Nilai pasar adalah harga dari aset di pasar keuangan. Ini penjelasannya!
Sobat OCBC NISP, tahukah Anda bahwa nilai pasar adalah sesuatu yang penting untuk dipahami sebelum berinvestasi?
Anda perlu mengetahui hal ini karena nilai pasar bisa memberikan gambaran yang akan membantu dalam pengambilan keputusan saat melakukan kegiatan tersebut.
Dengan demikian, kerugian pun bisa dihindari dan Anda dapat memperoleh keuntungan dari hasil investasi.
Lantas, apa yang dimaksud dengan nilai pasar dan bagaimana cara menghitungnya? Temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini!
Market value atau disebut juga nilai pasar adalah harga dari aset atau sekuritas yang terdapat di pasar keuangan.
Umumnya, nilai ini ditentukan bersama pelaku pasar dan digunakan dengan bergantian untuk kapitalisasi pasar.
Adapun nilai pasar adalah sesuatu yang tidak hanya sekadar menentukan berapa banyak pembelian, melainkan juga menentukan harga paling sesuai bagi penjual.
Pebisnis atau penjual biasanya menentukan rasio nilai pasar berdasarkan berbagai faktor alasan, misalnya kebutuhan dana, transaksi, manajemen, akuisisi, ataupun lainnya.
Contoh nilai pasar, misalnya ketika seseorang ingin menjual rumah seharga Rp600 juta, namun tidak ada pembeli yang berminat dengan harga tersebut.
Biasanya para calon pembeli menawarkan harga properti ini di angka Rp525 juta. Dengan demikian, harga pasar dari rumah itu adalah Rp 525 juta.
Nilai pasar adalah hal yang dianggap sebagai faktor penting dalam mempertimbangkan pembelian sekuritas.
Pada umumnya, investor lebih senang memilih aset atau sekuritas yang sesuai dengan nilai pasar.
Sebab, biasanya nilai pasar adalah harga yang dianggap memberikan kesepakatan bermanfaat bagi mereka.
Baca juga: Trading Saham: Definisi, Cara, dan Bedanya dengan Investasi
Terdapat berbagai langkah untuk menghitung rasio nilai pasar yang dibagi ke dalam sejumlah pendekatan.
Adapun beberapa pendekatan cara hitung nilai pasar adalah sebagai berikut:
Pendekatan pertama untuk menghitung rasio nilai pasar adalah dengan aset.
Dalam pendekatan ini, nilai pasar wajar atau fair market value (FMV) dikalkulasikan dengan menghitung aset serta kewajiban yang disesuaikan milik perusahaan.
Di dalamnya memperhitungkan aset tak berwujud, aset di luar neraca, dan kewajiban tidak tercatat.
Hasil dari selisih antara FMV aset dan kewajiban merupakan nilai aset bersih yang disesuaikan.
Pendekatan berikutnya untuk menghitung rasio nilai pasar adalah pendapatan. Pendekatan pendapatan sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, di antaranya yaitu:
Dalam pendekatan DCF, nilai pasar adalah fungsi dari perkiraan harga sekarang dari arus kas masa mendatang suatu perusahaan.
Hal tersebut dilakukan dengan memproyeksikan arus kas masa mendatang yang didiskontokan untuk memperoleh nilai saat ini.
Tingkat diskonto tergantung pada suku bunga berlaku dan risiko terkait pada bisnis yang sedang dinilai.
Metode pendapatan berkapitalisasi digunakan saat menghitung nilai properti hasil pendapatan yang stabil.
Caranya hitungnya membagi pendapatan operasional bersih pada periode tertentu dengan tingkat kapitalisasi yang merupakan perkiraan pengembalian investasi.
Untuk menghitung market value berikutnya bisa menggunakan pendekatan pasar. Pendekatan pasar ini terbagi lagi dalam dua kategori, yakni:
Evaluasi terhadap nilai suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membandingkan semua kegiatan bisnis aktif, baik pada skala industri maupun wilayahnya yang sama.
Setelah terbentuk peer group dari perusahaan yang sebanding, rasio seperti EV/EBITDA, EV/Revenue, dan P/E dapat dihitung.
Metode berikutnya dilakukan dengan menjadikan transaksi sebelumnya sebagai rujukan harga yang harus dibayarkan.
Metode ini paling umum digunakan sebelum terjadi kesepakatan merger maupun akuisisi prospektif.
Baca juga: Pengertian Harga Saham, Cara Analisa dan Faktor Perubahannya
Kelebihan dari nilai pasar adalah dapat memberikan indikasi apakah saham perusahaan memiliki nilai yang terlalu tinggi atau rendah, tergantung pada nilai pasar dan FMV-nya.
Investor maupun trader akan sering melakukan jual beli saham berdasarkan dari temuan mereka.
Dengan demikian, mereka dapat memperoleh profit maksimal dari keputusan yang diambil atas dua harga tersebut ketika pasar melakukan koreksi.
Selain terdapat kelebihan, nilai pasar adalah hal yang juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut dapat dilihat ketika menetapkan nilai pasar.
Misalnya, pada saat memutuskan nilai pasar untuk suatu saham, perlu ada data historisnya terlebih dahulu sebagai tolok ukur.
Tanpa adanya angka pembanding tersebut, nilai perusahaan tidak bisa menjadi pertimbangan bagi pelaku pasar untuk memilih saham.
Demikian ulasan tentang nilai pasar untuk Anda. Pada dasarnya, nilai pasar adalah value yang dapat membantu dalam mencapai potensi maksimal dari investasi.
Oleh sebab itu, Anda perlu memahami definisi sampai dengan langkah menghitung rasio nilai pasar yang tepat.
Pastikan juga untuk mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannya sehingga Anda bisa membuat persiapan investasi yang lebih matang.
Nah, bila Anda masih tertarik mengetahui informasi lainnya seputar keuangan dan perbankan, baca lebih banyak artikel di blog OCBC NISP!
Baca juga: 14 Jenis Saham dan Contohnya yang Wajib Diketahui Pemula