Apa itu Risiko Operasional? Ini Arti, Jenis, & Manajemennya

22 Mei 2023

Risiko operasional adalah akibat yang mungkin terjadi saat menjalankan bisnis.

Risiko operasional adalah suatu kondisi tidak terduga yang bisa terjadi saat sedang menjalankan bisnis.

Risiko usaha bisa terjadi karena kesalahan manusia hingga adanya kendala teknis. Meski begitu, kondisi ini dapat dicegah agar tidak menimbulkan kerugian.

Nah, untuk mengetahui pengertian hingga manajemen risiko operasional perusahaan, baca artikel ini sampai habis!

Apa itu Risiko Operasional?

Risiko operasional adalah hal yang wajar terjadi di dalam perusahaan. Meskipun demikian, risiko ini bisa dihindari agar tidak menimbulkan kerugian dalam bisnis.

Risiko operasional adalah suatu akibat yang bisa terjadi dalam proses menjalankan bisnis, mulai dari pembuatan produk, pengelolaan perusahaan, hingga pengoperasian komputer.

Risiko ini bisa timbul akibat adanya suatu hal yang bisa mengancam kegiatan operasional bisnis perusahaan, misalnya adalah kelalaian manusia hingga kegagalan sistem. 

Kondisi tersebut dapat terjadi pada semua jenis bisnis. Apabila tidak dikelola dan diatasi dengan baik, risiko operasional perusahaan ini bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Penyebab Risiko Operasional

Terdapat beberapa penyebab yang bisa menimbulkan risiko operasional perusahaan. Adapun sejumlah penyebab risiko operasional adalah sebagai berikut. 

  • Kesalahan manusia yang bisa terjadi saat menjalankan operasional bisnis. 

  • Kekeliruan dalam proses produksi. 

  • Kesalahan pengoperasian sistem. 

  • Faktor eksternal di luar kendali perusahaan. 

Jenis-Jenis Risiko Operasional 

Risiko operasional perusahaan ini memiliki banyak jenis yang kerap terjadi dalam proses menjalankan bisnisnya. 

Adapun beberapa jenis risiko operasional perusahaan adalah. 

1. Computer Risk

Salah satu jenis risiko operasional adalah computer risk. Computer risk adalah suatu risiko yang disebabkan oleh kesalahan sistem komputer.

Meskipun teknologi sangat canggih, terjadinya eror dalam sistem komputer adalah hal yang wajar. 

Eror pada sistem sendiri bisa disebabkan karena kualitas IT yang masih rendah, perubahan dalam program, hingga pergantian perangkat komputer. 

Baca juga: Mengenal Apa itu Perusahaan Efek, Fungsi, Jenis & Contohnya

2. Manual Risk

Jenis risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah manual risk. Saat melakukan pembukuan atau pekerjaan lain dengan manual, boleh jadi karyawan kurang teliti.

Akibatnya, beberapa kesalahan cenderung sulit dan memakan waktu cukup lama untuk mengidentifikasinya.

Selain itu, penggunaan kertas-kertas juga terlalu berisiko apabila terjadi kebakaran atau peristiwa lainnya yang bisa menghilangkan dokumen-dokumen penting.

3. Kecelakaan Kerja

Contoh risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. 

Risiko kecelakaan kerja adalah suatu hal yang tidak terduga dan bisa terjadi kapan saja. 

Untuk mencegahnya, setiap perusahaan perlu meningkatkan manajemen risiko operasional agar keselamatan para karyawan lebih terjamin.

4. Pegawai Outsourcing 

Jenis risiko operasional juga bisa terjadi ketika perusahaan mempekerjakan pegawai outsourcing.

Mengapa demikian? Sebab, statusnya yang bukan sebagai pegawai tetap bisa membuatnya kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.

Di samping itu, pegawai kontrak juga berisiko membocorkan rahasia-rahasia perusahaan ketika masa kerjanya habis.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap perusahaan agar lebih selektif dalam memilih pegawai outsourcing. Hal ini dapat membantu menghindari risiko operasional yang mungkin terjadi.

5. Kesalahan Produksi Barang

Jenis risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah kesalahan produksi barang dan tidak adanya kesepakatan untuk menukarnya.

Hal ini bisa saja terjadi ketika produk kurang laku dan perusahaan tidak menerapkan perjanjian penukaran barang. Akibatnya, bisnis yang dijalankan bisa mengalami kerugian dalam jumlah besar.

Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan Tujuan

6. Globalisasi dalam Konsep dan Produk

Dampak globalisasi ternyata juga cukup berpengaruh bagi konsep bisnis. Hal itu karena bisnis cenderung mengikuti minat pasar untuk menarik hati pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Nah, bagi bisnis yang berusaha menolak adanya globalisasi, maka risiko kerugian akibat kurangnya minat masyarakat bisa saja terjadi.

Oleh sebab itu, sebaiknya setiap bisnis terus mengikuti tren pasar dengan tetap memperhatikan sisi positif dari konsep yang dipilih.

7. Penipuan

Adanya penipuan juga bisa menjadi salah satu risiko operasional perusahaan. Terlebih lagi, kasus penyuapan, pencurian, hingga ketidakpatuhan para karyawan juga cukup sering terjadi.

Oleh sebab itu, memilih karyawan dan kontrak kerja sama dengan perusahaan lain secara selektif akan membantu mengurangi risiko penipuan ini.

8. Ketidakpastian Ekonomi

Jenis terakhir dari risiko operasional adalah adanya ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, dana produksi adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis.

Oleh sebab itu, ketika kondisi ekonomi cenderung tidak pasti, maka modal bisnis pun turut terhambat. Akibatnya, proses operasional bisnis pun menjadi tidak lancar.

Manajemen Risiko Operasional 

Dengan berbagai jenis risiko operasional yang telah dijelaskan sebelumnya, tentunya Sobat OCBC NISP perlu melindungi bisnis untuk mencegah terjadinya kerugian.

Nah, perlindungan bisnis tersebut bisa dilakukan dengan penerapan manajemen risiko operasional yang baik.

Yap, manajemen risiko operasional adalah cara mengatasi suatu kendala yang terjadi dalam bisnis untuk mencegah terjadinya kerugian.

Adapun beberapa cara mengatasi risiko operasional adalah sebagai berikut.

1. Melakukan Penilaian 

Salah satu cara mengatasi risiko operasional adalah dengan melakukan penilaian. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai bahaya yang mungkin terjadi dalam bisnis.

Oleh sebab itu, Sobat OCBC NISP perlu mengidentifikasi terlebih dahulu berbagai potensi risiko yang mungkin saja bisa muncul.

Dengan begitu, proses penyusunan strategi risiko operasional yang fleksibel bisa dilakukan lebih mudah.

2. Membuat Keputusan Kuantitatif 

Setelah melakukan identifikasi, manajemen risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah membuat keputusan secara kuantitatif dengan mempertimbangkan berbagai aspek bisnis.

Hal ini diperlukan agar keputusan yang didapatkan tepat guna untuk menanggulangi risiko operasional perusahaan.

3. Mengumpulkan Data

Nah, pengambilan keputusan akan berjalan lancar apabila terdapat data yang sahih. Oleh sebab itu, penyediaan dana khusus untuk pengumpulan data sangat diperlukan. 

Melalui data yang didapat, proses penilaian berbagai faktor serta tingkat risiko dalam bisnis akan lebih akurat.

4. Menyusun Strategi yang Fleksibel

Manajemen risiko operasional perusahaan selanjutnya adalah menyusun strategi yang fleksibel dan efektif.

Sebab, dunia bisnis akan terus mengalami perubahan, sehingga strategi yang fleksibel diperlukan agar perusahaan mampu beradaptasi dengan mudah terhadap berbagai kondisi.

5. Memberdayakan Karyawan

Manajemen risiko operasional bukan hanya dilakukan terhadap aspek-aspek di dalam perusahaannya saja, tetapi faktor manusia juga perlu diperhatikan.

Untuk menghindari berbagai kesalahan yang mungkin saja dilakukan oleh manusia, sebaiknya perusahaan melakukan pemberdayaan karyawan.

Pemberdayaan karyawan bisa dilakukan dengan training atau pelatihan secara rutin. Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

6. Menyiapkan Strategi Cadangan

Cara mengatasi risiko operasional yang terakhir adalah dengan menyiapkan strategi cadangan. 

Meskipun perusahaan telah menyusun strategi dengan matang dan berbagai manajemen lainnya. Namun, kondisi di lapangan bisa saja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Oleh sebab itu, mengantisipasi risiko kerugian dengan menyiapkan strategi cadangan sangat perlu dilakukan agar bisnis bisa bertahan.

Manfaat Manajemen Risiko Operasional

Adanya manajemen risiko operasional yang telah dijelaskan sebelumnya tentu akan memberi manfaat bagi perusahaan.

Adapun sejumlah manfaat manajemen risiko operasional adalah sebagai berikut:

  • Proses pengambilan keputusan bisnis bisa lebih efisien.

  • Membantu mengidentifikasi kondisi yang tidak aman bagi perusahaan.

  • Membantu meningkatkan keuntungan usaha.

  • Membantu mengurangi risiko kerugian dalam bisnis.

  • Menciptakan produk yang lebih baik.

  • Membantu memprediksi keuangan bisnis dengan lebih akurat.

  • Memberikan keamanan bagi para karyawan perusahaan.

Nah, itulah sederet informasi mengenai apa itu risiko operasional hingga manfaat manajemennya.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko operasional adalah suatu kondisi dalam bisnis yang bisa terjadi dalam keadaan apapun.

Salah satu aspek dalam bisnis yang rawan mengalami risiko adalah masalah keuangan.

Apabila ingin mengamankan keuangan usaha, Sobat OCBC NISP bisa memanfaatkan layanan Cash Management.

Melalui layanan Cash Management, Sobat OCBC NISP bisa mendapatkan berbagai kemudahan, mulai dari transfer dengan pilihan 10 mata uang hingga pengelolaan dana untuk kebutuhan bisnis.

Tunggu apa lagi, yuk, amankan dana bisnis bersama OCBC NISP!

Baca juga: Financial Accounting Adalah: Tujuan, Elemen, dan Manfaatnya

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Heboh Tak Lolos Kerja karena BI Checking, Gimana Cara Mengeceknya?

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Green Building: Definisi, Karakteristik, dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile