Apa itu Floating Rate? Pengertian dan Kurang Lebihnya

31 Okt 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Apa perbedaan fixed rate dan floating rate? Yuk simak penjelasannya.

Apabila membahas sistem KPR perbankan, kita akan sering dihadapkan pada dua jenis suku bunga yaitu floating rate dan fixed rate. Jika Sobat OCBC NISP pernah mengajukan KPR, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Floating rate adalah bunga mengembang atau berjalan.

Nah, sebagai nasabah yang bijak, ada baiknya Sobat OCBC NISP memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis suku bunga tersebut. Pada artikel kali ini, kita akan menjelaskan mengenai apa itu floating rate, yuk simak sampai tuntas!

Apa itu Floating Rate?

Floating rate adalah produk KPR yang tidak memiliki suku bunga tetap. Artinya, dalam penggunaannya Anda akan mendapatkan diskon pada suku bunganya.

Akibat dari adanya metode floating rate adalah nominal yang harus dibayarkan tidak setinggi suku bunga biasanya dan akan dibebankan kepada peminjam setelah periode suku bunga tetap berakhir. Oleh karena itu, bunga dari floating KPR dikenal sebagai bunga mengambang atau berkelanjutan.

Floating rate yang ditetapkan oleh bank dan terus berubah selama jangka waktu pinjaman. Perubahan ini dipengaruhi oleh suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), suku bunga pasar, atau kebijakan dari bank pegadaian itu sendiri.

Artinya, ketika suku bunga BI naik, suku bunga KPR ikut meningkat. Sebaliknya, ketika turun, maka seluruh beban pembayaran cicilan yang perlu Anda lakukan juga akan menurun.

Perbedaan Fixed Rate dan Floating Rate

Ada dua jenis suku bunga yang biasanya ditawarkan saat Anda mengajukan pinjaman, floating rate dan fixed rate. Sebagaimana yang disebutkan, sistem floating rate adalah tingkat bunga yang cenderung tidak pasti.

Berbeda dengan fixed rate, suku bunga tidak berubah selama masa pinjaman. Nasabah yang memilih suku bunga tetap akan mendapatkan cicilan bulanan. Fixed rate sangat cocok untuk orang dengan suku bunga tetap bulanan, karena angka tidak berubah.

Opsi ini juga cocok bagi Anda yang tidak ingin mengambil banyak risiko. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.

Misalnya, jika nasabah floating rate mendapat diskon karena suku bunga KPR turun, Anda tidak dapat mengeluh tentang pengurangan pembayaran pinjaman. Perhatikan bahwa angsuran fixed rate biasanya relatif lebih besar daripada angsurannya.

Baca Juga: Komoditas: Pengertian, Jenis, Klasifikasi, dan Sistem Dagang

Cara Menghitung Floating Rate

Cara menghitung floating rate pada KPR terus berbeda dan berubah setiap tahunnya. Pada tahun pertama KPR, cicilan bisa bisa rendah sampai Rp1,5 juta per bulan dengan tingkat bunga 10%.

Namun, karena suku bunga BI naik 12%, cicilan KPR tahun ketiga bisa naik menjadi Rp1,7 juta per bulan.

Di sisi lain, sesuai dengan namanya, besaran suku bunga tetap tidak berubah, misalnya tetap 10% untuk dua tahun pertama masa angsuran, dan angsuran setelah tahun ketiga dan seterusnya akan menggunakan skema floating rate.

Contoh floating rate adalah ketika Anda membayar cicilan sebesar Rp1,3 juta per bulan, maka pembayaran cicilan akan berubah ke bawah, misalnya menjadi Rp1,1 juta per bulan.

Artinya, saat suku bunga Bank Indonesia turun. Hal ini mendorong bank untuk menurunkan suku bunga KPR mereka. Ketika suku bunga turun, begitu juga angsuran KPR akan ikut turun.

Kelebihan Floating Rate

Keuntungan dari floating rate adalah bahwa secara historis tidak pernah memberlakukan bunga jauh di atas dari suku bunga referensi rata-rata dibandingkan dengan KPR fixed rate yang hanya bertahan beberapa tahun. Bahkan, fluktuasi suku bunga yang berlaku lebih rasional dan lebih kecil.

Selain itu, ketika suku bunga pasar turun, dipastikan suku bunga pinjaman juga akan turun, sehingga poin positif dari fluktuasi suku bunga akan semakin terlihat. Dalam hal ini, jumlah bunga yang dibayarkan selama periode ini akan lebih kecil dari periode sebelumnya.

Kelebihan selanjutnya dari floating rate adalah cocok untuk pembeli masa depan yang ingin mengambil risiko, seperti pengusaha dan karyawan swasta berpenghasilan tinggi.

Sebagai nasabah, Anda tidak boleh langsung tergiur dengan kampanye suku bunga rendah yang terus-menerus dari bank.

Selalu perhatikan sistem perhitungan bunga yang berlaku di setiap bank. Kemudian Anda tinggal menentukan jenis KPR yang sesuai dengan kemampuan Anda.

Baca Juga: Apa itu Trade Finance? Ini Pengertian, Manfaat & Layanannya

Kekurangan Floating Rate

Kekurangan dari floating rate adalah dari naik dan turunnya suku bunga itu sendiri. Tolak ukur dalam menentukan suku bunga kredit adalah BI rate atau suku bunga acuan Bank Indonesia.

Misalnya, jika BI rate sedang turun floating rate akan turun, jika BI rate naik maka floating rate, tetapi kenaikan ini tentu saja direfleksikan dari kredit floating rate.

Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi suku bunga floating rate adalah kebijakan pemerintah. Jika pemerintah mendorong perumahan umum, kategori KPR tertentu dapat menurun.

Nah, itu dia penjelasan mengenai pengertian, kekurangan, kelebihan hingga bedanya dengan fixed rate. Kini Sobat OCBC NISP sudah memahaminya bukan? So, bisa dengan matang mempertimbangkan tawaran dari bank terkait keputusan suku bunga.

Berbicara mengenai KPR, jika Sobat OCBC NISP tertarik mengajukannya, coba saja KPR Easy Start dari OCBC NISP. Melalui produk ini, Anda berkesempatan memiliki rumah lebih mudah dengan angsuran rendah. Selain itu, rencana keuangan juga lebih terarah. Yuk pelajari selengkapnya!

Baca Juga: Apa Itu Imported Inflation? Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Story for your Inspiration

Baca

News Update, Investasi - 30 Apr 2024

Harga emas tinggi, masih aman untuk berinvestasi?

Baca

Edukasi - 30 Apr 2024

Cara Kredit HP Online Tanpa DP dan Kartu Kredit, Hanya Pakai KTP

See All

Produk Terkait

KPM

KPM

Solusi memenuhi kebutuhan finansial
KPR Easy Start

KPR Easy Start

KPR untuk generasi muda wujudkan rumah impian dengan angsuran rendah
KTA

KTA

Solusi memenuhi kebutuhan finansial

Download OCBC mobile