Kriteria Investasi: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya

28 Apr 2023

Kriteria investasi adalah menganalisis untung dan rugi saat menanamkan modal.

Memahami kriteria investasi sangat dibutuhkan untuk memilih instrumen yang tepat agar mencapai tujuan finansial.

Pasalnya, kriteria investasi mencakup berbagai aspek, mulai dari risiko hingga potensi keuntungan yang akan didapat.

Oleh karena itu, untuk memahami kriteria investasi secara lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Kriteria Investasi? 

Kriteria investasi adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai hasil pendapatan dan biaya pengeluaran pada suatu instrumen.

Sederhananya, kriteria investasi adalah analisis untuk mengetahui tingkat risiko dan keuntungan saat menanamkan modal.

Umumnya, biaya investasi yang perlu dikeluarkan oleh seorang investor adalah ketika membeli suatu instrumen.

Pada dasarnya, kriteria investasi diperlukan agar seorang investor dapat menganalisis keuntungan yang akan didapatkan nantinya.

Dengan demikian, Sobat Cuan dapat meminimalisasi terjadinya risiko saat berinvestasi.

Macam-Macam Kriteria Investasi 

Agar bisa melakukan analisis secara maksimal, Sobat Cuan perlu mengetahui berbagai macam kriteria investasi, antara lain yaitu:

1. Net Present Value (NPV) 

Net present value merupakan salah satu kriteria investasi yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara nilai aset saat ini dengan masa yang akan datang.

Jika melakukan analisis penilaian investasi NPV, Sobat Cuan dapat mengetahui apakah suatu instrumen dapat menguntungkan atau merugikan.

Dengan demikian, Sobat Cuan dapat mengimbangi perubahan yang akan terjadi di masa depan.

Adapun perhitungan NPV dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.

NPV = FV / (1+I)*n

Keterangan:

NPV = Net Present Value

FV = Future Value atau nilai aset di masa depan

i = Nilai diskon

n = Jangka waktu investasi

Hasil analisis net present value akan menunjukkan positif atau layak dijalankan saat nilai NPV lebih dari 0, jika sebaliknya maka negatif.

Biasanya, kriteria investasi NPV akan digunakan untuk menganalisis potensi keuntungan suatu proyek atau menghitung besaran modal.

Baca juga: Interest Rate Option: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

2. Internal Rate Return (IRR) 

Berikutnya, internal rate return adalah alat ukur yang digunakan untuk menganalisis keuntungan atau mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan bunga pinjaman.

Pada perhitungan IRR selalu melibatkan net present value, sehingga rumusnya adalah: 

IRR = i1 + NPV1/NPV1+NPV2 (i1-i2)

Keterangan:

i1 = Suku bunga dengan hasil NPV positif

i2 = Suku bunga dengan hasil NPV negatif

NPV1 = NPV positif

NPV 2 = NPV negatif

Syarat internal rate return yang baik dan layak dipilih yaitu jika IRR lebih tinggi daripada tingkat discount, apabila semakin rendah maka kriteria ditolak.

3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 

Kriteria penilaian investasi Net B/C merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui gambaran keuntungan dari seluruh total pengeluaran.

Kriteria investasi yang ditunjukkan yaitu apabila nilai B/C sama dengan satu, maka besarnya pendapatan sama dengan biaya pengeluaran.

Namun, apabila nilai B/C kurang dari satu, maka prospek keuntungan yang didapatkan lebih kecil dari biaya pengeluaran investasi.

Sebaliknya, jika nilai B/C lebih dari satu, maka prospek keuntungan lebih besar, sehingga instrumen investasi layak dipilih.

Berikut adalah rumus kriteria penilaian investasi Net B/C.

B/C Ratio = PV Manfaat/PV biaya

4. Payback Period 

Selanjutnya, kriteria penilaian payback period digunakan dalam mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi atau mencapai titik impas. 

Dalam hal ini, semakin pendek waktu payback ratio, maka pengembaliannya akan lebih cepat.

Untuk menghitung payback ratio, rumus yang dapat digunakan adalah:

Payback Period = (Nilai investasi/Kas masuk bersih) x 1 tahun

5. Accounting Rate of Return (ARR) 

Pada kriteria penilaian yang satu ini, tujuannya adalah untuk mengetahui prospek kinerja investasi dan rasio rata-rata laba bersih dari perusahaan.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui besaran ARR, yaitu:

Accounting Rate of Return = (Rata-rata laba bersih/Rata-rata investasi) x 100%

Kriteria penilaiannya yaitu apabila nilai ARR menunjukkan lebih dari 0%, maka instrumen investasi layak untuk dipilih. 

Sebaliknya, jika nilai ARR kurang dari 0%, maka instrumen investasi tidak layak untuk dipilih.

6. Profitability Index (PI)

Terakhir, kriteria investasi profitability index dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara tingkat arus kas dengan nilai investasi.

Adapun kriteria penilaian yang baik dan layak dipilih yaitu apabila nilai PI lebih dari satu. Jika kurang dari itu, maka instrumen investasi akan ditolak.

Untuk mengetahui nilai PI, dapat menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

PI = Nilai arus kas bersih/Nilai investasi

Baca juga: Loan to Deposit Ratio: Pengertian, Komponen, & Rumusnya

Contoh Kriteria Investasi dalam Analisis Kelayakan 

Well, untuk memaksimalkan Sobat Cuan dalam mengambil keputusan investasi yang tepat, berikut adalah contoh kriteria investasi dalam analisis kelayakan. Check it out!

1. Perhitungan Analisis Profitability Index 

Terdapat seorang investor yang ingin melakukan analisis untuk mengetahui perbandingan antara tingkat arus kas dengan nilai investasi perusahaan A.

Perusahaan A mempunyai arus kas bersih sebesar Rp90 juta dalam satu tahun, sementara nilai investasinya adalah Rp50 juta. Lantas, bagaimana kriteria investasi yang layak?

Rumus yang digunakan adalah: 

PI = Nilai arus kas bersih/Nilai investasi

PI = 90.000.000/50.000.000

PI = 1,8

Dari perhitungan tersebut, didapatkan nilai PI lebih dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan A layak diberikan modal karena menunjukkan hasil yang positif.

2. Perhitungan Analisis Payback Period 

Perusahaan B ingin melakukan investasi di luar dengan dana sebesar Rp400 juta, diperkirakan waktu pengembaliannya adalah 2 tahun.

Sementara itu, arus kas yang muncul pada perusahaan adalah Rp200 juta, maka berapa payback period-nya?

Rumus yang digunakan:

Payback Period = (Nilai investasi/Kas masuk bersih) x 1 tahun

Payback Period = Rp400.000.000/Rp200.000.000 x 1

Payback Period = 2 tahun.

Maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan B layak untuk dipilih karena perkiraan waktu pengembaliannya sesuai dengan perhitungan dari payback period.

Demikian informasi seputar kriteria investasi yang meliputi pengertian, macam-macam, dan contoh penerapannya dalam analisis kelayakan.

Seperti yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria investasi sangat penting untuk dipahami dalam pemilihan instrumen yang tepat.

Nah, jika tertarik untuk berinvestasi, Sobat Cuan bisa gunakan fitur Life Goals OCBC NISP yang memberikan berbagai macam pilihan instrumen dengan modal mulai dari Rp20.000/hari.

Yuk, raih tujuan finansial Anda bersama OCBC NISP!

Baca juga: Apa itu Repo Saham? Simak Pengertian dan Contoh Kasusnya!


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile