6 Metode Penilaian Investasi yang Perlu Diketahui Investor

11 Mei 2023

Yuk, simak 7 metode penilaian investasi dan contohnya di artikel ini!

Investasi adalah salah satu cara mendapatkan keuntungan yang lebih besar guna mencapai tujuan finansial. Namun, sebelum itu, ada baiknya untuk memahami berbagai metode penilaian investasi.

Dengan mengetahui metode penilaian investasi yang tepat, Sobat Cuan dapat membuat keputusan penanaman modal demi meminimalisasi risiko kerugian.

Simak penjelasan mengenai metode penilaian investasi dan contohnya di bawah ini!

Apa itu Metode Penilaian Investasi?

Metode penilaian investasi adalah suatu cara untuk mengidentifikasi tingkat risiko dan bunga dalam menanamkan modal.

Bagaimana caranya? Sobat Cuan dapat menghitung bunga maupun risiko dengan berbagai rumus metode penilaian investasi yang tersedia.

Sebelum mulai menanamkan modal, penting bagi para investor untuk melakukan analisis kelayakan dengan menghitung metode penilaian investasi.

Dengan begitu, Sobat Cuan dapat memperkirakan profitabilitas di masa depan, serta mengidentifikasi tren investasi dalam jangka panjang.

Sederhananya, kegunaan metode penilaian investasi adalah untuk menilai uji kelayakan dalam menentukan apakah Sobat Cuan perlu melanjutkan menanamkan modal atau tidak.

Baca juga: Kriteria Investasi: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya

Fungsi Metode Penilaian Investasi

Selain itu, sejumlah fungsi metode penilaian investasi lainnya yang perlu Sobat Cuan ketahui adalah:

1. Mengukur Prospek Perkembangan Perusahaan

Untuk sebuah perusahaan, metode penilaian investasi berfungsi dalam membantu menyusun proposal hingga prospek yang nantinya ingin ditawarkan oleh investor.

Yap, untuk menarik perhatian investor dan bisnis bisa mendapatkan dana, metode penilaian investasi berguna membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan, menilai kinerja, hingga keuntungannya.

2. Menilai Profitabilitas Investasi

Seorang investor yang baik pasti akan memaksimalkan dalam menilai kondisi perusahaan serta prospek kinerja ke depannya dengan menggunakan penilaian investasi ini.

Dengan menerapkan metode penilaian investasi, Sobat Cuan dapat menghindari kemungkinan risiko kerugian yang akan dihadapi nantinya.

6 Metode Penilaian Investasi

Adapun beberapa metode penilaian investasi dan contohnya yang bisa Sobat Cuan terapkan, antara lain yaitu:

1. Return of Investment (ROI)

Metode penilaian yang satu ini akan menghitung keuntungan dengan membagi hasil pendapatan dari penanaman modal.

Nantinya, dengan menghitung Return of Investment (ROI), Sobat Cuan dapat mengetahui efisiensi serta evaluasi dari kegiatan investasi

Berikut adalah rumus metode penilaian investasi ROI.

ROI = Nilai saat ini – Nilai asli nilai x 100%

Sobat Cuan juga dapat menggunakan rumus yang lebih sederhana berikut:

ROI = Net profit nilai asli x 100%

Contoh metode penilaian investasi adalah melalui perhitungan berikut ini:

Sobat Cuan membeli 25 lot saham yang dijual sebesar Rp5.000.000 oleh Perusahaan A di tahun 2021.

Pada tahun 2022, Sobat Cuan melepas kepemilikan saham tersebut senilai Rp7.500.000, maka berapa keuntungannya?

ROI = Nilai saat ini – Nilai asli nilai x 100%

ROI = 7.500.000 – 5.000.000 x 100%

ROI = 50%

Maka dapat disimpulkan, keuntungan yang Sobat Cuan peroleh dalam waktu satu tahun adalah sebesar 50%.

2. Payback Period (PP)

Metode penilaian payback period adalah menghitung seberapa lama investor akan mendapatkan kembali modalnya.

Dalam hal ini, semakin singkat jangka waktu pengembalian modal, maka dapat dinilai bahwa investasinya bagus dan layak dilanjutkan.

Adapun rumus metode penilaian investasi PP, yaitu:

PP = Nilai investasi : Kas masuk bersih

Berikut contoh perhitungannya.

PT. Sentosa Jaya ingin membeli mesin produksi agar bisa meningkatkan jumlah penghasilan barangnya.

Diperkirakan harga mesinnya adalah Rp220.000.000, dan pemasukan keuntungan arus kas bersih di perusahaan sebesar Rp55.000.000 per tahunnya.

Maka berapa lama rencana investasi untuk membeli mesin produksi tersebut dapat terlaksana?

PP = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

PP = Rp220.000.000 : Rp55.000.000

PP = 4

Maka dari itu, payback period dari investasi mesin produksi tersebut diperkirakan adalah selama 4 tahun.

Baca juga: Mengenal Apa itu Early Redemption dalam Produk Investasi SBN

3. Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) adalah metode penilaian investasi selanjutnya yang digunakan untuk membandingkan nilai kas pada masa kini dengan mendatang.

Rumus perhitungan metode penilaian PI dan contohnya adalah:

PI = Nilai Arus Kas Bersih : Nilai Investasi

Jika berniat untuk memulai investasi, maka Sobat Cuan perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap perusahaan yang akan menjadi tempat menanamkan modal.

Diketahui, perusahaan tersebut memiliki kas bersih sekitar Rp80 juta kurang lebih selama satu tahun, serta nilai kas investasinya adalah Rp59 juta, bagaimana perbandingan PI-nya?

PI = Nilai Arus Kas Bersih : Nilai Investasi

PI = Rp80.000.000 : Rp50.000.000

PI = Rp1,6

Perbandingan nilai kas masa kini dengan yang akan datang dari perusahaan adalah benar selama satu tahun, maka investasi layak dilakukan.

4. Net Present Value (NPV)

Metode penilaian investasi berikutnya yang paling sering digunakan para investor adalah Net Present Value atau NPV.

NPV adalah metode perhitungan untuk menilai rasio antara nilai dari kas masuk saat ini dengan nilai kas keluar pada periode tertentu.

Penilaiannya yaitu, jika nilai NPV menunjukkan hasil positif maka potensi keuntungannya cukup tinggi, sehingga manajer investasi atau investor dapat melanjutkan menanamkan modal.

Rumus NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + … + (Ct/1+r)t) - C0

NPV = Net Present Value

Ct = Nilai arus kas per tahun untuk periode t

C0 = Nilai investasi awal di tahun ke-0

R = Suku bunga dalam persentase

Contoh perhitungannya:

Perusahaan A memiliki rencana menjalani proyek dengan jumlah investasi awal sebesar Rp500.000.000.

Investasi tersebut diprediksi akan menghasilkan arus kas sebesar Rp600.000.000 pada tahun depan, dengan asumsi tingkat pengembaliannya yaitu 10%. Berapa nilai NPV-nya?

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + … + (Ct/1+r)t) - C0

NPV = [600.000.000/ (1+0.1) ^1] – 500.000.000

NPV = Rp45.454.545

Maka dari hasil NPV tersebut, dapat dinilai bahwa investasi akan menghasilkan keuntungan, sehingga layak untuk dilanjutkan.

5. Internal Rate of Return (IRR)

Selanjutnya, metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu cara untuk menghitung profitabilitas investasi yang sedang berjalan.

Jika menghasilkan nilai IRR tinggi, dapat dikatakan bahwa investasi yang sedang berjalan akan menguntungkan, begitupun sebaliknya.

Contoh metode penilaian IRR dan rumusnya adalah:

IRR = i1 + NPV1 NPV1 - NPV2 i2 - i1

IRR = Internal Rate of Return

I1 = Tingkat diskonto untuk NPV positif

I2 = Tingkat diskonto untuk NPV negatif

NPV 1 = Net Present Value positif

NPV 2 = Net Present Value negatif

Suatu pabrik merencanakan nilai investasi sebesar Rp150.000.000 dengan penghasilan arus kas per tahun sejumlah Rp25.000.000, selama 5 tahun. Sementara itu, asumsi rate of return-nya adalah 15%.

Maka dari itu, perhitungan diskonto-nya adalah:

NPV 1 = Rp7.756.000 dengan diskonto sekitar 13%

NPV 2 = Rp745.000 dengan diskonto sekitar 10%.

Selisih bunga diskonto-nya adalah sekitar 2% atau sejumlah Rp8.501.000.

Dengan menggunakan rumus di atas, maka perhitungan IRR-nya yaitu:

IRR = i1 + NPV1 NPV1 - NPV2 i2 - i1

IRR = 10% + (745.000 : 8.501.000) x 2%

IRR = 10,175%

Dapat disimpulkan, karena asumsi rate of return sebelumnya adalah 15%, sementara hasil perhitungannya lebih kecil dari nilai tersebut, maka investasi kurang menguntungkan dan sebaiknya tidak dilanjutkan.

6. Average Rate of Return (ARR)

Terakhir, metode penilaian ini digunakan untuk menghitung besaran rata-rata laba yang diperoleh setiap tahunnya dari suatu investasi.

Untuk contoh rumus dan perhitungan metode ARR adalah:

Rumus ARR = (Rata-Rata Laba Setelah Pajak : Rata-Rata Investasi) x 100%

Sementara itu, penilaiannya adalah jika nilai ARR semakin tinggi, maka dapat dilihat bahwa investasi akan menguntungkan.

Misalnya, perusahaan B menyediakan fasilitas dengan membeli kendaraan bagi para karyawan.

Biaya transportasi $400.000 dan dihargai $800.000 pada akhir lima tahun. Bagaimana perhitungan pengembalian investasi kendaraan perusahaan B?

ARR = (Rata-Rata Laba Setelah Pajak : Rata-Rata Investasi) x 100%

Rata-rata laba setelah pajak = ($800.000 – $400.000) / 5 = $80.000

ARR = ($80.000/$400.000) x 100 = 20%

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pengembalian investasi kendaraan tersebut bisa menguntungkan.

Demikian informasi mengenai metode penilaian investasi yang meliputi pengertian, rumus, dan contohnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, metode penilaian investasi memiliki peran penting untuk mengurangi risiko.

Nah, jika berminat untuk mulai berinvestasi, sobat cuan bisa gunakan Life Goals OCBC NISP.

Dengan menggunakan Life Goals OCBC NISP, sobat cuan bisa berinvestasi dengan modal mulai dari Rp20.000/hari.

Tunggu apa lagi? Yuk, jadi #FinanciallyFit bersama OCBC NISP!

Baca juga: Cara Menghitung Obligasi Diskonto, Premi, dan Nominalnya

Story for your Inspiration

Baca
Sumatra Elektrik Motor

Edukasi - 29 Apr 2024

Mau Kredit Motor Listrik? Simak Syarat dan Cara Pengajuannya Berikut!

Baca

Edukasi - 29 Apr 2024

Kredit Motor Tanpa DP: Ketentuan dan Cara Dapatnya

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile