Tips menjaga finansial tetap stabil meski dengan slow living lifestyle.
Pada dasarnya, slow living adalah gaya hidup yang mengutamakan keseimbangan hidup, antara pekerjaan dan kedamaian hidup.
Istilah slow living sedang ramai dibicarakan di kalangan anak muda. Pasalnya, gaya hidup ini cukup populer di tengah ritme hidup yang sibuk dan tuntutan yang tak kunjung habis.
Konsep slow living memiliki pendekatan terhadap kehidupan yang menghargai ketenangan, refleksi, hingga pengalaman hidup mendalam melalui cara hidup yang “lambat”.
Akan tetapi, tak sedikit yang menganggap bahwa slow living adalah gaya hidup yang hanya bisa diterapkan oleh orang berduit.
Padahal, setiap orang bisa lho menerapkan gaya hidup ini. Jika Sobat OCBC NISP ingin mencobanya, yuk simak beberapa hal yang perlu disiapkan dalam artikel berikut ini.
Slow living adalah suatu konsep menjalani kehidupan dengan santai dan lambat. Hal ini mungkin akan terdengar bertabrakan dengan dunia yang kini semakin terburu-buru.
Namun, sebenarnya slow living bukan berarti menyerah terhadap dunia yang berjalan cepat. Hanya saja, gaya hidup ini lebih memfokuskan pada hal-hal kecil yang sering kali diabaikan.
Ya, menjalani slow living berarti Sobat OCBC NISP akan mencurahkan lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, menikmati alam bebas, dan puasa gadget.
Tujuan dari gaya hidup slow living adalah memberikan waktu yang cukup untuk melakukan hal-hal yang membuat diri merasa lebih baik. Dengan begitu, Sobat OCBC NISP akan terhindar dari stres dan merasakan kedamaian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa slow living adalah gaya hidup yang mengutamakan untuk menjalani sesuatu dengan baik, bukan terburu-buru.
Hal yang ditekankan dalam konsep slow living adalah “sibuk tidak sama dengan sukses”. Gaya hidup ini lebih mengedepankan kualitas bukan kuantitas.
Baca Juga: 7 Cara Memulai Frugal Living dan Beragam Manfaat Baiknya
Slow living adalah gaya hidup yang bisa diterapkan oleh siapa pun. Bahkan, konsep ini dianggap cocok bagi orang dengan ekonomi menengah. Mengapa begitu?
Pasalnya, penerapan slow living dapat mengurangi tekanan-tekanan dalam kehidupan sehari-hari serta menghargai momen sederhana yang membahagiakan.
Slow living bukan tentang kecukupan materi sehingga orang bisa bersantai, melainkan tentang pengalaman hidup yang penuh kesadaran, menghargai waktu, serta menjalani kehidupan sederhana.
Lebih jelasnya, beberapa karakteristik orang yang menjalani kehidupan slow living adalah sebagai berikut:
Menyadari waktu dan menikmati momen saat ini, sehingga tidak terburu-buru untuk mengejar sesuatu yang tidak pasti dan melelahkan.
Mengurangi konsumsi berlebihan (menghindari gaya hidup konsumtif). Pegiat slow living, cenderung memiliki sedikit barang namun berkualitas.
Menghargai kehidupan sederhana, seperti waktu bersama keluarga dan teman daripada mengejar kesibukan.
Memiliki waktu yang cukup untuk diri sendiri, seperti merenung, bersantai, merawat diri, atau melakukan hal menyenangkan lainnya.
Baca Juga: Baca juga: Gaya Hidup Minimalis, 5 Tips Kurangi Barang agar Lebih Hemat
Sebenarnya, slow living adalah gaya hidup yang tidak mudah diterapkan jika Sobat OCBC NISP masih dalam proses membangun pondasi finansial.
Nah, penerapan gaya hidup ini juga tidak harus menunggu kaya, kok. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin menerapkan slow living.
Meskipun pola hidup ini mungkin dapat diikuti oleh individu yang tinggal di pusat-pusat perkotaan, namun perlu disadari juga bahwa biaya hidup di kota besar cukup tinggi.
Gaya hidup orang-orang di lingkungan kota besar bisa memiliki pengaruh dan menghambat usahamu dalam menerapkan pola hidup lambat (slow living).
Untuk mewujudkan gaya hidup slow living ini, Sobat OCBC NISP sebaiknya merencanakan tinggal di kota-kota kecil ketika memasuki masa pensiun atau menjelang pensiun.
Jangan lupa melakukan riset mengenai harga properti dan biaya hidup di kota tersebut sebelum memutuskan kapan tepatnya Sobat OCBC NISP akan beralih dan menetap di sana.
Untuk merealisasikan penerapan gaya hidup ini, sangat disarankan untuk memulai berinvestasi secara teratur sejak awal setelah menetapkan tujuan keuangan dengan baik.
Tersedia berbagai instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan sobat OCBC NISP, mulai dari saham, reksa dana, dan lain-lain. Sesuaikan saja dengan profil risiko dan jangka waktu.
Semakin lama jangka waktu investasi yang ditetapkan, maka semakin besar fleksibilitas Sobat OCBC NISP dalam memilih instrumen investasi.
Namun, jika periode investasinya lebih singkat, Sobat OCBC NISP lebih disarankan untuk memilih instrumen yang memiliki risiko rendah.
Sebelum mengadopsi gaya hidup slow living, tentu Sobat OCBC NISP perlu berusaha terlebih dahulu untuk membangun dasar finansial yang kokoh.
Setiap orang memiliki target dan tujuan finansial yang berbeda-beda. Jadi, cukup sesuaikan dengan kebutuhan Sobat OCBC NISP masing-masing.
Meski begitu, aspek penting dari dasar ini adalah memiliki dana darurat dan perlindungan kesehatan. Dasar finansial ini perlu dimiliki untuk melindungi kekayaan dari situasi tak terduga yang mungkin muncul kapan saja.
Jika berencana memulai gaya hidup ini, Sobat OCBC NISP bisa merencanakan keuangan mulai dari sekarang dengan memanfaatkan fitur Life Goals di ONe Mobile.
Melalui fitur Life Goals, Sobat OCBC NISP bisa memilih tujuan keuangan sesuai keinginan. Life Goals juga sudah terhubung dengan produk investasi, lho.
Bahkan, Sobat OCBC NISP bisa memantau seberapa dekat kesiapan dana dengan tujuan yang ingin dicapai. Menarik, bukan?
So, daripada nyalahin banyaknya aktivitas dan kehidupan yang semakin terburu-buru, mending NYALA-in aja fitur Life Goals-mu dan capai tujuan bersama OCBC NISP.
Yuk, wujudkan #FinanciallyFit bersama NYALA OCBC NISP!
Baca Juga: Sedentary Lifestyle: Definisi, Dampak, dan Cara Mengatasinya