Quick Ratio: Definisi, Fungsi, Rumus, dan Cara Menghitungnya

15 Mei 2023

Quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan.

Quick ratio adalah salah satu jenis rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan.

Biasanya, investor atau kreditur melakukan pengukuran ini untuk melihat kondisi keuangan perusahaan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. 

Meski sama-sama digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban, quick ratio ini berbeda dengan current ratio.

Untuk memahami quick ratio lebih lanjut, simak pengertian hingga cara menghitungnya di artikel ini!

Apa itu Quick Ratio

Jika Sobat OCBC NISP ingin mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban, menghitung quick ratio adalah salah satu caranya.

Menurut beberapa ahli, quick ratio adalah rasio yang digunakan dalam penghitungan likuiditas perusahaan.

Dibandingkan dengan jenis rasio lainnya, quick ratio dinilai lebih akurat untuk mengetahui kemampuan keuangan perusahaan. 

Lalu, berapa angka quick ratio yang harus dimiliki untuk mengetahui bahwa keuangan perusahaan dalam keadaan sehat?

Perihal ini, kondisi keuangan perusahaan akan dikatakan sehat apabila memiliki nilai quick ratio lebih dari sama dengan 1 (satu).

Nilai quick ratio lebih dari satu ini mengindikasikan bahwa aset perusahaan setelah dikurangi persediaan akan lebih besar dari kewajiban bayarnya.

Dengan demikian, perusahaan diasumsikan bisa membayar seluruh kewajibannya dengan lancar.

Namun sebaliknya, jika angka quick ratio kurang dari 1 (satu), maka keuangan perusahaan dinilai tidak sehat.

Baca juga: 10 Karakteristik Laporan Keuangan Menurut PSAK, Yuk Catat!

Fungsi Quick Ratio

Dari pengertian sebelumnya, mungkin Sobat OCBC NISP sudah mendapat gambaran mengenai fungsi quick ratio. Nah, agar lebih paham, berikut ini beberapa fungsinya:

1. Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan

Utamanya, fungsi quick ratio adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan.

Tidak hanya bagi investor atau kreditur, menghitung quick ratio juga penting bagi perusahaan untuk mengetahui apakah keuangannya dalam kondisi sehat.

Dengan demikian, perusahaan juga dapat menilai apakah aset lancarnya bisa digunakan untuk menutup semua kewajiban.

2. Melihat Likuiditas Perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan suatu indikator penting bagi beberapa pihak yang berkepentingan, seperti investor dan kreditur.

Bagi kedua pihak tersebut, likuiditas perusahaan digunakan sebagai salah satu acuan untuk membuat keputusan.

Sebab, likuiditas ini mencerminkan kesanggupan perusahaan untuk membayar kewajiban dengan aset yang dimiliki.

Nah, untuk mengetahui likuiditas perusahaan, quick ratio adalah salah satu metode penghitungan yang dapat digunakan.

Perbedaan Current Ratio dan Quick Ratio

Sebetulnya, terdapat dua rasio yang bisa digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu current ratio dan quick ratio. Namun, kedua jenis rasio ini tentu berbeda.

Pertama, perbedaan current ratio dan quick ratio, yaitu komponen yang diikutsertakan dalam penghitungannya.

Dalam penghitungan quick ratio, terdapat komponen yang tidak diikutsertakan, yaitu stock atau persediaan.

Sebab, quick ratio hanya digunakan untuk menghitung komponen keuangan yang sifatnya cair.

Di sisi lain, komponen penghitungan current ratio menyertakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan.

Kemudian, perbedaan current ratio dan quick ratio yang kedua yaitu penggunaannya. quick ratio digunakan untuk menghitung likuiditas perusahaan dalam jangka pendek.

Sementara current ratio biasanya digunakan untuk mengetahui likuiditas perusahaan dalam jangka waktu satu tahun lebih panjang dari quick ratio.

Baca juga: Aktiva Berisiko: Pengertian, Contoh, Jenis & Tips Menghindarinya

Rumus Quick Ratio

Sebelum masuk ke rumusnya, terdapat beberapa komponen penghitungan yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui.

Adapun komponen dalam penghitungan quick ratio adalah aktiva lancar dan kewajiban lancar.

Aktiva lancar merujuk pada aset perusahaan, seperti kas, surat berharga, persediaan, piutang, dan beban bayar di muka.

Nah, cara untuk mendapatkan angka aktiva lancar adalah menjumlahkan semua aset yang dimiliki.

Namun, mengingat penghitungan quick ratio tidak mengikutsertakan persediaan, maka aset yang dimiliki harus dikurangi stock.

Di sisi lain, kewajiban lancar mencakup utang jangka pendek, bunga, pajak, dan pengeluaran lainnya. 

Sama seperti sebelumnya, cara untuk mendapatkan angka kewajiban lancar adalah menjumlahkan pengeluaran perusahaan.

Nah, setelah mengetahui komponen penghitungannya, rumus quick ratio adalah sebagai berikut:

Quick ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan/Stock) : Kewajiban Lancar

Contoh Cara Menghitung Quick Ratio

Agar lebih lebih paham, Sobat OCBC NISP bisa memperhatikan contoh quick ratio dalam artikel ini.

Misalnya, PT. Xxx memiliki kas sebesar Rp350 juta, piutang Rp75 juta, persediaan Rp85 juta, surat berharga Rp50 juta, dan beban bayar dimuka sejumlah Rp20 juta.

Maka, penghitungan aktiva lancar dari PT. Xxx yaitu:

Aktiva Lancar = Kas + Piutang + Surat Berharga + Beban Bayar Dimuka + Persediaan

Aktiva Lancar = RP350.000.000 + Rp75.000.000 + Rp50.000.000 + Rp20.000.000 + Rp85.000.000 = Rp580.000.000

Di sisi lain, perusahaan juga memiliki kewajiban lancar berupa membayar utang jangka pendek sebesar Rp120 juta, pajak Rp80 juta, bunga Rp35 juta, dan beban akrual Rp50 juta.

Melihat sejumlah pengeluaran tersebut, penghitungan kewajiban lancar perusahaan adalah sebagai berikut:

Kewajiban Lancar = Utang Jangka Pendek + Pajak + Bunga + Bunga + Beban Akrual

Kewajiban Lancar = Rp120.000.000 + Rp80.000.000 + Rp35.000.000 + Rp50.000.000 = Rp285.000.000

Setelah mengetahui aktiva lancar dan kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan, selanjutnya adalah menghitung quick ratio.

Dengan demikian, penghitungan quick ratio adalah sebagai berikut:

Quick Ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) : Kewajiban Lancar

Quick Ratio = (Rp580.000.000 - Rp85.000.000) : Rp285.000.000 = 1,73

Dari penghitungan di atas, diketahui bahwa nilai quick ratio dari PT. Xxx adalah 1,73 yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi keuangan sehat.

Selain itu, angka ini juga menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajibannya dengan aset yang dimiliki.

Itu dia pembahasan mengenai apa itu quick ratio, fungsi, rumus, cara menghitung, dan juga perbedaannya dengan current ratio.

Jika disimpulkan, quick ratio adalah salah satu metode pengukuran untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya.

Dengan demikian, tidak ada salahnya untuk memahami quick ratio sebelum melakukan investasi agar bisa mengambil keputusan yang tepat.

Yuk, dapatkan informasi lain seputar keuangan di OCBC NISP!

Baca juga: Cara Mencari Laporan Keuangan IDX dan Tips Membacanya

 

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Heboh Tak Lolos Kerja karena BI Checking, Gimana Cara Mengeceknya?

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Green Building: Definisi, Karakteristik, dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile