5 Cara Menghadapi Resesi Ekonomi dan Ancaman Jangka Panjangnya

21 Nov 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Bagaimana cara menghadapi resesi ekonomi? Yuk simak tipsnya berikut ini.

Baru-baru ini kita dihebohkan oleh beberapa berita yang mengabarkan terkait resesi ekonomi di tahun 2023. Lalu, untuk masyarakat sendiri, bagaimana cara menghadapi resesi ekonomi yang sedang mengancam seperti sekarang?

Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga harus bersiap dalam menghadapi ancaman perekonomian ini. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak cara menghadapi resesi ekonomi yang bisa Anda lakukan di bawah ini.

Apa itu Resesi Ekonomi?

Resesi ekonomi adalah berkurangnya kegiatan ekonomi seperti perdagangan, industri dan usaha kecil hingga menengah secara drastis dalam kurun waktu tertentu. Kondisi berikut biasanya ditandai dengan menurunnya penjualan ritel serta Produk Domestik Bruto (PDB).

Kelesuan kondisi ekonomi berikut biasanya terjadi dalam hitungan bulan hingga tahun dan dapat dilihat dari hadirnya titik negatif selama 2 kuartal secara berturut-turut serta meningkatnya angka pengangguran.

Penyebab Resesi Ekonomi

Terdapat beberapa penyebab yang menimbulkan resesi ekonomi, salah satunya adalah adanya inflasi yaitu keadaan di mana harga barang dan jasa naik dalam jangka waktu tertentu. Apabila fenomena berikut terjadi secara drastis, maka daya beli masyarakat juga akan lebih rendah.

Berkurangnya daya beli tersebut berdampak pada lesunya kegiatan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran serta berkurangnya produksi barang dan jasa yang menyebabkan roda keuangan negara terhambat bahkan akibat fatalnya, berhenti bergerak.

Selain inflasi, masih ada beberapa penyebab resesi ekonomi yaitu sebagai berikut.

1. Wabah

Sama halnya dengan pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara, wabah menjadi salah satu faktor penyebab resesi ekonomi. Fenomena berikut biasanya tidak dianggap membahayakan kondisi finansial oleh masyarakat, padahal dampaknya terbukti besar.

Mengacu pada 2 tahun belakangan di mana pandemi menghambat alur perdagangan bisnis besar maupun kecil karena adanya protokol kesehatan yang ketat berdampak pada menurunnya pendapatan pengusaha secara drastis.

2. Deflasi

Berbanding terbalik dengan inflasi, deflasi dapat dimengerti sebagai kondisi di mana harga barang dan jasa menurun. Apabila dilihat secara sekilas fenomena berikut tidak dirasa akan merugikan tapi justru memberikan keuntungan besar.

Namun, adanya deflasi secara berlebihan secara otomatis akan mendorong daya beli masyarakat yang nantinya berdampak buruk pada kegiatan produksi. Apabila terjadi dalam skala besar, maka bisa saja merugikan penyedia barang dan jasa.

3. Meningkatnya Nilai Suku Bunga

Masih berhubungan dengan inflasi, adanya kenaikan harga barang juga mendorong terjadinya peningkatan nilai suku bunga oleh pihak bank sentral. Aksi berikut dilakukan guna melindungi kurs mata uang suatu negara agar tidak collapse.

4. Perkembangan Teknologi

Inovasi teknologi tentu saja hal yang baik karena mendukung berkembangnya usaha negara maupun perseorangan. Namun, adanya fitur-fitur baru dalam bidang berikut juga bisa menyebabkan resesi ekonomi.

Salah satu contohnya adalah ditemukan dan digunakannya sistem Artificial Intelligence (AI) yang menyebabkan berkurangnya kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja manusia. Fenomena berikut berdampak besar pada peningkatan jumlah pengangguran.

5. Terjadinya Gelembung Aset

Gelembung aset sering terjadi pada pasar saham dan bidang properti. Artinya, kenaikan ekstrem dari harga aset yang didasarkan harapan peningkatannya di masa depan tanpa adanya dukungan ekonomi secara fundamental.

Apabila hal ini terjadi, besar kemungkinan para investor akan mengambil keputusan gegabah guna mendapatkan keuntungan besar besaran yang menyebabkan rusaknya pasar saham dan properti.

Cara Menghadapi Resesi Ekonomi

Setelah dipahami, resesi ekonomi dapat disebabkan oleh beberapa hal yang tidak disangka bisa menghambat roda perdagangan perusahaan maupun negara. Dengan demikian, diperlukan solusi efektif guna mencegah serta mengatasi kondisi berikut.

Sebenarnya, cara menghadapi resesi ekonomi dapat dimulai dengan memberlakukan beberapa batasan terhadap diri sendiri. Agar lebih mudah memahaminya, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Mempersiapkan Dana Darurat

Dana darurat atau simpanan keuangan guna masa depan merupakan hal wajib dipersiapkan dan dimiliki oleh semua orang. Dengan demikian, ketika resesi ekonomi terjadi, diharapkan Anda tidak mengalami kesulitan besar.

Sebagai salah satu cara menghadapi resesi ekonomi, dana darurat berperan besar untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga maupun perusahaan saat terjadi Pemotongan Hubungan Kerja (PHK) atau hal yang tidak diinginkan lainnya.

2. Mencari Passive Income

Saat ini sudah banyak tersedia lapangan kerja yang bisa dijadikan penghasilan tambahan atau passive income. Untuk menjaga kestabilan ekonomi, Anda bisa memilih salah satu pekerjaan online guna mendukung keuangan.

Melalui cara menghadapi resesi ekonomi berikut, Anda tidak hanya bisa mendapatkan penghasilan tambahan di luar gaji pokok tapi juga mengamankan dana darurat guna keperluan masa depan sekaligus mencegah adanya hutang.

3. Meminimalisir Pengeluaran dan Hutang

Cara menghadapi resesi ekonomi berikutnya adalah dengan meminimalisir pengeluaran guna pembelanjaan barang yang tidak diperlukan. Untuk mengaplikasikan langkah berikut, Anda bisa mulai membuat skala prioritas keuangan.

Usahakan untuk menggunakan anggaran dana guna melunasi hutang terlebih dahulu serta hindari memakai kartu kredit jika berbelanja karena akan biasanya akan meningkatkan pengeluaran.

4. Menggunakan Asuransi

Asuransi merupakan salah satu alat dalam cara menghadapi resesi ekonomi karena bisa mengatasi kekurangan finansial jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat dana darurat belum cukup.

Oleh karena itu, usahakan untuk memilih asuransi yang tepat sebagai investasi masa depan Anda dan keluarga sekaligus menjadi alat pengaman saat terjadi resesi ekonomi.

5. Aktif Investasi

Pada saat menghadapi resesi hal yang kita perlu lakukan adalah mencari jalan keluar efisien, salah satunya dengan aktif berinvestasi. Pada dasarnya, instrumen finansial berikut bisa mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar.

Saat kondisi sedang kritis, cara menghadapi resesi ekonomi berikut dapat dilakukan guna mengurangi risiko kebangkrutan usaha. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada baiknya Anda mengecek kembali nilai dari produknya.

Investasi yang umumnya digemari oleh masyarakat adalah saham, emas serta reksa dana. Anda bisa memilih salah satu atau jika memungkinkan menggunakan beberapa platform keuangan berikut agar membantu menstabilkan keuangan di masa krisis.

Itu dia penjelasan mengenai pengertian, penyebab dan cara menghadapi resesi ekonomi bagi masyarakat ekonomi. Masalah perekonomian ini bisa terjadi kapan saja di waktu yang tidak terduga, salah satunya seperti dengan adanya pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Nah, semoga Anda terbantu dengan informasi di atas, yuk simak artikel lainnya mengenai isu keuangan di Blog OCBC NISP!

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 18 Apr 2024

Manfaat, Jenis, dan Biaya Asuransi KPR yang Perlu Kamu Ketahui

Baca
OCBC NISP 80 Tahun | Promo KPR

Edukasi - 18 Apr 2024

Anti Ditolak, Berikut Tips agar Pengajuan KPR Disetujui Bank

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
Obligasi

Obligasi

Alternatif investasi untuk diversifikasi portfolio dengan memperoleh kupon/tingkat suku bunga tetap
Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile