Laba Ditahan Adalah: Pengertian, Cara Menghitung & Contohnya

13 Okt 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Laba ditahan adalah salah satu istilah penting di dalam dunia akuntansi.

Laba ditahan adalah salah satu istilah penting di dalam dunia akuntansi. Tak dipungkiri, ketika menjalankan sebuah bisnis, tentu saja Anda akan selalu bersinggungan dengan peningkatan modal yang bertujuan untuk meningkatkan laba, bukan?

Penggunaan dari jenis laba ini, penting bagi perhitungan keuangan perusahaan dan neraca ekonomi. Bagi Anda yang masih cukup asing dengan istilah ini, jangan khawatir, karena pengertian hingga rumus laba ditahan adalah sebagai berikut.

Apa itu Laba Ditahan?

Pengertian laba ditahan adalah sebuah keuntungan historis yang didapatkan dan dikurangi dividen sebelumnya.

Jika keuntungan ini tidak dihitung sendiri, maka akan dibagi ke dalam berbagai sektor yang berhak menerima dana, seperti pemegang saham dan investor.

Selain itu, laporan laba ditahan biasa diterapkan sesuai dengan kesepakatan antara pemilik perusahaan dan pemilik saham atau modal.

Fungsi laba ditahan akan selalu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan untuk mengelola operasinya. Tentu saja, meskipun keuntungan ini terbatas, pemilik atau penanam modal dapat mengetahui dengan jelas rincian dana dari keuntungan yang diperoleh.

Hal ini disebabkan karena laporan laba ditahan masih dihitung oleh akuntan perusahaan sebagai catatan catatan dan laporan keuangan.

Bahkan jika dipenjara, pemilik modal dan investor dengan dividen memiliki jumlah uang dan keuntungan yang sama dengan pembayaran nominal mereka.

Fungsi Laba Ditahan

Selanjutnya Anda juga perlu memahami tentang fungsi laba ditahan. Berikut adalah uraian lengkap yang akan membantu Anda dalam mengembangkan bisnis lebih jauh:

1. Sumber Dana Cadangan

Fungsi pertama dari laba ditahan adalah sebagai sumber cadangan bagi seorang pengusaha atau perusahaan.

Artinya, manfaat yang harus dibagikan atau dikelola secara langsung jika terjadi reservasi akhir berupa dana cadangan afiliasi.

Perlu diingat bahwa pemegang saham atau karyawan mengetahui arah untuk mempertahankan keuntungan yang ada, salah satunya adalah menjadi sumber pendanaan.

2. Modal Pengembangan Bisnis dan Usaha

Fungsi selanjutnya dari penerapan atau pemeliharaan laba ditahan adalah sebagai modal untuk usaha dan pengembangan usaha.

Pengembangan usaha ini sendiri tidak hanya terkait dengan pembangunan gedung, tetapi juga dapat menjadi tambahan sumber daya alam dan sumber daya manusia perusahaan.

3. Membantu Pembayaran Hutang

Fungsi berikutnya dari laba ditahan adalah untuk membantu perusahaan dalam melunasi atau membayar hutang.

Jika suatu perusahaan memiliki tingkat hutang yang cukup tinggi, sangat menguntungkan jika laba ditahan tersebut sebagai investasi.

Sebab, keuntungan yang berhasil didapatkan oleh perusahaan dapat digunakan dan dialokasikan sebagai dana pembayaran utang.

Selain itu, dengan penggunaan laba ditahan sendiri, siklus pendanaan utama perusahaan akan aman, karena pembayaran utang sendiri tidak mempengaruhi sumber pendanaan lain.

4. Modal Investasi Lanjutan

Selain beberapa fungsi yang sudah dijelaskan di atas, alokasi laba ditahan juga dapat digunakan untuk mendukung modal investasi lainnya.

Misalnya, satu perusahaan dapat membeli saham pada instansi lainnya dan menerima dana dari pembelian tersebut.

Dana keuntungan ini juga dapat digunakan untuk membeli tanah, bangunan, atau peralatan untuk mendukung bisnis.

Cara Menghitung Laba Ditahan

Setelah mengetahui apa itu laba ditahan, tujuan dan fungsinya. Sekarang Anda juga perlu tahu bagaimana cara menghitung laba ditahan.

Rumus laba ditahan adalah sebagai berikut:

Laba ditahan = Laba bersih setelah pajak – Dividen

Sementara langkah perhitungannya antara lain sebagai berikut.

1. Hitung Laba Kotor

Laba Kotor = Angka penjualan - Harga Pokok

2. Hitung Laba Operasional

Laba Operasional = Laba kotor - Biaya Operasional

3. Hitung Laba Bersih sebelum kena pajak

Laba Bersih sebelum kena pajak = Laba Operasional - (Bunga + Amortisasi + Depresiasi)

4. Hitung Laba Bersih setelah pajak

Laba bersih setelah pajak = Laba bersih sebelum pajak - Tarif Pajak

Pada dasarnya, laba ditahan adalah keuntungan yang belum dialokasikan perusahaan untuk dibagikan kepada  pemegang saham.

Namun, ini didasarkan pada kesepakatan bersama antara pemegang saham dan perusahaan. Salah satu penyebab laba ditahan adalah kesalahan pelaporan keuangan. Hal ini bisa terjadi karena proses pelaporan keuangan masih manual dan belum ada data yang dimasukkan.

Contoh Laporan Laba Ditahan

Misalkan saja PT Sejahtera masih melanjutkan bisnisnya dan pada bulan November, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000.000. Selanjutnya, mereka memutuskan untuk membayar dividen secara tunai dan menerbitkan dividen saham sebesar 5%.

Katakanlah PT Sejahtera mempunyai total 10.000 lembar saham yang beredar, dan menentukan harga pasar untuk setiap lembarnya adalah sebesar Rp10.000.

Artinya, jika PT. Sejahtera menerbitkan 500 dividen saham, maka masing-masing akan mengurangi laba ditahannya sebesar Rp10.000.

Laba Ditahan = Laba bersih setelah pajak - Dividen

Laba Ditahan = Rp1.000.000 + Rp10.000.000 - (500 x Rp10.000)

Laba Ditahan = Rp11.000.000 - Rp5.000.000

Laba Ditahan = Rp6.000.000

Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian hingga cara menghitung laba ditahan. Berdasarkan penjelasan di atas, jangan lupa untuk memastikan validasi dari perhitungan keuangan ini.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, yuk simak insights menarik lainnya seputar bisnis di OCBC NISP!

Baca Juga:

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Deposito

Deposito

Kelola keuangan bisnis jadi lebih cepat dan mudah
Obligasi

Obligasi

Alternatif investasi untuk diversifikasi portfolio dengan memperoleh kupon/tingkat suku bunga tetap
Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile