Saham merupakan instrumen pasar modal yang sering digunakan sebagai investasi jangka panjang. Yuk, kenali bagaimana cara membeli saham berikut ini!
Saat ini, tren investasi saham sedang mengalami perkembangan pesat. Di berbagai sosial media, Anda mungkin menemukan orang-orang yang memajang keberhasilan mereka meraup banyak keuntungan hanya dengan bermain saham.
Akan tetapi apakah bermain saham memang semudah itu? Apa saja yang harus dipersiapkan? Bagaimana cara membeli saham bagi pemula agar tidak rugi? Ini penjelasannya.
Saham adalah salah satu jenis passive income yang sangat digandrungi masyarakat saat ini. Bayangkan, hanya dengan duduk di rumah dan menyisihkan sebagian uang, Anda sudah dapat menghasilkan untung dari uang yang diubah jadi saham tersebut.
Akan tetapi sebelum bahas lebih lanjut tentang cara membeli saham bagi pemula, sebaiknya Anda memahami hal-hal berikut ini terlebih dulu.
Bagaimana cara membeli saham jika tidak punya uang puluhan juta?
Modal yang perlu Anda keluarkan untuk menjadi investor pemula tidaklah besar. Saat baru memulai, Anda dapat menyediakan modal sebanyak 500 ribu sampai 1 juta rupiah terlebih dulu.
Jumlah modal ini dapat Anda sesuaikan lagi dengan beberapa hal berikut ini:
Sebagai contoh, Anda ingin membeli 200 lot saham dari perusahaan A dengan harga Rp. 1500,- per lot. Biaya transaksi yang perlu Anda bayarkan dalam pembelian ini adalah 0,5%, maka dana yang perlu Anda sediakan adalah sebagai berikut:
Harga beli saham = 200 X Rp1.500,- = Rp300.000,-
Biaya transaksi = 0,5% X Rp300.000,- = Rp1.500,-
Total modal yang diperlukan = Rp300.000,- + Rp1.500,- = Rp301.500,-
Jadi, total modal yang Anda perlukan untuk beli 200 lot saham perusahaan A adalah Rp301.500.
Ada beberapa jenis saham yang dapat Anda jadikan sarana investasi sesuai dengan profil risiko yang Anda pilih, berikut penjelasannya.
Saham Blue Chip (Blue Chip Stocks)
Saham Blue Chip adalah saham dari perusahaan besar dan ternama dalam industrinya. Perusahaan blue chip adalah perusahaan yang terbukti mampu menghasilkan dividen tinggi dan stabil bagi investor selama bertahun-tahun.
Saham Pendapatan (Income Stocks)
Saham pendapatan merupakan saham dari perusahaan yang tidak sebesar blue chip. Akan tetapi, perusahaan semacam ini punya tren pertumbuhan dividen yang bagus dari tahun ke tahun.
Saham Bertumbuh (Growth Stocks)
Saham bertumbuh (growth stocks) mirip dengan blue chip, namun belum terlalu stabil. Dividen dari perusahaan tersebut dapat rendah di tahun ini dan meroket drastis di tahun depan. Tapi dari segi tren, dividen yang dihasilkan terus mengalami pertumbuhan.
Saham Spekulatif (Speculative Stocks)
Saham spekulatif adalah saham yang tidak dapat menghasilkan dividen banyak secara konsisten. Akan tetapi, berpotensi menghasilkan dividen tinggi di masa depan .
Saham Kontra-Siklus (Counter-Cyclical Stocks)
Saham kontra-siklus merupakan saham yang dapat menghasilkan dividen tinggi dan stabil di masa-masa tertentu saja, misalnya masa resesi/pandemi. Harga saham semacam ini juga meroket hanya di beberapa waktu tertentu.
Ada beberapa dokumen yang wajib Anda persiapkan sebelum melakukan pembelian saham, yaitu:
Setelah seluruh dokumen untuk beli sahamnya terkumpul, Anda dapat melakukan pendaftaran pembelian saham dengan tata cara sebagai berikut.
Selanjutnya kita akan bahas tata cara membeli saham di Bursa Efek.
Sebagai informasi, untuk membeli saham di Bursa Efek, Anda perlu menggunakan jasa pihak ketiga (perusahaan sekuritas), selengkapnya ikuti langkah berikut ini.
Reksadana adalah investasi berupa surat utang, deposito, obligasi, dan sukuk ritel (produk non-saham). Tata caranya adalah sebagai berikut.
Cara membeli saham online kurang lebih sama dengan offline, perbedaannya Anda tidak perlu datang langsung ke perusahaan sekuritas untuk mendaftar. Berikut ini tata cara membeli saham online yang dapat Anda lakukan.
Sebelum terjun ke dunia trading saham, berikut ini ada beberapa tips cara membeli saham bagi pemula agar tidak rugi.
Tips dan cara membeli saham yang pertama yang perlu Anda lakukan adalah analisa budget terlebih dulu. Tentukan seberapa banyak modal yang ingin Anda sediakan untuk membeli saham.
Misalnya, Anda berkomitmen menyediakan budget saham bulanan dari 20% gaji yang Anda terima.
Setiap investor bebas menentukan sebanyak apa risiko yang ingin diterima. Jika Anda lebih suka hati-hati dan menghindari risiko, berarti Anda adalah seseorang yang konservatif.
Sebaliknya, jika Anda berani mengambil risiko sebanyak mungkin, artinya Anda seseorang yang cenderung agresif.
Setelah menentukan budget dan risiko, pilih perusahaan dengan harga lot saham sesuai dengan profil Anda.
Pelajari profil perusahaan-perusahaan paling Anda minati. Lalu sisihkan satu atau beberapa perusahaan yang menurut Anda sesuai dengan tujuan investasi Anda.
Investor saham perlu memiliki insting spekulasi yang tinggi, supaya tidak rugi saat harga sahamnya jatuh.
Jadi sebelum memutuskan membeli, menambah, atau mengurangi lot saham, sebaiknya Anda analisa dulu bagaimana kondisi bursa efek saat ini. Pastikan Anda tidak membuat keputusan yang justru merugikan Anda.
Agar lebih aman, sebaiknya Anda tidak menaruh seluruh budget yang Anda punya ke satu perusahaan saja. Semakin banyak jenis saham yang Anda miliki (blue chip, growth, dll), maka kesempatan untung Anda akan semakin besar.
Selain itu saat ada saham yang harganya jatuh, Anda tidak akan rugi 100% karena masih ada saham-saham lain yang dapat diandalkan.
Demikianlah pembahasan tentang cara membeli saham untuk sobat OCBC NISP. Menjadi seorang investor saham tidaklah sulit asalkan Anda tahu tujuan berinvestasi, modal, dan langkah-langkahnya. Selamat berinvestasi!