Borjuis: Pengertian, Sejarah, Contoh & Bedanya dengan Proletar

3 Jan 2023

Borjuis adalah masyarakat kelas menengah ke atas yang memiliki modal dan alat produksi

Pernahkah Sobat OCBC NISP mendengar istilah kaum borjuis? Dalam sistem ekonomi liberal, borjuis adalah golongan masyarakat yang termasuk dalam kelas menengah ke atas.

Hal ini berbanding terbalik dengan kelompok proletar yang dikategorikan sebagai masyarakat dengan ekonomi lebih rendah.

Lantas sebetulnya, seperti apa contoh kaum borjuis dan bagaimana asal mula klasifikasi kelas ini?

Untuk mengetahuinya, Sobat OCBC NISP bisa baca penjelasan lengkap mengenai apa itu kaum borjuis hingga sejarahnya pada artikel berikut.

Apa itu Kaum Borjuis?

Berasal dari bahasa Prancis “bourgeoisie” atau “bourgeois”, kaum borjuis adalah istilah untuk bentuk kelas sosial dari golongan menengah ke atas yang memiliki modal dan alat produksi.

Kaum ini mulai tumbuh di Eropa pada abad ke-11 seiring dengan perkembangan pertama eksodus pedesaan dan urbanisasi.

Dalam pemahaman filsafat Marxis, borjuis adalah orang-orang yang memiliki alat-alat produksi selama industrialisasi modern.

Selain merujuk pada kelas sosial yang memiliki alat-alat produksi, Marxis juga menggunakan istilah ini untuk menggambarkan gaya hidup konsumtif para pemilik modal dan real property.

Perbedaan Kaum Borjuis dan Proletar

Proletar dan borjuis adalah dua kelas sosial utama dalam teori Marxisme milik Karl Marx.

Menurutnya, dua kelompok sosial ini saling bergantung. Bagi borjuis, proletar adalah sumber keuntungan. Sebaliknya, bagi proletar, borjuis adalah sumber pekerjaan.

Menurut Karl Marx, perbedaan antara proletar dan borjuis terletak di kepemilikan alat produksi.

Kaum borjuis adalah orang-orang yang memiliki modal dan alat produksi. Sedangkan proletar adalah orang-orang yang hanya memiliki tenaga untuk dijual.

Karena proletar tidak memiliki alat produksi, maka mereka harus bergantung pada borjuis untuk mendapatkan uang.

Inilah mengapa, sering terjadi eksploitasi proletar oleh borjuis sebagai dampak dari kapitalisme.

Baca juga: Sistem Ekonomi Kerakyatan: Pengertian, Ciri, & Contohnya

Sejarah Adanya Kaum Borjuis

Seperti dalam pembahasan sebelumnya, kaum borjuis muncul di sebuah kota kecil pada abad ke-11 ketika Eropa Barat dan Tengah sedang berkembang menjadi wilayah perdagangan.

Namun, hal ini akhirnya semakin meluas akibat adanya konsentrasi dalam bidang ekonomi dan kehadiran organisasi mandiri yang bertujuan membuat perlindungan.

Menurut sejarah, perserikatan ini muncul ketika para pengusaha individu seperti pengrajin dan pedagang berkonflik dengan tuan tanah yang menuntut sewa lebih besar daripada kesepakatan sebelumnya.

Dalam peristiwa tersebut, para borjuis atau para pemilik modal secara politik mendukung raja atau ratu terhadap kekacauan yang disebabkan oleh keserakahan tuan-tuan feodal tersebut.

Akhirnya, pada akhir abad ke-16, para kaum borjuis Inggris dan Belanda menjadi kekuatan finansial dan politik yang berhasil menggulingkan tatanan feodal.

Selama abad ke-17 dan 18, kaum borjuis adalah kelas sosial yang progresif mendukung prinsip-prinsip konstitusional, melawan hukum privilege dan klaim-klaim kekuasaan.

Kemudian, pada abad ke-19, mereka mengemukakan liberalisme dan memperoleh hak politik, hak agama serta kebebasan sipil untuk diri mereka sendiri maupun kelas sosial yang lebih rendah.

Menurut Karl Marx, borjuis selama abad pertengahan memiliki peran ekonomi sebagai perantara keuangan antara tuan tanah feodal dan petani yang bekerja di ladang.

Akan tetapi, pada abad ke-19 yang bertepatan dengan revolusi dan kapitalisme industri, kaum borjuis telah berubah menjadi kelas penguasa ekonomi.

Karena memiliki alat-alat produksi, yaitu modal dan tanah, mereka akhirnya mengendalikan hal tersebut untuk keuntungan sendiri.

Dalam teorinya, Marx membedakan dua jenis kapitalis borjuis:

  • Kapitalis fungsional, yaitu orang-orang yang merupakan administrator bisnis alat-alat produksi.
  • Kapitalis rentier, yaitu orang-orang yang mata pencahariannya berasal baik dari sewa properti atau pendapatan bunga.

Baca juga: Inklusi Keuangan: Arti, Tujuan, Manfaat, & Cara Meningkatkan

Contoh Kaum Borjuis dan Proletar

Istilah borjuis merujuk pada sebuah kelas sosial dari individu yang mempunyai ciri kepemilikan modal.

Inilah mengapa, mereka berada di kelas menengah ke atas yang memiliki kekuatan dalam hal pekerjaan, pendidikan, ekonomi dan kekayaan.

Contohnya seperti pemilik deretan pabrik besar yang sedang beroperasi memproduksi berbagai barang baik itu sandang, papan, pangan atau kebutuhan tersier lainnya.

Dalam hal ini, Karl Marx menganggap borjuis adalah kebalikan dari kaum proletar.

Menurutnya, proletar adalah penduduk kelas kedua setelah kaum kapitalis yang mencukupi keperluan hidupnya melalui upah hasil kerjanya.

Biasanya, orang-orang di kelas proletar lekat dengan stereotip pekerjaan kasar seperti buruh tani, nelayan atau profesi lainnya yang berkutat dengan otot dan tangan.

Itulah penjelasan tentang pengertian borjuis, sejarah, hingga contohnya. Dari ulasan di atas, dapat diketahui bahwa borjuis adalah kelompok sosial menengah ke atas yang memiliki modal dan alat produksi.

Salah satu contohnya seperti pemilik pabrik besar yang memproduksi sandang, pangan atau kebutuhan tersier lainnya.

Untuk mengetahui edukasi lain seputar keuangan, silakan kunjungi blog OCBC NISP.

Baca juga: Ekonomi Mikro: Pengertian, Contoh, Komponen, & Ruang Lingkup

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile