Perbedaan SCF dan SKBDN terletak pada manfaat yang ditawarkan oleh keduanya.
Mengenal perbedaan SCF dan SKBDN adalah salah satu hal penting bagi seorang pengusaha. Sebab, SCF dan SKBDN adalah dua instrumen penting dalam perdagangan dan bisnis.
SCF dan SKBDN merupakan dua instrumen berbeda namun masing-masing memiliki peran yang krusial.
Secara umum, SCF atau Supply Chain Financing memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan dana bisnis.
Sementara itu, SKBDN atau surat kredit berdokumen memiliki peran untuk melancarkan proses transaksi jual beli dalam negeri.
Untuk tahu lebih banyak mengenai perbedaan SCF dan SKBDN, yuk baca artikel ini sampai habis!
SCF (Supply Chain Financing) dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) adalah dua instrumen keuangan yang dapat membantu perusahaan dalam hal pembiayaan dan pengelolaan arus kas.
Secara umum, keduanya berperan sebagai sarana untuk mengoptimalkan proses bisnis dan mempercepat arus kas.
Meski begitu SCF dan SKBDN adalah dua hal berbeda. Agar Anda mengenali perbedaan SCF dan SKBDN, simak pengertian, cara kerja, dan manfaatnya di bawah ini!
Sebelum Anda mengenal kedua instrumen keuangan ini, mari kenali perbedaan SCF dan SKBDN dari pengertiannya.
SCF, atau Supply Chain Financing adalah solusi pendanaan yang ditujukan untuk meningkatkan modal kerja pada pelaku bisnis dengan cara membeli stok barang dari pemasok usaha.
Dengan menggunakan SCF, pelaku bisnis dapat meminimalkan biaya pendanaan dengan menghubungkan berbagai pihak dalam satu transaksi.
Selain itu, penerapan SCF dapat membuat bisnis berjalan lebih optimal karena peminjam dapat memperoleh pembayaran yang lebih cepat atas pekerjaannya tanpa harus memberikan jaminan secara penuh.
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen) adalah sebuah kontrak tertulis dalam bentuk surat perjanjian keuangan.
SKBDN ini dikeluarkan oleh bank atas permintaan pemohon untuk membayarkan sejumlah uang dalam transaksi pembayaran kepada penerima.
SKBDN ini dibuat untuk memastikan bahwa pembayaran akan dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan.
Dengan diterbitkannya SKBDN, pihak penerima bisa memastikan bahwa mereka akan mendapatkan pembayaran atas barang atau jasa yang telah diberikan.
SKBDN ini adalah instrumen pembayaran yang digunakan dalam transaksi domestik di Indonesia.
Baca juga: Pengertian Transaksi Keuangan Perusahaan dan Contohnya
Setelah Anda mempelajari perbedaan SCF dan SKBDN dari pengertiannya, selanjutnya kami akan menjelaskan cara kerja keduanya.
Secara garis besar, cara kerja SCF didasari dalam bentuk kemitraan di mana pemberi kredit jangka pendek dapat menyerahkan dukungan modal kerja untuk pembeli dan pemasok.
Pertimbangan dalam memberikan dukungan modal ini didasarkan pada hubungan rantai pasokan antara klien dan pihak-pihak yang terlibat.
Melalui SCF, pemasok dapat menjual faktur atau tagihan mereka kepada bank atau lembaga keuangan lainnya.
Dengan begitu, pemasok bisa mendapatkan akses cepat dan mudah ke uang mereka.
Akses cepat ini membantu pemasok menjaga keseimbangan dan kelancaran aliran kas mereka, sementara pembeli memiliki lebih banyak waktu untuk membayar tagihan yang harus diselesaikan.
Dalam hal ini, SCF memberikan solusi yang menguntungkan bagi pembeli dan pemasok.
Berbeda dengan SCF, SKBDN diterbitkan sebagai jaminan pembayaran bagi beneficiary.
SKBDN pada dasarnya memiliki peran penting dalam transaksi jual/beli dalam negeri sebab ia digunakan sebagai jaminan pembayaran.
Untuk membuka SKBDN, pihak applicant harus menyetor sejumlah uang deposit kepada issuing bank sebagai jaminan.
Besarnya uang deposit dan biaya layanan yang dikenakan akan disesuaikan dengan persentase nilai SKBDN.
Jika pada suatu saat applicant tidak dapat memenuhi kewajibannya, uang deposit tersebut akan digunakan oleh issuing bank untuk melunasi pembayaran kepada beneficiary.
Beberapa bank mungkin juga memerlukan jaminan tambahan berupa surat berharga sebagai deposit SKBDN.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat jaminan pembayaran dan melindungi kepentingan issuing bank.
Baca Juga: Beneficiary Bank: Pengertian, Konsep, dan Fungsinya
Terakhir, untuk membantu Anda memahami perbedaan SCF dan SKBDN, kami akan menjelaskan manfaatnya di bawah ini.
Karena SCF melibatkan dua pihak yakni pembeli dan pemasok, maka manfaatnya tentu berbeda bagi keduanya.
Bagi pembeli SCF membawa beberapa manfaat di antaranya adalah:
Sementara itu, bagi pemasok SCF memberikan manfaat berupa:
Sementara itu, SKBDN juga memberikan manfaat bagi pelaku bisnis dalam melakukan transaksi pembayaran ataupun kontrak perdagangan. Manfaatnya antara lain, yaitu:
Demikian informasi mengenai perbedaan SCF dan SKBDN yang bisa Anda pelajari. Dapat disimpulkan bahwa beda SCF dan SKBDN terletak di perannya.
SCF memiliki peran yang berkaitan dengan modal bisnis, sedangkan SKBDN berhubungan dengan transaksi jual beli.
Apabila tertarik untuk melakukan peminjaman modal bisnis atau meningkatkan kredibilitas transaksi penjualan, Sobat OCBC NISP bisa ajukan layanan SCF (Supply Chain Financing) dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen) dari OCBC NISP yang tentunya mudah dan terpercaya.