Pengertian BI Rate, Fungsi, dan Bedanya dengan BI Repo Rate

11 Okt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

BI rate adalah standar bunga yang ditetapkan Bank Indonesia bagi bank umum dengan berbagai tujuan. Simak fungsi BI rate dan bedanya dengan BI repo rate.

Sebagai penanggung jawab kelancaran ekonomi masyarakat, Bank Indonesia membuat berbagai kebijakan, salah satunya dengan menetapkan Bank Indonesia Rate (BI Rate). Di dunia keuangan, BI rate adalah standar suku bunga wajib yang dijadikan acuan seluruh lembaga perbankan di Indonesia. Selengkapnya tentang pengertian BI rate, fungsi, dan dampaknya di bawah ini.

Pengertian BI Rate

Berdasarkan situ resmi Bank Indonesia, pengertian BI Rate adalah kebijakan suku bunga sebagai representasi sikap kebijakan moneter atas dasar kesepakatan Bank Indonesia dan diketahui oleh masyarakat.

Jadi pengertian BI Rate adalah kebijakan Bank Indonesia yang dikeluarkan setiap bulan setelah rapat anggota dewan gubernur untuk mengatur keuangan dengan berkaca pada kondisi perekonomian suatu negara. Kebijakan BI Rate merupakan acuan lembaga keuangan atau masyarakat dalam melakukan aktivitas keuangan moneter.

Kurs BI Rate adalah acuan transaksi Bank Indonesia dengan pihak ketiga seperti pemerintah atau pihak asing. Jenis kurs BI Rate sendiri terbagi dalam dua bentuk yakni kurs beli dan kurs jual valas terhadap rupiah. Perubahan kurs BI Rate selalu berubah-ubah setiap harinya dan diumumkan setiap hari kerja jam 08.00 WIB.

Fungsi BI Rate

Bank Indonesia Rate sangat penting dalam menjalankan aktivitas keuangan dan ekonomi di suatu negara. Selengkapnya tentang fungsi BI rate adalah sebagai berikut.

  1. Mengendalikan Inflasi
    Inflasi atau peningkatan harga tak terkendali akan mempengaruhi jumlah produksi suatu barang, jumlah peredaran mata uang dalam negeri, dan besaran permintaan. Oleh karena itu, salah satu fungsi BI Rate adalah mengendalikan inflasi.

    Agar laju inflasi tetap terkontrol, maka perlu adanya kebijakan berupa penurunan atau peningkatan BI Rate. BI Rate akan meningkat, jika inflasi terus mengalami kenaikan. Nah untuk mengendalikan inflasi tersebut, diperlukan penurunan BI Rate. Dampak penurunan BI Rate adalah peredaran uang semakin sedikit dan peningkatan inflasi melambat.

  2. Mencegah Lembaga Perbankan Melakukan Fraud
    BI Rate berkaitan juga dengan daya konsumsi masyarakat. Ketika permintaan dalam masyarakat tinggi, artinya harga-harga mengalami penurunan. Agar tingkat konsumsi masyarakat dapat terkontrol, maka BI Rate menetapkan kebijakan meningkatkan harga barang atau inflasi. Sehingga permintaan di dalam masyarakat dapat terkendali.

  3. Mengontrol Gairah Konsumsi Masyarakat
    BI Rate berkaitan juga dengan daya konsumsi masyarakat. Ketika permintaan dalam masyarakat tinggi, artinya harga-harga mengalami penurunan. Agar tingkat konsumsi masyarakat dapat terkontrol, maka BI Rate menetapkan kebijakan meningkatkan harga barang atau inflasi. Sehingga permintaan di dalam masyarakat dapat terkendali.

  4. Mempengaruhi Harga Saham
    Selanjutnya, fungsi BI Rate adalah mempengaruhi harga saham. Pengaruh BI Rate terhadap harga saham yaitu sebanding. Bila BI Rate mengalami peningkatan, maka daya konsumsi masyarakat menjadi naik. Permintaan barang yang terus meninggi membawa keuntungan tersendiri bagi produsen. Akibatnya, saham perusahaan menjadi meningkat karena laba mengalami kenaikan.

  5. Menjaga Stabilitas Perekonomian Negara
    Terakhir, fungsi BI Rate adalah menjaga stabilitas perekonomian negara. Kegiatan ekonomi sehari-hari tidak lepas dari peranan BI Rate. Kebijakan BI Rate harus mempertimbangkan kestabilan ekonomi negara.

Tujuan BI Rate

Adanya kebijakan BI Rate didasari oleh beberapa tujuan. Adapun tujuan BI Rate adalah di bawah ini.

  1. Menetapkan Standar Acuan Bunga Bank
    Tingkat BI Rate mempengaruhi suku bunga bank. Seperti diketahui, BI Rate adalah standar acuan perbankan lainnya. Sehingga, menetapkan standar acuan bunga bank merupakan salah satu tujuan BI Rate.

    Perbandingan perubahannya sebanding. Jika tingkat BI Rate meningkat maka suku bunga BI Rate juga ikut naik dan diikuti oleh perbankan lainnya. Sebaliknya, tingkat BI Rate yang menurun mengakibatkan suku bunga BI Rate menurun dan diikuti oleh perbankan lainnya. Dalam mengukur suku bunga acuan bank menggunakan basis point BI rate.

  2. Mendorong Masyarakat Mengambil Kredit
    Selanjutnya, tujuan BI Rate adalah mendorong masyarakat mengambil kredit. Pengaruh BI Rate terhadap suku bunga kredit menyebabkan perubahan minat masyarakat akan pinjaman bank.

    Kebijakan menurunkan BI Rate mendorong perbankan juga menurunkan suku bunga kredit. Hal ini mampu memberikan kemudahan stimulus kepada masyarakat. Sehingga minat masyarakat untuk mengambil kredit di bank menjadi meningkat.

  3. Meningkatkan Jumlah Nasabah Bank
    Kebijakan BI Rate bisa mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank. Ketika BI Rate diturunkan, maka suku bunga bank menurun sehingga banyak masyarakat untuk meminjam dana kepada bank. Oleh karena itu, tujuan BI Rate adalah meningkatkan jumlah nasabah bank.

  4. Menambah Pendanaan Bagi Perputaran Bisnis
    Tujuan BI Rate poin terakhir yaitu menambah pendanaan bagi perputaran bisnis. BI Rate yang mampu menurunkan suku bunga kredit perbankan membuat masyarakat berbondong-bondong mengambil pinjaman. Kehadiran BI Rate mendorong pihak bank dalam memberikan suntikan dana kepada pelaku bisnis melalui penawaran kredit.

Cara Kerja BI Rate dalam Sistem Perbankan

Aktivitas BI Rate dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tingkat inflasi, kondisi perekonomian, jumlah permintaan barang, jumlah uang yang beredar, dan sebagainya. BI Rate akan menetapkan kebijakan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.

Misalnya, harga barang-barang mengalami peningkatan secara terus menerus sehingga permintaan menjadi turun. Maka, BI Rate harus melakukan penurunan, agar laju inflasi dapat terkontrol dan terkendali.

Contoh berikutnya dalam sistem perbankan. Misalnya minat masyarakat terhadap bank mengalami penurunan, maka BI Rate harus diturunkan sehingga suku bunga kredit bank menurun. Dengan demikian, masyarakat menjadi tertarik berhutang dan memanfaatkan layanan perbankan.

Perbedaan BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate

Perbedaan BI Rate dan BI 7 Day Repo Rate hanya terletak pada kebaruan kebijakan. Jika sebelumnya bernama BI Rate, maka sejak 2016 dikembangkan menjadi BI 7 Day Repo Rate. BI Repo Rate adalah kebijakan BI Rate dalam rangka menguatkan operasi moneter untuk meningkatkan kekuatan dan efektivitas ketetapan bank sentral.

Manfaat BI Repo Rate adalah sebagai suku bunga kebijakan baru, acuan baru yang menguatkan suku bunga pasar uang baik bersifat transaksional atau diperdagangkan di pasar, serta mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya penggunaan instrumen repo.

Demikian pembahasan OCBC NISP tentang pengertian BI rate, cara kerja, tujuan, dan fungsinya! Penentuan suku bunga BI rate adalah salah satu upaya Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian negara, jadi yuk dukung terus!

Baca juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Cara Hapus Data KTP di Pinjaman Online Ilegal, Mudah dan Tanpa Biaya!

Baca

Edukasi - 24 Apr 2024

Loan to Value, Rasio yang Menentukan KPR Disetujui atau Tidak

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile