Apa itu Reksa dana Indeks? Definisi, Contoh, dan Cara Belinya

9 Mar 2023

Reksa dana indeks adalah investasi surat berharga yang mengikuti indeks acuan.

Istilah reksa dana indeks mungkin masih belum sepopuler instrumen lainnya. Namun ternyata, reksa dana indeks adalah salah satu produk yang patut dipertimbangkan.

Sebab, reksa dana indeks menawarkan keamanan dan management fee yang terbilang murah dibandingkan jenis umumnya.

Tentunya keunggulan tersebut menjadi hal yang sebaiknya tidak Anda lewatkan dalam mempersiapkan investasi reksa dana untuk masa depan.

Oleh karena itu, artikel ini akan membantu Sobat OCBC NISP mengetahui lebih jauh tentang reksa dana indeks. Jadi, simak sampai selesai, ya!

Apa itu Reksa Dana Indeks?

Pengertian reksa dana indeks adalah jenis pengelolaan reksa dana untuk mendapatkan hasil investasi yang serupa dengan performa indeks acuan pada saham atau obligasi.

Beberapa indeks saham yang sering kali menjadi acuan bagi manajer investasi dalam mengelola reksa dana indeks adalah IDX30, LQ45, dan SRI-KEHATI.

Demi bisa melakukannya, manajer investasi harus mengalokasikan setiap portofolio investasi yang dikelola pada emiten saham dalam indeks acuan tersebut.

Manajer investasi tidak perlu secara aktif mengelola portofolionya karena strategi reksa dana indeks adalah passive management.

Aktivitas jual beli saham dalam rangka meningkatkan performa portofolio klien juga tidak perlu dilakukan manajer investasi.

Sebab, fokus utama dalam pengelolaan reksa dana indeks adalah membuat portofolio mereka menyerupai acuannya.

Dengan demikian, kebutuhan biaya untuk melakukan analisis perusahaan yang menjadi emiten saham dalam portofolio mereka dapat dipangkas.

Hal ini membuat biaya operasional reksa dana indeks adalah salah satu yang paling rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Baca juga: Cara Investasi Reksa Dana Syariah & 7 Keuntungannya

Perbedaan Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana Saham

Setelah memahami apa itu reksa dana indeks, pembahasan selanjutnya adalah terkait perbedaan reksa dana indeks dan reksa dana saham.

Perlu Anda ketahui bahwa performa reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh kinerja manajer investasinya karena strategi pengelolaannya adalah tergolong active fund.

Artinya, manajer investasi secara aktif akan melakukan analisis kinerja saham dan memperkirakan pertumbuhan harganya demi mendapatkan keuntungan tertinggi.

Semakin baik kemampuan manajer investasi dalam memilih saham, maka kinerja reksa dana juga akan lebih meningkat, begitupun sebaliknya.

Berbeda halnya dengan reksa dana indeks yang pengelolaannya cukup mengikuti indeks saham atau obligasi yang jadi acuan.

Itulah sebabnya, reksa dana indeks disebut strategi pasif karena tidak ada campur tangan manajer investasi yang melakukan analisis dan trading.

Akan tetapi, performa reksa dana indeks akan dipengaruhi oleh kondisi pasar. Jika sedang baik, kinerja akan terus meningkat. Namun, jika ekonomi tidak stabil, harga saham tentu akan turun.

Contoh Reksa Dana Indeks

Berdasarkan pengertian reksa dana indeks dan perbedaannya dengan reksa dana saham, Anda mungkin masih membutuhkan contoh supaya penjelasannya lebih mudah dipahami.

Ada beberapa contoh reksa dana indeks yang bisa Anda gunakan sebagai instrumen investasi.

Cukup banyak perusahaan investasi di Indonesia yang menawarkan layanan reksa dana indeks. Anda bisa memilih yang terbaik di antaranya.

Salah satu tips memilih reksa dana indeks adalah dengan melihat selisih antara return dengan indeks acuannya.

Karakteristik reksa dana indeks dengan kinerja yang baik adalah jika selisih antara return dan indeks acuannya sedikit atau bahkan tidak ada.

Nah, beberapa contoh reksa dana indeks adalah sebagai berikut:

1. Panin IDX30

Panin Asset Management adalah salah satu perusahaan manajer investasi yang menyediakan produk reksa dana indeks dengan sama Panin IDX30.

Pertama kali dirilis pada tanggal 28 Desember 2017, jumlah minimum pembelian awal dan investasi mereka adalah sebesar Rp100.000.

Baca juga: Reksa Dana Pasar Uang dan 5 Alasan Kenapa Lebih Untung

2. Premier IDX30

Contoh reksa dana indeks selanjutnya adalah Premier IDX30 yang dikelola oleh PT. Indo Premier Investment Management dan diluncurkan pertama kali pada 1 November 2016.

Pembelian minimum Premier IDX30 di pasar primer adalah 1 Unit Kreasi atau 100.000 lembar Unit Penyertaan.

Sedangkan pada pasar sekunder, pembelian minimumnya sebesar 1 lot atau sama dengan 100 lembar Unit Penyertaan.

3. Syailendra Index IDX30

Selanjutnya ada reksa dana indeks Syailendra IDX30 yang pengelolanya adalah PT Syailendra Capital.

Pertama kali berdiri pada tahun 2006, perusahaan ini berhasil mendapat kepercayaan sebagai manajer investasi melalui izin pada surat keputusan Bapepam No. KEP-02/BL/MI/2006.

4. Avrist Indeks LQ45

Avrist Indeks LQ45 dari Avrit Asset Management menjadi salah satu perusahaan manajer investasi reksa dana indeks dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia.

Pada bulan Maret 2022, dana kelolaan dari LQ45 mencapai angka Rp901.780.000.000 dan tumbuh 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

5. Simas IDX30

Terakhir, ada produk reksa dana indeks Simas IDX30 dari PT Sinarmas Asset Management. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 9 April 2012.

PT Sinarmas Asset Management memiliki izin yang tertera pada Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-03/BL/MI/2012.

Perusahaan ini berfokus pada pengelolaan aset profesional dengan berbagai produk investasi, salah satunya adalah reksa dana indeks Simas IDX30.

Baca juga: 30+ Istilah dalam Reksa Dana yang Wajib Dipahami Investor

Kekurangan dan Keuntungan Reksa Dana Indeks

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana indeks, ada baiknya Anda mengetahui dulu keuntungan dan kelemahannya.

Kelemahan reksa dana indeks yang perlu Anda ketahui adalah:

1. Rentan terhadap perubahan pasar: indeks saham atau obligasi sangat tergantung pada kondisi pasar sehingga perubahannya akan mempengaruhi kinerja reksa dana indeks.

2. Tidak fleksibel: Anda tidak bisa membeli saham atau obligasi di luar daftar yang ada di dalam indeks acuan.

3. Keuntungan terbatas: keuntungan hanya bisa didapatkan apabila harga indeks acuan sedang mengalami kenaikan.

Sementara itu, keuntungan reksa dana indeks adalah sebagai berikut:

1. Biaya operasional murah: tidak ada biaya untuk melakukan analisis dan trading.

2. Risiko investasi lebih rendah: risikonya lebih terukur karena mengacu pada indeks.

3. Transparansi: Investor bisa mengetahui alokasi dana dengan melihat daftar saham atau obligasi pada indeks yang jadi acuannya.

Cara Beli Reksa Dana Indeks

Ada tiga cara beli reksa dana indeks yang bisa Anda pilih, yaitu:

1. Bank: Peran bank selain tempat menyimpan uang adalah sebagai agen penjual reksa dana (APERD).

2. Perusahaan Sekuritas: Biasanya merupakan anak perusahaan dari bank-bank besar yang berfokus menjual dan mengelola surat berharga seperti saham dan obligasi.

3. Aplikasi Fintech: Berperan sebagai agen penjual reksa dana online.

Demikian pembahasan tentang apa itu reksa dana indeks. Dapat dilihat bahwa reksa dana indeks adalah salah satu alternatif investasi yang transparan dan terjangkau.

Meskipun begitu, produk ini juga memiliki kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan sebaik mungkin.

Nah, selain reksa dana indeks, Sobat OCBC NISP dapat melihat lebih banyak pilihan produk Reksa Dana dari OCBC NISP.

Dengan berbagai tingkat risiko, jenis, dan manajer investasi reksa dana, Anda bisa menentukan sendiri mana yang paling sesuai kebutuhan. Yuk, kunjungi langsung halamannya!

Baca juga: Apa itu Expense Ratio? Begini Fungsinya dalam Reksa Dana

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 2 Mei 2024

6 Sebab Pengajuan KPR Ditolak oleh Bank, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 2 Mei 2024

Jangan Putus Asa, Berikut Solusi Jika KPR Ditolak!

See All

Produk Terkait

Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile