Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Tabungan Berjangka Syariah memberi kesempatan untuk bisa mencapai dana impian dengan syariat Islam. Ketahui keunggulan dan syaratnya di sini!
Tabungan berjangka adalah salah satu cara untuk mendapatkan dana impian dengan mudah. Banyak orang menggunakannya untuk memenuhi biaya pendidikan, beli kendaraan bermotor, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang setuju dengan sistem bunga yang dijalankan. Oleh karena itu, bank-bank di Indonesia menawarkan produk tabungan berjangka syariah.
Tabungan berjangka syariah adalah tabungan berencana yang tidak menggunakan sistem bunga. Sobat OCBC NISP tetap memberikan setoran bulanan pada bank agar dapat memenuhi target tabungan, tapi pada awal pembuatan rekening, Anda perlu menyetujui nisbah atau bagi hasil dengan bank.
Lantas, apa keunggulannya dari tabungan berjangka konvensional? Apa keuntungan yang bisa Anda dapatkan? Bagaimana perhitungan dan teknis setorannya? Yuk dikupas satu per satu!
Tabungan berjangka syariah adalah jenis tabungan berprinsip syariat Islam yang mana nasabahnya menyetorkan sejumlah uang dengan besaran tetap dalam jangka waktu tertentu. Uang tersebut hanya bisa ditarik ketika sudah jatuh tempo.
Karena bersifat syariah, tabungan ini tidak menerapkan sistem bunga bank, melainkan sistem bagi hasil (nisbah) antara nasabah dan bank berdasarkan akad wadiah atau mudharabah.
Meskipun begitu, bukan berarti tabungan berjangka dengan sistem syariah tidak memberi keuntungan bagi nasabah. Berikut beberapa keunggulan yang bisa Anda peroleh apabila membuka rekening tabungan berjangka bersyariah.
Tabungan berjangka sistem syariah memiliki dua keunggulan dibandingkan tabungan konvensional. Apa saja itu? Mari simak ulasannya di bawah.
Prinsip bagi hasil
Tabungan berjangka dengan sistem syariah menggunakan prinsip nisbah atau bagi hasil. Prinsip nisbah adalah pembagian keuntungan oleh pihak bank kepada nasabah dengan cara mengelola dana yang terhimpun dari seluruh nasabah secara merata.
Keuntungan tersebut lantas dibagi dua antara pihak bank dan nasabah. Besarnya keuntungan atau nisbah tadi bergantung pada hasil pengelolaan simpanan dan perjanjian yang telah disepakati di awal.
Bebas biaya admin dan tidak ada minimum saldo
Keunggulan tabungan berjangka menggunakan sistem syariah selanjutnya yakni pihak bank yang menerapkan akad wadiah akan terbebas dari biaya administrasi.
Selain itu, tabungan berjangka bersifat syariah ini juga tidak memiliki minimum saldo dalam rekening tabungannya.
Dibalik keunggulan tabungan berjangka sistem syariah ini, sayangnya masih ada sedikit kekurangan yang harus Anda ketahui. Yuk simak uraiannya.
Tidak adanya kartu debit/kartu ATM
Kekurangan tabungan berjangka dengan sistem syariah yaitu nasabah tidak mendapat kartu debit atau kartu ATM.
Akibatnya, proses menabung dan transfer dana harus dilakukan melalui teller bank. Hal ini tentu mengurangi tingkat kemudahan dan efisiensi nasabah dalam bertransaksi.
Minimnya pengetahuan produk berprinsip syariah
Tabungan berjangka menggunakan sistem syariah tergolong ke dalam produk simpanan jenis baru, sehingga belum banyak orang yang mengenalinya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan peminat produk tersebut berjumlah sedikit.
Produk simpanan syariah unggul akan fasilitas bagi hasil atau nisbah. Sayangnya, nisbah atau bagi hasil hanya dapat diperoleh pada tabungan berjangka menggunakan sistem syariah akad mudharabah. Sedangkan jenis tabungan dengan prinsip akad wadiah hanya akan memperoleh laba dalam bentuk bonus.
Perhitungan nisbah dimulai dari mengukur hasil pendapatan investasi. Prediksi pendapatan investasi dikalkulasi oleh bank dengan melihat kondisi lapang sektor yang menjadi tujuan investasi.
Hasil perhitungan didapatkan melalui besarnya keuntungan investasi dalam bentuk equivalent rate bagi pihak bank dan nasabah. Beberapa keuntungan nantinya dipakai untuk pembayaran biaya operasional.
Selisih dari hasil keuntungan investasi dan biaya operasional inilah yang digunakan dalam penghitungan nisbah. Pihak bank akan membayar nisbah keuntungan berdasarkan kesepakatan awal.
Apabila kesepakatan awal nisbah ditetapkan ratio 60:40, artinya hasil profit dari investasi atau pengelolaan dana yang akan diberikan kepada nasabah adalah sebesar 60% dan 40% untuk bank. Menguntungkan, bukan?
Syarat membuka rekening tabungan berjangka dengan sistem syariah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan produk simpanan syariah lainnya, yaitu:
Meskipun tergolong ke dalam jenis produk simpanan baru, tabungan berjangka dengan sistem syariah sudah terjamin keamanannya karena berada di bawah pengawasan Dewan Syariah Nasional. Selain itu, produk keuangan syariah ini telah diresmikan dalam Fatwa Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000.
Tabungan berjangka syariah memberi kesempatan pada sobat OCBC NISP untuk bisa mencapai target tabungan tanpa harus melepaskan prinsip-prinsip Islami yang dipegang. Sistem nisbah atau bagi hasil juga membuat kedua belah pihak sama-sama mendapat keuntungan.
Nah, dengan simulasi tadi, Anda dapat memperhitungkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai dana impian dan apa saja konsekuensi yang wajib dilakukan dari awal membuka rekening, setoran bulanan, hingga sampai ke titik akhir. Jadi, selamat menabung ya!
