8 Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga, Wajib Tahu!

8 Feb 2023

Kekerasan finansial adalah hal berbahaya dalam rumah tangga. Ini penjelasannya!

Kekerasan finansial adalah kondisi ketika salah satu pihak dari sepasang suami dan istri mengalami penelantaran ataupun intimidasi yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi.

Hal tersebut tentunya merupakan bahaya dalam kehidupan berumah tangga. Namun, Sobat OCBC NISP dan pasangan bisa menghindarinya dengan mengatur keuangan keluarga sebaik mungkin.

Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih jauh apa saja tanda kekerasan finansial dalam rumah tangga beserta cara mencegahnya. Yuk, baca selengkapnya pada uraian berikut!

Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga

Kekerasan finansial adalah hal yang dapat Anda ketahui tandanya. Biasanya, jenis kekerasan finansial meliputi perbuatan melarang, memaksa, maupun menyalahgunakan hak rumah tangga secara sepihak.

Adapun sejumlah tanda bahwa dalam suatu hubungan telah terjadi kekerasan finansial antara lain yaitu:

1. Mengambil Keputusan Sendiri

Tanda pertama bahwa telah terjadi kekerasan finansial adalah pasangan gemar mengambil keputusan keuangan sendiri.

Ini menjadi indikasi bahwa pasangan tidak menghargai keberadaan pasangan untuk bertukar pendapat.

Pada umumnya, alasan yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut adalah karena pasangan dianggap tidak melek finansial.

Dalam hal ini, bukan hanya kekerasan finansial saja yang terjadi, tapi juga pengkerdilan kemampuan pasangan untuk melakukan apa pun.

2. Menutup Akses Keuangan Bersama

Tanda kedua terjadinya kekerasan finansial adalah akses keuangan bersama ditutup secara sepihak.

Seharusnya akses keuangan tersebut merupakan hak dan kewajiban bersama, namun ini tidak dapat terjadi bila ada yang menutup aksesnya.

Penutupan akses keuangan ini terjadi saat pasangan menyembunyikan rekening bank, surat bukti kepemilikan aset, investasi, dan dokumen penting lainnya tanpa pemberitahuan sama sekali.

3. Mengontrol Keuangan Secara Sepihak

Tanda ketiga bahwa telah terjadi kekerasan finansial adalah pasangan terlalu ketat dalam mengontrol keuangan, bahkan cenderung pelit.

Bukan hanya itu saja, umumnya mereka juga menghabiskan nominal uang yang besar, namun tidak mengizinkan pasangannya melakukan hal serupa.

Hal tersebut kerap terjadi akibat tidak adanya kemampuan korban dalam memberontak atau mengambil tindakan penyelamatan diri sehingga mereka akan selalu bergantung secara finansial pada pasangan.

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Agar Hidup Tertata dengan Baik

4. Memaksa Pasangan untuk Bekerja

Tanda berikutnya bahwa telah terjadi kekerasan finansial adalah pasangan memaksa untuk bekerja, sementara dirinya tidak melakukan hal yang sama.

Hal ini telah menjadi masalah yang kerap dialami dalam kehidupan berumah tangga di Indonesia.

Baik dengan dalih menaati pasangan ataupun kurangnya hasil pendapatan, tentu memaksa secara tak adil merupakan suatu tindakan yang tidak dianjurkan.

5. Tidak Mengizinkan Pasangan Memiliki Penghasilan Sendiri

Kekerasan finansial dalam rumah tangga juga dapat terjadi ketika pasangan tidak mengizinkan suami atau istrinya untuk memiliki penghasilan sendiri.

Tentu saja hal tersebut tidak sepenuhnya dianggap sebagai kesalahan apabila memang sudah ada kesepakatan dan perencanaan keuangan yang disetujui bersama.

Lain ceritanya bila keuangan keluarga sudah dalam kondisi yang buruk. Apabila pihak lain tidak mengizinkan mencari penghasilan tambahan, tentu ini tergolong sebagai kekerasan finansial.

6. Memberikan Nafkah yang Terbatas

Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, tanda kekerasan finansial adalah ketika nafkah yang diberikan terbatas tapi pasangan melarang mencari penghasilan tambahan sendiri.

Salah satu alasannya karena pasangan ingin membuat suami atau istrinya tidak berdaya sehingga akan bergantung secara finansial terhadap mereka.

7. Mengabaikan Kebutuhan Dasar

Dalam persoalan kebutuhan dasar, tanda bahwa telah terjadi kekerasan finansial adalah tidak terpenuhinya hal tersebut.

Biasanya, ini terjadi ketika pasangan menuntut suami atau istrinya secara berlebihan atas sesuatu tanpa mencukupi kebutuhan dasar mereka.

Tentu saja tuntutan yang diminta tersebut akan sulit terpenuhi dan membuat korban merasa tertekan.

8. Menggunakan Nama atau Harta Pasangan Tanpa Izin

Tanda lainnya bahwa telah terjadi kekerasan finansial adalah ketika nama atau harta korban digunakan tanpa sepengetahuan mereka.

Dalam persoalan penggunaan nama, biasanya terjadi saat pasangan ingin mengajukan pinjaman.

Sementara, untuk penggunaan harta tanpa izin adalah ketika korban tidak tahu persentase aset pribadi maupun bersama yang digunakan pasangan.

Akibatnya, bisa saja korban mengalah dan terpaksa memberi izin atau bahkan semakin dibuat tidak berdaya oleh pasangan mereka secara finansial.

Baca juga: 9 Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Bijak Agar Tak Boros

Cara Menghindari Kekerasan Finansial Rumah Tangga

Agar dapat menghindari kekerasan finansial dalam rumah tangga, tentu ada berbagai langkah yang dapat Anda dan pasangan lakukan.

Adapun sejumlah cara untuk menghindari kekerasan finansial adalah sebagai berikut:

1. Buat Tujuan Keuangan Keluarga

Cara pertama dalam menghindari kekerasan finansial adalah dengan membuat tujuan keuangan keluarga.

Tujuan ini dapat menjadi solusi yang tepat agar manajemen keuangan rumah tangga bisa diorientasikan pada kepentingan bersama.

2. Atur Anggaran Keuangan Keluarga

Cara berikutnya dalam menghindari kekerasan finansial adalah mengatur anggaran keuangan keluarga.

Anggaran ini harus dibuat bersama secara menyeluruh dengan mencatat dari mana sumber pendapatan dan bagaimana alokasi pengeluarannya.

Dengan demikian, Anda serta pasangan dapat melihat gambaran masuk dan keluarnya uang dalam rumah tangga.

3. Tetapkan Strategi Penghematan

Selanjutnya, cara menghindari kekerasan finansial adalah menetapkan strategi penghematan yang tepat bagi keluarga Anda.

Misalnya, Anda dan pasangan bisa membuat kesepakatan untuk menabung pada satu rekening dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Anda juga dapat mendiskusikan penekanan anggaran pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting dengan suami atau istri agar kondisi keuangan semakin stabil.

4. Tentukan Cara Pengurangan Utang

Cara terakhir dalam menghindari kekerasan finansial adalah menentukan bagaimana langkah yang diambil untuk mengurangi nilai utang.

Ini sangat penting dipertimbangkan, terutama bila Anda ataupun pasangan memiliki pinjaman.

Pasalnya, utang yang tidak segera dilunasi atau dikurangi besarannya dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, termasuk juga kekerasan finansial dalam rumah tangga.

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kekerasan finansial adalah keadaan yang tidak menyenangkan bagi siapa pun dalam menjalani rumah tangga.

Oleh karena itu, setiap pasangan perlu melakukan manajemen keuangan yang tertata dengan baik dan keterbukaan terhadap satu sama lain.

Nah, bagi Sobat OCBC NISP yang tertarik mendalami pengelolaan keuangan rumah tangga ataupun bisnis lebih jauh, kunjungi blog OCBC NISP untuk membaca artikel lainnya!

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pasangan Muda Ala Relationship Goals

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Izin Mendirikan Bangunan, Dokumen Penting untuk Bangun Rumah

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Cara Mengurus IMB Online Beserta Syarat dan Biayanya

See All

Produk Terkait

Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman

Download OCBC mobile