesalahan dalam Menggunakan Uang Dingin

Memang benar bahwa uang dingin adalah dana yang penggunaannya tidak memberikan dampak besar pada kebutuhan sehari-hari. Namun, penjelasan berikut bukan menjadi alasan bagi Anda untuk sembarangan mengalokasikannya.

Kenyataannya, kesalahan persepsi terhadap pemakaian uang dingin bisa mengarahkan pemilik dana ke ambang kerugian finansial. Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan, simak informasinya di bawah ini.

1. Tidak Merencanakan Alokasi Uang Dingin secara Matang

Merupakan kelalaian besar bagi pemilik dana saat merencanakan pembagian uang dingin secara gegabah, khususnya jika memang akan digunakan untuk kegiatan investasi atau trading.

Saat membeli saham dengan uang dingin, Anda tetap wajib melakukan analisis laporan keuangan dan kondisi ekonomi dalam rentang 2 hingga 6 bulan serta mengamati arah tren grafik pasar agar mendapatkan keuntungan jangka panjang.

2. Kurang Memperhatikan Potensi Kerugian

Mayoritas pemain saham memiliki pandangan bahwa kerugian uang dingin bukanlah masalah. Hal ini disebabkan rutinitas pasar yang memang bergerak secara dinamis.

Merupakan risiko investasi ketika nilai saham turun drastis maupun mengalami fluktuasi. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kehilangan dana tetaplah merupakan sebuah kerugian. Oleh karena itu, jangan biarkan kemerosotan ini bertambah besar.

Supaya kerugian terminimalisir, Anda dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan menginvestasikan 20% uang dingin ke mata uang kripto, 30% untuk deposito dan 50% khusus saham.

3. Terburu-buru Mendapatkan Keuntungan

Untuk menjadi pialang saham memang membutuhkan kesabaran. Ketika melakukan investasi uang dingin, perhatikan naik dan turun harga aset guna memperkirakan strategi yang tepat.

Jika harga saham turun, dianjurkan untuk mengoptimalkan penggunaan uang dingin karena apabila nilai belinya rendah, maka potensi keuntungan di masa depan akan lebih besar.

Tips Mengumpulkan Uang Dingin

Pengalokasian uang dingin dapat didukung dengan pendapatan tambahan di luar pekerjaan. Lalu, bagaimana cara mengumpulkannya agar bisa digunakan untuk investasi atau trading? Berikut penjelasannya.

1. Mengimplementasikan Manajemen Keuangan

Porsi pembagian uang dingin dapat dibagi melalui proses manajemen keuangan yang matang. Sebagai awalan, lakukan pemecahan pada anggaran bulanan wajib dan tidak wajib. Bagi anggaran tidak wajib, jumlahnya dapat diabaikan dan dipindah guna kebutuhan uang dingin agar nilainya bertambah.

2. Menghindari Melakukan Pinjaman

Konsep uang dingin adalah dana yang menganggur dan masuk dalam anggaran wajib setiap bulannya. Oleh karena itu, khusus kebutuhan berikut, sangat disarankan untuk menghindari kegiatan utang-piutang atau pinjaman pada bank.

Hal ini berkaitan dengan kemungkinan kesulitan finansial di masa depan yang dapat timbul karena kebutuhan pembayaran bunga dan pemutaran uang guna pembayaran utang.

3. Mengamati Riwayat Pembelanjaan

Uang panas merupakan pokok bagi keperluan harian, namun sebaiknya diberlakukan batas pengeluaran agar kebutuhan dana lainnya dapat terpenuhi.

Supaya jumlah uang dingin bertambah, Anda dapat mengamati riwayat pembelanjaan dan mengurangi intensitasnya. Dengan cara ini, perlahan kebutuhan aset investasi dapat disisihkan dan terkumpul.

Lalu, Mengapa Harus Menggunakan Uang Dingin untuk Investasi?

Investasi uang dingin merupakan elemen vital guna menjaga kesehatan finansial. Konsepnya sebagai pelengkap kebutuhan membuat dana tersebut sangat disarankan untuk digunakan semaksimal mungkin.

Tidak hanya itu, investasi uang dingin adalah salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan karena sifat dan potensi keuntungannya yang berlipat ganda.

Nah, itulah serba-serbi mengenai apa itu uang dingin, mulai dari sumbernya hingga tips mengumpulkan uang dingin. Kesimpulannya, dana berikut memang lebih baik untuk investasi, tetapi bukan berarti bisa digunakan sesuka hati ya! Semoga informasi ini bermanfaat, yuk simak info seputar finansial lainnya di OCBC NISP.

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 16 Apr 2024

Daftar Mobil Limousine di Indonesia dan Harganya

Baca

Edukasi, Tips & Trick - 16 Apr 2024

Kredit Rumah Tanpa Riba, Emang Bisa?

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile