Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Lembaga keuangan syariah non bank menerapkan prinsip agama dalam layanannya.
Selain perbankan, terdapat institusi lain yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memperoleh modal usaha. Salah satunya adalah lembaga keuangan syariah non bank.
Dikenal juga sebagai industri keuangan non bank syariah, lembaga ini beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam memberikan layanannya.
Selain itu, lembaga keuangan syariah non bank ini bisa menjadi pilihan alternatif bagi Anda yang ingin menggunakan layanan keuangan berbasis prinsip syariah.
Jika Sobat OCBC NISP ingin mengetahui lembaga keuangan syariah non bank lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini!
Lembaga keuangan syariah non bank adalah institusi alternatif bagi para pelaku usaha yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan pembiayaan dari bank.
Dikenal juga sebagai industri keuangan non bank syariah, institusi ini memiliki kriteria khusus di mana produk dan layanannya harus sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam.
Transaksi dalam industri keuangan non bank syariah harus bebas dari riba, maysir, dan gharar agar tidak merusak stabilitas perekonomian.
Beberapa hukum syariah yang diterapkan di lembaga ini telah difatwakan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
Hukum syariah yang diterapkan meliputi pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Musyarakah, Ijarah, Wakalah, Akad Mudharabah Musytarakah, dan Akad Kafalah.
Meski semua layanan dan produknya diberikan berdasarkan prinsip syariah, lembaga ini tetap diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki peran penting sebagai regulator dan pengawas di industri keuangan non bank syariah.
Salah satu tugas dan wewenang OJK di sini adalah melakukan integrasi kebijakan, strategi dan tahapan perkembangan di industri keuangan syariah.
Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan hukum syariah yang diatur oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
Selain itu, dalam institusi lembaga keuangan non bank syariah, OJK juga bertanggung jawab dalam mengeluarkan instrumen regulasi yang sesuai dengan prinsip syariah.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha Tanpa Riba? Ikuti 7 Cara dan Syarat ini
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), contoh lembaga keuangan syariah non bank meliputi berbagai kegiatan yakni industri asuransi syariah, dana pensiun, lembaga pembiayaan syariah, lembaga keuangan syariah, lembaga keuangan mikro syariah, serta finansial teknologi syariah.
Untuk mengetahui peran masing-masing institusi, simak penjelasannya di bawah ini!
Contoh lembaga keuangan syariah non bank pertama adalah asuransi syariah atau takaful.
Industri asuransi syariah ini berbentuk investasi yang melindungi dan memberikan pertolongan bagi peserta dalam menghadapi risiko tertentu. Investasi dalam asuransi syariah tentunya didasari oleh prinsip syariah.
Dengan adanya asuransi syariah, peserta dapat saling membantu dan menolong satu sama lain untuk mengatasi kerugian finansial akibat dari bencana, kecelakaan, atau kejadian tak terduga lainnya.
Asuransi syariah memiliki akad yang sesuai dengan prinsip agama, seperti akad tabarru' (sumbangan) dan mudharabah (kerjasama antara pemilik modal dan pengelola investasi).
Hal ini memastikan bahwa investasi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai syariah, tanpa melibatkan unsur riba, maysir, atau gharar.
Dalam asuransi syariah, peserta juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengembalian atas investasi mereka melalui sistem bagi hasil yang adil dan transparan.
Dengan demikian, asuransi syariah dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin melindungi diri dari risiko finansial dan berinvestasi berdasarkan prinsip agama.
Contoh kedua adalah industri dana pensiun. Institusi dana pensiun memiliki kewenangan untuk mengatur dan melaksanakan rencana pensiun yang memberikan manfaat bagi pesertanya.
Contoh industri keuangan non bank syariah selanjutnya adalah institusi pembiayaan syariah. Lembaga pembiayaan syariah adalah institusi bisnis yang menyediakan bantuan dana melalui penyaluran dana atau barang modal.
Baca Juga: Tips dan Solusi Cari Pinjaman Tanpa Riba dengan Aman
Industri keuangan non bank syariah yang keempat adalah institusi keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah memiliki tugas dan fungsi khusus dalam mendukung program pemerintah.
Beberapa contoh institusinya adalah lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, perusahaan pegadaian, lembaga penjamin, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, PT permodalan nasional madani (Persero) dan PT Danareksa (Persero).
Selanjutnya, lembaga keuangan mikro syariah, sebuah institusi keuangan yang didirikan khusus untuk memberikan layanan dalam pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
Layanan dari lembaga keuangan mikro syariah dapat berupa pemberian pinjaman atau pembiayaan dalam skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, serta memberikan jasa konsultasi pengembangan usaha tanpa tujuan mencari keuntungan semata.
Contoh industri keuangan non bank syariah yang terakhir adalah finansial teknologi syariah.
Finansial teknologi syariah adalah sebuah platform layanan keuangan yang menghubungkan pember (lender) dan penerima (borrower) pinjaman untuk melakukan transaksi.
Transaksi peminjaman ini dilakukan dalam bentuk mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik.
Itulah penjelasan mengenai lembaga keuangan syariah non bank mulai dari pengertiannya hingga contoh-contohnya.
Dapat disimpulkan bahwa selain bank syariah terdapat berbagai lembaga keuangan syariah non bank yang bisa menjadi alternatif lain untuk mendapatkan layanan keuangan dengan prinsip agama.
Namun, jika Sobat OCBC NISP mencari jasa keuangan perbankan syariah, layanan dan produk syariah OCBC NISP bisa menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan kemudahan transaksi berbasis prinsip agama.
