Monetarisme adalah suatu paham tentang pengaruh peredaran uang bagi perusahaan.
Monetarisme adalah jenis paham ekonomi yang mempelajari berbagai pengaruh peredaran uang terhadap variabel perusahaan.
Para ahli menganggap jika monetarisme ini akan berdampak pada siklus bisnis sekaligus kinerja ekonomi. Hal itulah yang memicu adanya kebijakan moneter.
Untuk mengetahui penjelasan lebih detail tentang arti monetarisme hingga jenis-jenis kebijakan moneter, mari simak artikel berikut ini.
Monetarisme adalah salah satu teori ekonomi makro yang menganggap bahwa pemerintah dapat mendorong kondisi stabilitas ekonomi, dengan cara menargetkan tingkat peredaran serta pertumbuhan jumlah uang.
Pada dasarnya, monetarisme adalah suatu keyakinan dalam dunia ekonomi, yang bertanggung jawab mengetahui berbagai efek dari perubahan jumlah peredaran uang.
Biasanya, efek perubahan tersebut dipengaruhi oleh variabel ekonomi, seperti harga atau produksi, lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Gagasan yang dimiliki teori monetarisme adalah bahwa kecepatan, perkembangan, serta peredaran jumlah uang akan menghasilkan peningkatan produk dalam waktu singkat, serta inflasi jangka panjang.
Pada dasarnya, paham monetarisme hadir sebagai doktrin setelah Perang Dunia Kedua berakhir.
Saat itu, muncul berbagai jenis pertanyaan dari orang-orang Keynesian mengenai penekanan kebijakan fiskal tahun 1935-1960.
Pada waktu itu, penjelasan mengenai teori monetarisme adalah digunakan untuk menentukan nilai uang.
Pada masa romawi, pemikiran mengenai monetarisme sudah banyak diketahui, dan kemudian digunakan untuk menjelaskan penyebab terjadinya kondisi inflasi karena emas yang berasal dari Amerika hingga pasar Eropa selama abad ke-16.
Perlu diketahui, monetarisme adalah salah satu paham yang memiliki kaitan cukup erat dengan teori seorang ekonom, yakni Milton Friedman.
Berdasarkan teori kuantitas uang, Milton Friedman berpendapat bahwa pemerintah perlu memperluas serta menjaga kestabilan jumlah uang yang beredar setiap tahun, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara alami.
Melalui bukunya yang berjudul A Monetary History of the United States tahun 1867 – 1960, Milton Friedman mengusulkan tingkat pertumbuhan ekonomi tetap, atau disebut sebagai aturan K-persen.
Melalui aturan tersebut, jumlah uang yang beredar perlu meningkat setiap tahunnya secara konstan, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan nominal Produk Domestik Bruto (PDB).
Melalui cara ini, jumlah uang yang beredar diharapkan dapat tumbuh secara moderat, mengantisipasi perubahan nilai setiap tahun dengan membuat rencana.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan berjalan pada tingkat yang stabil, serta inflasi dapat semakin menurun.
Baca juga: Sistem Informasi Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Terdapat sejumlah karakteristik monetarisme yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui, di antaranya adalah:
Monetarisme negara harus tetap hadir di tengah-tengah bisnis yang berjalan.
Berdasarkan sudut pandang monetaris, negara memiliki tugas dalam mengendalikan jumlah uang yang dibutuhkan dan sedang beredar.
Monetarisme meyakini bahwa sikap konsumtif tidak dipengaruhi oleh penghasilan jangka pendek, melainkan memerlukan waktu yang panjang.
Monetarisme adalah doktrin yang beranggapan bahwa sektor ekonomi swasta adalah usaha paling stabil
Monetarisme menganggap bahwa negara bertanggung jawab penuh terhadap krisis ekonomi yang sedang dialami.
Monetarisme adalah paham yang menghindari terjadinya intervensi negara, serta mendukung perdagangan bebas.
Untuk mengetahui perbedaan monetarisme dan Keynesian, Sobat OCBC NISP dapat melihat dari sudut pandang pengendalian keuangannya.
Monetarisme adalah suatu pandangan yang memengaruhi ekonomi untuk mengendalikan uang dalam sektor negara.
Sementara itu, paham ekonomi Keynesian adalah yang mengusulkan adanya intervensi fiskal, yaitu pengeluaran pajak dan pemerintah.
Bedanya, paham monetarisme adalah menginspirasi kebijakan moneter. Sedangkan pandangan Keynesian memengaruhi pelaksanaan fiskal.
Monetarisme adalah sebuah paham yang dibangun atas dasar teori Keynesian, yang mengasumsikan kesamaan rancangan makro ekonomi serta mengintegrasikan pertukaran jumlah uang.
Baca juga: Lembaga Keuangan Mikro: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Berdasarkan tujuannya, terdapat dua jenis kebijakan moneter, antara lain yaitu:
Kebijakan moneter ekspansif merupakan tanggung jawab bank sentral untuk menjalankannya.
Kebijakan ini dapat dilakukan saat keadaan ekonomi semakin melemah atau mengalami resesi, karena pada kondisi permintaan agregat akan menurun.
Dalam hal ini, bank sentral akan mendorong perekonomian dengan mengeluarkan kebijakan moneter ekspansif, melalui beberapa hal berikut ini:
Memotong tingkat suku bunga kebijakan moneter.
Menjalani operasi pasar dengan cara membeli sekuritas pemerintah seperti obligasi, yang dipegang oleh bank komersial.
Mengurangi rasio cadangan wajib, seperti deposito.
Berbeda dengan ekspansif, umumnya, kebijakan moneter kontraktif akan diterapkan oleh bank sentral, tujuannya untuk melakukan moderasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Biasanya, cara yang dilakukan oleh bank sentral yaitu dengan mengurangi peredaran serta tingkat pertumbuhan jumlah uang, tujuannya adalah untuk menghindari risiko hiperinflasi.
Selain itu, cara lainnya yang dilakukan oleh bank sentral adalah:
Menaikkan tingkat suku bunga sebagai kebijakan moneter, sehingga mengurangi minat konsumen karena membuat biaya pinjaman lebih mahal.
Menaikkan rasio cadangan wajib, karena bank perlu menyisihkan deposit dengan jumlah yang lebih besar.
Nah, itulah sederet informasi tentang arti monetarisme, sejarah, teori Milton Friedman, hingga jenis-jenis kebijakan moneter.
Monetarisme adalah suatu doktrin yang penting bagi perkembangan suatu perusahaan dalam mengelola bisnisnya.
Salah satu solusi alternatif yang bisa dilakukan perusahaan untuk melakukan pengelolaan bisnis adalah memanfaatkan layanan Cash Management OCBC NISP.
Cash Management merupakan suatu layanan pengelolaan bisnis yang membantu perusahaan dalam melakukan transaksi hingga memberikan keamanan saat pengiriman dan pengambilan uang.
Nah, tunggu apa lagi, mari lakukan pengelolaan keuangan bersama OCBC NISP dan dapatkan manfaatnya!
Baca juga: Keuangan Daerah: Pengertian, Dasar Hukum, Prinsip & Sumber