Cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum dalam pencatatan akuntansi.
Ketika melakukan pencatatan transaksi, Sobat OCBC NISP perlu mengetahui cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum untuk menghindari kesalahan.
Debit dan kredit adalah istilah yang sering dipergunakan pada bidang akuntansi keuangan.
Debit sendiri merupakan pertambahan uang dalam transaksi atau tabungan, sedangkan kredit adalah pengeluaran dana di rekening.
Kedua komponen tersebut merupakan dasar untuk mengerjakan laporan keuangan serta dapat meminimalkan kesalahan saat melakukan rekap transaksi.
Lalu, bagaimana cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum? Yuk, simak ulasan berikut!
Sebelum mengetahui apa itu debit dan kredit dalam jurnal umum, Sobat OCBC NISP juga perlu tahu definisi dasar dari keduanya.
Debit dan kredit dalam dunia akuntansi merupakan komponen yang saling berkaitan erat. Setiap melakukan transaksi, kedua hal tersebut akan selalu muncul, tidak bisa dipisahkan.
Debit berasal dari debare yang merupakan istilah Bahasa Latin dan memiliki arti peningkatan aset serta biaya dalam pencatatan akuntansi.
Penambahan aset di sini dapat berupa uang, perlengkapan produksi, serta hal yang tidak berwujud seperti sewa gedung dan utang.
Sedangkan definisi kredit adalah pencatatan akuntansi untuk akun utang dan ekuitas yang mengalami peningkatan.
Posisi debit dan kredit dalam jurnal umum harus berdampingan, yang biasanya debit di sebelah kiri dan kredit berada di sisi kanan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dikatakan bahwa pengertian debit dan kredit dalam jurnal umum adalah pencatatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk melacak transaksi bisnis di berbagai jenis akun.
Hal ini harus dilakukan agar saat entri transaksi pada buku besar nilainya akan seimbang, dengan total debit dan kredit menunjukkan nominal yang sama.
Baca juga: Apa itu Tabungan Bisnis dan Manfaatnya bagi Usaha Anda!
Setiap transaksi akuntansi akan memengaruhi kolom debit dan kredit. Pengeluaran dan pemasukan yang terjadi harus direkap pada kedua bagian tersebut.
Total transaksi yang dicatat pada debit dan kredit jumlahnya harus sama antara satu dan lainnya atau bisa dikatakan balance. Itulah cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum.
Namun sebelumnya Anda juga perlu memahami cara membedakan debit dan kredit dalam jurnal umum berikut.
Namun jika dalam rekening pribadi, penerima akan tercantum di akun debit dan pemberi akan dikreditkan.
Sedangkan nilai kredit dipengaruhi oleh kenaikan dana pemegang saham, pendapatan sewa, utang, laba, dan lainnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perbedaan debit dan kredit, yaitu:
Baca juga: Kredit Modal Kerja - Cara Daftar, Besar Bunga & Contoh
Sebelum mencari tahu cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum. Anda juga perlu memahami penggunaannya.
Berikut beberapa penggunaan debit dan kredit dalam jurnal umum.
Expenses adalah beban atau pembelanjaan yang harus dilakukan agar perusahaan tetap beroperasi.
Cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum akan bergantung pada peningkatan atau pengurangan beban pembelanjaan ini.
Aset merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan. Terdapat dua jenis kepemilikan tersebut, yaitu tetap dan mudah dicairkan.
Aset yang mudah dicairkan atau liquid biasanya berupa kas, utang usaha, kendaraan, peralatan produksi, dan lainnya.
Dalam jurnal umum, penambahan aset perusahaan posisinya akan berada di kolom debit.
Selanjutnya, kegunaan debit dan kredit adalah untuk mencatat akun ekuitas serta liabilitas atau utang.
Misalnya, jika sebuah perusahaan meminjam dana di bank sebesar Rp5 ratus juta untuk modal, maka pada jurnal umum, kas akan bertambah sejumlah nominal tersebut.
Akumulasi merupakan bagian dari aset tidak lancar yang nilainya akan bertambah jika dikreditkan.
Akumulasi pada neraca akan mengurangi nilai aset tetap seperti kendaraan dan alat produksi.
Pencatatan akumulasi transportasi dan operasional akan membuat perusahaan lebih mudah menentukan apakah aset tersebut mengalami kerugian atau menguntungkan saat dijual.
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis & Contoh Laporannya
Cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum dapat dilakukan berdasarkan rumus persamaan dasar akuntansi berikut:
Akun | Bertambah | Berkurang | Saldo Normal |
---|---|---|---|
Aset | Debit | Kredit | Debit |
Beban | Debit | Kredit | Debit |
Kewajiban | Kredit | Debit | Kredit |
Modal | Kredit | Debit | Kredit |
Pendapatan | Kredit | Debit | Kredit |
Berdasarkan tabel di atas, Anda dapat semakin mudah mengidentifikasi transaksi pada masing-masing akun.
Setelah mengetahui rumusnya, Anda akan semakin mudah untuk mulai mencatat segala transaksi yang dilakukan.
Cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum yang pertama adalah mengetahui siklus akuntansi.
Jurnal umum merupakan buku harian yang digunakan untuk mencatat segala transaksi perusahaan secara sistematis dan kronologis. Biasanya, bentuknya adalah sebagai berikut:
Tanggal | Perkiraan & Keterangan | Referensi | Debit | Kredit |
---|---|---|---|---|
10 Jan 23 | kas modal awal |
300.000 |
500.000 |
|
15 Jan 23 | sewa dibayar di muka kas |
Tabel contoh jurnal umum
Saat memasukkan transaksi pada jurnal umum, Anda tidak bisa mengisi kolom ‘perkiraan dan keterangan’ hanya dengan lima akun utama yang telah disebutkan di atas.
Cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum harus dilakukan secara spesifik. Anda harus menuliskan akun atau jenis transaksinya secara lebih jelas dan detail.
Untuk mempermudah hal tersebut, perusahaan juga perlu memiliki bagan atau chart of account yang berisi daftar akun-akun spesifik yang digolongkan pada lima akun utama di atas.
Misalnya pada akun aset bisa mencakup kas, surat berharga, utang dagang, dan sebagainya.
Baca juga: 10 Aplikasi Pembukuan Laporan Keuangan Bisnis Terbaik 2022
Sebuah perusahaan tentu sering melakukan aktivitas transaksi, baik secara internal maupun eksternal yang harus dicatat dalam jurnal umum.
Salah satu transaksi yang pasti dilakukan ialah laju keluar masuknya dana perusahaan. Yup, keberadaan jurnal umum bisa membantu untuk meminimalisir kemungkinan over budget.
Dengan menerapkan cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum, diharapkan bisa membantu mengontrol keuangan perusahaan dan menghindari kemungkinan buruk.
Anda juga bisa melengkapi data debit dan kredit tersebut dengan kuitansi atau nota agar lebih kredibel dan valid.
Itulah penjelasan tentang cara menentukan debit dan kredit dalam jurnal umum saat melakukan rekap keuangan bisnis.
Debit dan kredit dalam laporan keuangan harus seimbang. Jika tidak, maka Sobat OCBC NISP telah melakukan kesalahan saat memasukkan nominal di jurnal.
Sobat OCBC NISP perlu melakukan analisis secara mendetail terhadap seluruh transaksi yang dilakukan sebelum merekap untuk menghindari kesalahan tersebut.
Semoga informasinya membantu, ya! Temukan lebih banyak artikel seputar pengelolaan keuangan hanya di Blog OCBC NISP!
Baca juga: 4 Cara Menghitung Modal Usaha Beserta Contoh Perhitungannya