Mengenal the Great Depression: Krisis Ekonomi Paling Buruk

2 Jan 2023

The Great Depression adalah fenomena kelumpuhan ekonomi dunia di akhir abad 20.

The great depression adalah sebutan untuk sebuah peristiwa terjadinya kemerosotan ekonomi paling buruk dalam sejarah, tepatnya bermula pada tahun 1929 di Amerika Serikat.

Ya, siapa sangka jika salah satu negara paling kaya di dunia ini pernah mengalami krisis ekonomi. Kejadian tersebut ditandai dengan penurunan nilai pasar saham yang tajam, hingga kemudian menyebabkan banyak kebangkrutan serta peningkatan pengangguran.

Kelumpuhan ekonomi yang ditimbulkan kemudian membuat peristiwa ini dikenal dengan sebutan depresi besar atau the great depression.

Untuk selengkapnya, yuk simak mengenai penyebab the great depression dan dampak-dampaknya di artikel berikut ini!

Apa itu the Great Depression?

The great depression adalah suatu keadaan yang berdampak pada ekonomi dunia. Tidak hanya terjadi di negara berkembang, hal ini juga akan membuat perekonomian negara industri menjadi berantakan.

Tidak hanya menurunkan volume perdagangan, the great depression juga berpengaruh pada masyarakat, pajak, serta pendapatan perusahaan.

The great depression yang pertama diawali oleh negara Amerika Serikat yang saat itu mengalami krisis ekonomi besar-besaran.

Fenomena yang membuat negara adidaya itu menjadi porak-poranda justru terjadi setelah perekonomian meroket pada tahun 1920.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat memicu munculnya spekulasi besar-besaran di pasar saham. Itulah yang menjadi titik balik terjadinya the great depression.

Baca juga: Ekonomi Mikro: Pengertian, Contoh, Komponen, & Ruang Lingkup

Penyebab the Great Depression

The great depression adalah krisis yang diawali dengan penurunan harga saham di Amerika Serikat saat September 1929.

Periode the great depression terjadi mulai tahun tersebut dan terus berkelanjutan sampai 1939. Hingga di 24 Oktober, berbagai perusahaan melakukan penjualan saham secara besar-besaran dalam waktu satu hari. Fenomena ini disebut Black Tuesday.

Kejadian tersebut membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pasar saham dan membuat daya beli menurun, investasi menyusut, hingga sektor industri menjadi goyah.

Selain itu juga terjadi pengangguran dan menyebabkan peningkatan kredit terbengkalai, sehingga banyak terjadi penyitaan aset sebagai jaminan.

The great depression adalah peristiwa lumpuhnya sendi ekonomi yang menyerang rakyat dan negara, termasuk bank.

Terjadi rush money pada tahun 1930 saat masyarakat telah hilang kepercayaan terhadap bank. Mereka melakukan penarikan simpanan secara besar-besaran, baik pada tabungan maupun deposito.

Kejadian tersebut membuat aliran kas di bank menjadi kacau. Hingga pada tahun 1933 setengah dari lembaga perbankan menyatakan bangkrut dan tutup.

The great depression adalah kejadian yang menjadi mimpi buruk pada sejarah ekonomi Amerika Serikat dan dunia.

Dibutuhkan waktu kurang lebih sepuluh tahun untuk bangkit dari kondisi tersebut melalui program New Deal yang diasosiasikan oleh Franklin D. Roosevelt, presiden pengganti Herbert Hoover.

Baca juga: Mengenal Intermediary Bank: Pengertian dan Fungsinya

Dampak the Great Depression

Fenomena the great depression adalah depresi dunia paling buruk pada abad 20. Berbagai aspek terkena dampak dari peristiwa tersebut.

The great depression menyebabkan penurunan produk domestik bruto secara besar-besaran. Sepanjang tahun 1929 sampai 1932 diperkirakan telah terjadi PDB sebanyak 15 persen di skala dunia.

Nilai penurunan tersebut sangat besar dan berpengaruh pada berbagai aspek industri di dunia.

The great depression adalah peristiwa yang dirasakan oleh semua pihak pada berbagai sektor.

Meskipun berawal dari tindakan masyarakat borjuis dalam membeli saham secara besar-besaran, namun dampaknya dialami oleh seluruh masyarakat.

Dampak the great depression membuat penghasilan masyarakat, pembayaran pajak, laba bisnis, hingga harga menjadi turun drastis. Bahkan perdagangan internasional mengalami penurunan di atas 50 persen.

Di samping itu, angka pengangguran juga meningkat hingga 23 persen di Amerika Serikat, bahkan di negara lainnya dapat mencapai 33 persen.

Beberapa negara terdampak dapat memulihkan kondisi perekonomian pada pertengahan 1930-an. Namun, tidak sedikit juga yang baru dapat bangkit saat perang dunia II.

Negara yang bergantung pada industri berat mengalami dampak the great depression yang lebih parah. Beberapa di antaranya juga menghentikan aktivitas bisnis di sektor konstruksi.

Sektor pertanian di daerah pedesaan juga sangat merugi karena harga panen yang menurun drastis hingga 60 persen.

Baca juga: Suku bunga AS semakin tinggi, bagaimana dengan Indonesia?

Munculnya Kesepakatan Baru yang Kontroversial

Presiden Franklin Roosevelt yang terpilih untuk menjabat di Amerika Serikat pada tahun 1933 memberikan janji perubahan besar. Kesepakatan baru yang dibentuk merupakan serangkaian program dan tindakan domestik yang inovatif serta belum pernah terjadi sebelumnya.

Kesepakatan tersebut dirancang untuk mendukung kebangkitan bisnis di Amerika, membasmi pengangguran, serta mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Kesepakatan Baru menerapkan teori ekonomi Keynesian, dengan pemerintah dapat dan harus menstimulasi laju ekonomi.

Hal tersebut yang menjadi dasar dalam menciptakan serta memelihara infrastruktur nasional, lapangan kerja penuh, dan upah yang baik.

Tujuan ini mulai tercapai atas usaha untuk mengendalikan harga, upah pekerja, serta biaya produksi.

Beberapa pakar ekonomi menyatakan bahwa pada kala itu, Roosevelt (Presiden Amerika Serikat pada Perang Dunia II) hanya menerapkan berbagai intervensi Hoover dalam skala lebih besar.

Fokus utamanya tetap pada dukungan harga serta upah minimum dan menghapus pemerintahan dari standar emas, melarang perseorangan menimbun logam mulia.

Roosevelt melarang monopoli, yang seringkali dianggap kompetitif, praktik bisnis, dan melembagakan berbagai program pekerjaan umum baru serta lembaga penciptaan lapangan kerja.

Demikianlah penjelasan tentang the great depression dari pengertian, penyebab, dan dampaknya.

Secara garis besar, the great depression adalah krisis ekonomi paling buruk yang pernah terjadi dalam sejarah karena tak hanya melumpuhkan perekonomian di Amerika, namun juga berdampak pada banyak negara lainnya.

Ingin tahu informasi menarik lainnya tentang finansial dan ekonomi, yuk simak terus di OCBC NISP!

Baca juga: Ekonomi Digital: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 16 Apr 2024

Daftar Mobil Limousine di Indonesia dan Harganya

Baca

Edukasi - 16 Apr 2024

Berapa Harga Sewa Mobil Mewah Limousine di Jakarta?

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile