Yuk pahami alasan mengapa pemerintah melakukan devaluasi!
Bisakah suatu negara menurunkan nilai mata uang secara sengaja? Ya, jawabannya bisa. Upaya ini disebut dengan istilah devaluasi. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang yang dilakukan oleh pemerintah karena tujuan tertentu.
Meski begitu, tindakan tersebut tidak bisa dilakukan begitu saja. Melainkan harus didasari dengan penyebab dan tujuan yang tepat. Lalu, apa saja penyebab dari kebijakan devaluasi ini? Yuk simak selengkapnya di sini!
Devaluasi adalah suatu bentuk kebijakan pemerintah guna memperbaiki ekonomi negara dengan cara menurunkan nilai mata uang. Langkah tersebut berdampak pada nilai tukar mata uang negara terhadap mata uang asing.
Adanya kebijakan devaluasi dapat mengakibatkan harga barang negara lain menjadi lebih murah di pasaran luar negeri dan menjadi mahal di pasaran dalam negeri. Apabila tingkat devaluasi yang dilakukan pemerintah semakin tinggi, maka daya saing antar negara yang bersangkutan pun semakin baik.
Dalam jangka pendek, kebijakan devaluasi dapat menyebabkan suatu negara meningkatkan kegiatan ekspor dan mengurangi kegiatan impor barang dari luar negeri. Dilihat dari sisi pengaruh devaluasi terhadap perdagangan internasional, perputaran arus perdagangan tersebut diharapkan mampu mengembalikan keseimbangan kurs mata uang dari luar negeri terhadap mata uang negara.
Setelah mengenal apa itu devaluasi, maka penting bagi Sobat OCBC untuk mengetahui faktor penyebabnya. Kebijakan devaluasi adalah upaya pemerintah menyeimbangkan nilai mata uang negara dari sisi perdagangan internasional.
Bisa dilihat dari sana bahwa salah satu penyebab devaluasi adalah kegiatan jual beli di masyarakat. Adapun faktor lain yang menyebabkan devaluasi adalah sebagai berikut.
Pola pikir masyarakat tentang kualitas produk luar negeri yang dianggap lebih baik berkontribusi dalam berlakunya kebijakan devaluasi. Kebiasaan membeli barang dari luar negeri secara berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan kurs mata uang negara terhadap mata uang asing.
Apabila nilai mata uang negara semakin menurun, maka dikhawatirkan dapat terjadi inflasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan penanggulangan dengan cara menetapkan kebijakan devaluasi mata uang rupiah.
Kurangnya lapangan pekerjaan bisa meningkatkan jumlah pengangguran dalam suatu negara. Akibat tingginya jumlah pengangguran inilah yang membuat pemerintah memberlakukan kebijakan devaluasi guna memperbaiki ekonomi negara.
Kegiatan impor tinggi yang tidak berimbang dengan kegiatan ekspor dalam suatu negara bisa menyebabkan diberlakukannya kebijakan devaluasi. Pasalnya, hal tersebut dapat mengakibatkan buruknya kondisi balance of payment (BOP) negara.
Tujuan devaluasi adalah untuk mengajak masyarakat membeli produk dalam negeri dan meningkatkan kegiatan ekspor negara secara bersamaan. Dengan begitu, BOP dapat tercapai dan ekonomi negara akan membaik.
Kebijakan devaluasi adalah suatu cara mengembalikan keseimbangan kurs mata uang negara di dunia perdagangan internasional. Umumnya, tujuan devaluasi adalah untuk memperbaiki ekonomi negara. Adapun tujuan devaluasi lain yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:
Setelah mengenal tujuan devaluasi, penting juga untuk mengetahui tentang dampak kebijakan devaluasi terhadap perekonomian suatu negara. Berlakunya kebijakan devaluasi bisa menyebabkan perubahan perilaku belanja di masyarakat maupun kegiatan perdagangan internasional. Berikut penjelasannya.
Pengaruh devaluasi terhadap perdagangan internasional bisa dilihat dari peningkatan kegiatan ekspor. Dengan bertambahnya barang yang diekspor suatu negara, maka hal tersebut dapat memperbaiki kondisi ekonomi negara tersebut.
Permintaan pasar terhadap barang ekspor setelah devaluasi bisa memberikan dampak baik pada pelaku usaha lokal. Dalam jangka panjang, konsumsi produk lokal yang meningkat juga akan dapat membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran.
Salah satu pengaruh devaluasi terhadap perdagangan internasional adalah menurunnya jumlah produk impor di pasar domestik. Kebijakan devaluasi dapat menyebabkan meningkatnya harga barang impor. Hal tersebut akan mengalihkan konsumsi masyarakat ke produk lokal. Dengan berkurangnya barang impor, tingkat penjualan barang lokal bisa meningkat.
Dampak kebijakan devaluasi terhadap perekonomian bisa dilihat dari naiknya tingkat devisa negara. Apabila kegiatan ekspor negara melebihi kegiatan impor, maka devisa negara akan meningkat. Devisa negara yang tinggi bisa memunculkan usaha-usaha baru yang menyediakan lapangan kerja guna mengurangi tingkat pengangguran.
Adapun dampak lain kebijakan devaluasi terhadap perekonomian adalah mengembalikan keseimbangan neraca pembayaran. Turunnya tingkat konsumsi barang impor bisa berdampak pada defisit neraca perdagangan suatu negara. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan defisit pada neraca pembayaran.
Adanya devaluasi menyebabkan perubahan dalam cara produksi. Banyak perusahaan akan beralih dari mesin ke tenaga kerja untuk melakukan proses produksi barang. Hal tersebut dikarenakan penggunaan tenaga kerja membutuhkan biaya lebih sedikit daripada perawatan mesin.
Pengaruh devaluasi terhadap perdagangan internasional berikutnya adalah memunculkan persaingan produk lokal dan luar negeri. Produk buatan anak negeri bisa merambah pasar internasional dengan meningkatnya pembelian akibat devaluasi sendiri. Harga produk ekspor yang lebih terjangkau di pasar global akan mendorong konsumsi dari konsumen luar negeri.
Dalam sejarah Indonesia, kebijakan devaluasi diterapkan beberapa kali. Tingginya angka inflasi menjadi alasan pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan ini. Adapun beberapa contoh devaluasi adalah sebagai berikut:
Contoh devaluasi awal di Indonesia adalah kebijakan “Gunting Syafrudin” pada tahun 1950. Devaluasi mata uang rupiah tersebut dilakukan dengan cara menggunting uang kertas ORI (Oeang Republik Indonesia) bernilai 5 rupiah ke atas dan menukarkannya dengan mata uang bernilai setengahnya.
Berikutnya contoh devaluasi di Indonesia adalah peristiwa pada tahun 1971. Penerapan kebijakan devaluasi tersebut disebabkan karena Amerika Serikat menghentikan pertukaran mata uang dolar dengan emas.
Contoh devaluasi mata uang rupiah karena perdagangan internasional terjadi pada tahun 1978.
Penyebab dari berlakunya kebijakan devaluasi pada era ini adalah menurunnya penjualan minyak bumi sehingga terjadi defisit pendapatan negara.
Sekarang Sobat OCBC telah memahami apa itu devaluasi beserta penyebab, tujuan dan dampaknya bagi suatu negara. Pada dasarnya kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri supaya mampu bersaing secara internasional. Yuk simak informasi menarik seputar finansial lebih lengkap di OCBC NISP!